Keputusan (3)

820 38 0
                                    

selamat membaca

.

selamat menunaikan ibadah puasa

terimakasih buat 1k viewnyaaaa😻
buat siapapun yg vote juga aku ucapkan panjang umur dan sehat selalu❤️🤗


.

.

"Saya terima nikah dan kawinnya Mentari Alinda Wilyatama Binti Ardana Wilyatama dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. "

"Bagaimana parah saksi, sah??"

"SAHHH!!"

Alhamdulilah hirobbil alamin..

___

Selesai akad nikah Mentari langsung disuruh untuk tinggal bersama Bara. barang barangnya didalam beberapa koper dimasukkan kedalam bagasi mobil. Tama, Linda, Annio, dan Tia. mereka saling bersalaman dan berpelukan karena sudah menjadi besan.

Bara mengenakan celana cargo pendek bewarna Milo dan kaosan hitam jumbo. rambutnya berantakan menampakkan cincin nikahnya yang ia jadikan liontin dikalung bertali hitam itu. Bara memakai kalung itu dilehernya. dia sibuk mengangkat beberapa barang milik Mentari kedalam mobil dibantu oleh beberapa bodyguard.

Sedangkan Mentari sedang bercakap-cakap sama para orangtua untuk melepaskan kepergian dirinya dari rumah itu. dia mengenakan celana kulot dan kaosan ketat bewarna hitam, senada sama Bara.

Mentari menoleh kala Bara memakaikan jaketnya ke tubuh gadis itu.

"Sudah Bara?"

"Udah Ma. "

Linda mengangguk. Bara menyalaminya, lalu menyalami Tama, ayah mertuanya sekarang ini.

"Saya titip Mentari, "ujar Tama menepuk-nepuk pundak Bara. "saya mempercayai dia sepenuhnya kepadamu. jagalah dan sayangilah dia seperti kamu menyayangi dirimu sendiri. jika dia melakukan kesalahan tolong ajarilah dia dengan baik, jika dia marah bujuklah dia dengan lembut, apabila dia menangis manjakan saja dan katakan kalau kamu menyayanginya. "

Bara mengangguk mantap. "Baik Pa, Bara akan ingat pesan Papa, dan semuanya. "jawabnya.

"Sekarang Mentari adalah tanggungjawab mu, Bara. kamu bukan lagi seorang remaja lajang yang bisa berbuat bebas seperti biasanya. kamu sudah memiliki tanggungjawab mu sendiri yang harus kamu jaga dan tuntun dengan baik. walau kami gagal sebagai orangtua tetapi besar harapan kami kalian dapat menjadi orangtua terbaik untuk calon anak anak kalian nanti, "kata Tia, mamanya Bara mengusap lembut pipi putranya itu. ia mencium keningnya. "Bawalah Mentari kerumah kami sekali kali, "katanya lagi.

"Mama titip putri kesayangan mama padamu, ya nak. tolong cintai dan sayangi dia. walau dia sedikit keras kepala sejujurnya dia anak yang baik. "Linda menatap penuh permohonan.

Mentari hanya diam. lalu dia melirik sang papa yang juga menatapnya sendu. gadis itu berjalan pelan kemudian memeluknya.

"Maafin Mentari Pa, atas semuanya yang pernah Mentari lakukan ke papa dan mama. Mentari pamit ya? kalian jangan sering bertengkar, makan yang teratur, jaga kesehatan. Mentari boleh kan, menginap kesini kapanpun Mentari kangen kalian?"

Tama dan Linda mengangguk meneteskan air matanya.

"Selalu nak. pintu rumah kami selalu terbuka untukmu selamanya. "

BARA:My Menta, Mom Bastra {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang