selamat membaca
.
.
Jam pulang pun tiba. Mentari berjalan di lorong sekolah. Bara mengekorinya sambil memainkan ponselnya.
Meski banyak murid sudah pulang akan tetapi Mentari dan Bara memilih untuk pulang belakangan saja dikarenakan mereka masih mau nongkrong di kantin favorite mereka.
"Bar, ntar bayarin gue ya?"
"Hm"
"Lo lagi liatin apasih, fokus amat?"
"Yang jelas bukan liatin lo. "
"Bangsat lo!"
Langkah Mentari berhenti.
Gbrkk!!
Sshhh
Awww
"Mentariiiiii"
Bara mengambil hp nya yang terjatuh ke lantai.
"Untung gak lecet, "ujarnya.
"Kalo berhenti itu ngomong ngomong kek! punya mulut gak sih lo, huh?!"bentak Bara geram memelototi Mentari.
"Mangkanya kalo jalan mata lo liat ke bawah jangan ke hp, bodoh!"
"Lo-"
"Ssst. diem! tuh, liat, di depan sana. "
"Ona?"
"Siapanya lo?"
"Bukan siapa-siapa gue. cuman kenalan, dia itu adiknya Melinda. dan lagi deket sama Zioga. "
"Oh, jadi dia yang namanya Ona Ona itu?"
"Mau apa lo? gak usah aneh-aneh lo, Menta. "
"Ya nolongin dia lah! yakalik nonjok mukanya? dasar gila lo!"
Lah, salah Bara dimana coba? dia kan cuman nanya.
Salah dia nanya doang?
Sementara itu, gadis yang dipanggil Ona itu tengah berhadapan dengan Marshanda. tampaknya Marshanda tidak begitu menyukai sosok Ona btw? lihat bagaimana dia menatap Ona saat ini. sinis banget!!!
"Heh!"
Ona menghentikan langkahnya saat seorang cewek menarik kasar lengannya. Marshanda.
"Mau apa?" Tanya Ona dingin.
"Lo beneran udah gak suka sama Angkasa?"
"Ya."
"Jadi rumor itu benar, Lo pacaran sama kak Zioga?"
Ona mendesah panjang. Bukan urusan dia mau tau urusan Ona, lagian dia siapa? Dia bukan siapa-siapa di hidup Ona sekarang. Tiap kali melihat Marshanda yang Ona rasakan hanyalah perasaan sakit dan sesak di dadanya.
"Iya. Kenapa?" Bukan dia yang menjawabnya.
Gadis itu menoleh ke sumber suara dibelakangnya. Ia membelalak melihat Bara datang bersama Mentari. Bara menarik Ona ke sisinya.
"Ona sekarang pacar Zioga." Terangnya.
"K-kak."
"Sssst. Biarin orang gila ini yang ngomong." Potong Mentari menutup mulut Ona.
"Jadi lo, pacarnya Angkasa? Gak usah labrak labrak Ona lagi hanya karena Lo iri. Lo udah dapat Angkasa kan? Fokus sama cowok lo, gue juga bakal jamin Ona gak bakal ganggu hidup Lo maupun hubungan lo lagi," Bara memperjelasnya.
"Kalau dia masih deketin cowok gue gimana?" Tantang Marshanda.
Bara menyeringai. "Sebaik apasih, cowok lo itu? "Tanyanya remeh.
"Yang ada cowok lo kalik yang deketin cewek temen gue "
Mentari maju ketika Marshanda hendak bersuara. Dia menyerahkan Ona kepada Bara lalu mencengkram kuat bahu Marshanda. Jangan lupakan kalau Mentari di sekolah ini adalah tukang berkelahi dan terkenal banget suka membully balik orang yang tak disukainya.
"Lo tenang aja. Gue pastikan Ona gak berhubungan sama sejenis sampah kayak kalian lagi. " Ujarnya tersenyum penuh maksud.
"Iya kan, Ona?" Liriknya melalui ekor mata gadis yang sedang dipegang pundaknya sama Bara itu. Ona mengangguk mengikuti alur.
"Nah. Sekarang Lo pergi!"
Marshanda menghentakkan kakinya dilantai meninggalkan mereka.
"Makasih ya kak, buat semuanya, "kata Ona kepada mereka berdua.
Mentari mengangguk. "Bicara santai aja sama gue. Gue udah tau kok kalau Lo adiknya Melinda."
"Kak Mentari kenal kakak gue?"
"Siapa sih yang gak kenal dia? " Jawabnya melirik sinis Bara. Cowok itu yang mengerti maksud tatapannya cuman berdehem.
"Yaudah, Lo mau kemana Na?"
"Em mau ke kantin kak."
"Yaudah. Bareng kita aja, yuk!"
"T-tapi Nada?"
"Dia sama Lion udah duluan."
Akhirnya Ona menurutinya saja.
Kalau di lihat-lihat gadis itu cantik dan sedikit imut. Mentari jadi gemas melihatnya.
"Ona, lo pakai shampoo apa?" tanya Mentari ditengah perjalanan.
"Gak nentu sih kak, soalnya suka ganti ganti. kak Mentari sendiri, kakak pakai parfum apa? wanginya candu banget, kayak ada bau buah apel, manis campur sama bau cokelatnya gitu, aku suka, "katanya menjawab.
"Rahasia. gue meracik sendiri, "bisik Mentari sambilan terkekeh.
Dia melirik Bara lalu menaik turunkan alisnya.
"Lo suka wangi gue, gak?"
Bara cuman berdehem.
"Gue nanya, lo bisu ya?"
"Lo berisik banget sih! "
"Gue kan nanya?"
"Oh. "
Bara berjalan mendahuluinya.
"Dasar taik kambing lo!!"
Ona tertawa jenaka melihat tingkah mereka.
"Kakak sama kak Bara cocok deh? sama sama cantik dan ganteng. "
"Dia lo bilang ganteng? dih! gak ya, biasa aja. kalau lo liat dari dekat yang ada nyebelin, tauk!"
Tawa Ona meledak.
"Dikasih tau gak percaya lagi? ck"
"Hehehe. Kak Mentari bisa tunangan sama kak Bara gimana ceritanya kalau kerjaannya berantem terus gini?"
Mentari diam mendengar pertanyaan Ona. sejenak ia juga mempertanyakan apa yang baru saja Ona tanyakan pada dirinya.
"Takdir, maybe, Na?"
.
.
.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA:My Menta, Mom Bastra {end}
Teen Fictionini saquel cerita ONA✓ ⚠️buang buruknya ambil baiknya⚠️ alih judul dari: |BATA:incident|✖️ ke: |BARA:My Menta, Mom Bastra|✔️ ____________________________ "Sejak kapan lo hamil?" "Bukan urusan lo, Bara. " ____________________________ Sebuah Insiden...