36. Deep Down

98 4 1
                                    

Yoongi masih lemas di tempat latihan. Semua sedang kalut dengan situasi ini. Hanya beberapa jam lagi sebelum mereka tampil.

Beberapa member mencoba mengumpulkan kesadaran Yoongi, sebagian lagi mencari update terbaru berita Aira.

Info terbaru yang mereka dapatkan, evakuasi sedang dilakukan. Yang tidak pernah dibayangkan yoongi, orang terdekatnya menjadi korban naas kecelakaan pesawat yang selama ini hanya dilihat di layar televisi.

Bahkan lebih hancur rasanya dari puing-puing pesawat.
Ia hanya bisa terus melantunkan doa untuk keselamatan Aira.

Sudah sampai selarut inipun, member dan txt masih berkumpul bersama di ruang latihan.


"Ayolah, kalian harus tidur. Besok pagi kalian harus perform. Lupakan masalah ini sejenak"
seo PDnim

"Hyeong, bisakah kau berduka sebentar saja untukku? "

"Profesional, come on! "

"Profesional? Profesional bagaimana menurutmu? "

"Hei, kita ttd kontrak sudah lebih dulu dari kejadian ini"

"Persetan dengan profesionalitas"
Yoongi berlalu meninggalkan mereka semua.

"Hyeong..... Suga hyeong"

Jimin berlari mengikuti Yoongi.

"Hyeong, dengarkan aku. Yakk hyeong, stop... "

"Kalau kau ingin menghentikanku mencari Aira, berhentilah"

"Yakkk, kau mau kemana? Jangan bodoh memperkeruh semuanya. Jangan korbankan perasaan ribuan army yang menunggumu, kita semua sudah mati matian untuk tampil kali ini. kita semua juga ingin mencari Aira"

"Apa kau bilang? Aku harus memikirkan orang lain? Lelucon bedebah macam apa ini? Hah? "

"Hyeong tolong. Bertahanlah untuk beberapa saat saja. Setelahnya terserah kau pergi kemanapun aku akan menemanimu"

"Tau apa kau tentang kehilangan Jim, hah? Bahkan aku tidak tau nasib Aira sekarang, sedangkan aku harus tampil dengan senyum bahagia? Laki laki macam apa aku jim? Bahkan menjaga Aira saja aku gagal, bagaimana mereka semua bisa menyukaiku? "

Yoongi meraung, terdengar disepanjang lorong gedung. Siapapun tidak berhak menghentikan raungan Yoongi, siapapun.

Bahkan disaat seperti inipun tidak ada pemakluman untuk Yoongi.
Rasanya hidupnya sudah digadai untuk menyenangkan semua orang, tapi tidak untuk dirinya.

Kata terakhir Aira semalam masih jelas terngiang ditelinga Yoongi.

Menyesakkan dada yoongi, sungguh rasanya sesak sekali. Bahkan di nafas yoongi yg terhembus ini, yoongi sesak. Ia kalut, mungkin Aira sedang kesulitan mempertahankan nafasnya sekarang.

Yoongi bukan orang yang dekat dengan agama, tapi bolehkah kali ini saja dia meminta dengan segenap jiwanya untuk menjaga Aira?

Aira,
Kau bisa dengar aku?
Bertahanlah sayang, kita akan segera bertemu
Tolong, tetaplah bernafas
Tetaplah membuka mata
Aku tidak ingin kehilangan hidupku

Kau mau pergi, Aira?
Bawa aku, aku siap ikut kemanapun petualangan mu
Aku akan menyiapkan apapun yang kita butuhkan.

Katamu aku harus bisa sendiri
Aku tidak mau, aku ingin semua bertaut denganmu

Aira, rasanya tenggorokanku sakit menahan sakit hatiku yang teramat sangat ini.
Menelan ludah saja aku kesusahan, sayang.
Nafasku tercekat


Raungan Yoongi semakin keras terdengar di studio miliknya. Bahkan diruangan kedap suara itupun.

Tidak hanya satu orang, 6 orang sedang menunggunya didepan pintu. Mereka tidak ingin mengganggu si tuan. Mereka hanya memastikan temannya itu baik.

Ting
Ting
Ting

"Ommo, hyeong hyeong....
Lihat ini"

Jungkook membuka notifikasi

BREAKING news

21 korban meninggal, 1 diantaranya dari Indonesia.
Sementara 3 penumpang Indonesia lainnya dilarikan ke RS angkatan laut China.

"Aira.... Ya Tuhan Aira..... "

Semua histeris membaca daftar korban

IDOL  || MIN YOONGI 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang