25. pesan

141 12 0
                                    

Mereka sudah sampai di kediaman yoongi. Sejak tadi, yoongi pergi ke dorm Aira menggunakan mobil yg tidak dikenali media.

Yoongi menggandeng Aira masuk, kemudian menuju ke kamarnya.
Aira menghentikan langkahnya saat sampai didepan kamar yoongi.
Ia merasa tidak harus disini.

"Kajja, kasur disini lebih luas".

"Anii, aku bisa tidur di sofa".

Yoongi menghembuskan nafasnya, matanya mengarah ke genggaman tangannya. Ibu jarinya mengelus lembut punggung tangan Aira, kemudian menarik paksa.

Aira duduk di tepi ranjang yoongi. Pantas saja yoongi tidak bisa tidur didorm nya, wong kamar yoongi aja begini modelannya.
Batin Aira

Matanya menelusur ke setiap jengkal kamar yoongi. Satu yg ia baru tau, ternyata yoongj tidak suka memasang fotonya. Hampir semua sudut rumahnya tidak nampak foto apapun.

"Apa ini rumah sewa? "

Tanya aira

"Mwo? Maksudmu? "

"Ah, maksudku biasanya rumah sewa tidak boleh merusak dinding".

Yoongi menyunggingkan bibirnya

" Kenapa kau tidak memasang fotomu? "

"Nanti, ku pasang foto pernikahan kita di ruang keluarga yg besar. Disini, nanti kecil saja. Ya, seukuran segini"

Yoongi mengukur dengan tangannya, menggambar kotak di dinding yg ia maksud.

Aira Kikuk mendengar Yoongi. Ia tidak yakin yg di dengarnya benar atau ia salah dengar.

Aira menunduk seakan paham. Dua tangan putih pucat itu kembali menguasai tangan aira. Ia berjongkok dilantai.

"Mian.... "

"Mwo? "
Aira terkejut

"Saya tau km sedang marah. Maaf sudah membuatmu marah, Aira".

Jari tangan Aira mulai meremas satu sama lain. Ia sedang gugup. Tidak tau harus apa.

" Jangan begini, jarinya sakit"
Yoongi melepas remasan tangan Aira, kemudian menggenggam nya.

"Remas tangan saya saja, oke? Kamu bisa tonjok saya kalo masih marah".

Aira mendongak, menahan air mata nyy jatuh. Ia tidak mau menangis didepan Yoongi. Sebenarnya Aira juga salah, kenapa tidak tanya Yoongi dulu.

" Pelan pelan, Aira. Saya tunggu"

"...... Ye hwa... "

"Eoh? Ye hwa kenapa ? "

"Hiks..... Oppa jahat, kenapa setelah mengencani ye hwa oppa ingin mendekatiku? Apa oppa mau meninggalkanku seperti ye hwa? "
Aira meledak didalam tangisnya

"Mwo? Kau dengar dari mana, Aira? "

"Oppa, kau tau. Kau sudah mengambil ciuman pertamaku. Apa kau begini ke semua perempuan polos, eoh? "

"Ckkk, kau dengar dari siapa Aira? "

"Ye hwa cerita sendiri".

Yoongi mengusap kasar wajahnya.
Ia mengambil ponsel miliknya, mencari beberapa pesan untuk ditunjukkan kepada aira.

" Baca... "
Ucap Yoongi

Aira membaca pesan yg dikirim oleh nomor yg tidak dikenal. Banyak, namun tidak satupun dibalas olehnya. Bahkan pesan terakhir sore tadi.

Aira memberikan ponselnya kembali kepada Yoongi.

"Sudah? "

Aira mengangguk. Perasaannya lega, Yoongi memberi bukti yg berbanding terbalik dengan ucapan ye hwa tadi sore.

"Sekarang, mana ponselmu"

"Untuk apa? "

"Cepat... "

Yoongi meletakkan ponselnya di samping Aira setelah menemukan yg ia cari.

"Kenapa tidak membuka pesan namjoon? "
Aira hanya menggeleng

"Kenapa, Aira? "

"Takut oppa marah" Tukasnya

"Untung tidak km balas, kalau km balas saya bisa marah beneran".

Yoongi merapikan anak rambut Aira. Menatanya apik agar tidak menghalangi wajah ayu Aira.

" Saya tidak suka ada yg merangkul pundak kamu selain saya. Saya juga tidak suka dia lebih dulu mengenal ibumu. Saya maunya kamu cerita ke saya apapun yg kamu rasa. Jadikan saya orang pertama yg tau semua tentang kamu"

Yoongi mengelus punggung tangan aira lembut.

"Ra, bisa? "

"Oppa, sebenarnya kita ini apa? "

"Maksudmu? Aku oppa mu.... "

IDOL  || MIN YOONGI 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang