37. 🔞

320 5 0
                                    

Yoongi ingin cepat-cepat menyelesaikan performnya kali ini.

Rasanya lama sekali

Sebenarnya dia ingin kabur, tapi PDnim menghalanginya dengan seribu alasan.

"Yoongiaa, kita lakukan yang terakhir. Setelah itu pergilah"

Jin hyeong menepuk pun dah Yoongi, membuat si empunya mengangkat wajah.

"Hyeong..... "

"Pergilah, mereka menjadi urusanku"

"Gomawo..... "
Mata Yoongi berkaca kaca

"Habiskan tangismu, kau harus kuat didepan Aira nanti. Arraseo? "

"Nee.... "

Ia tahu, hyeong satu satunya itu selalu bisa diandalkan dalam hal seperti ini.

__________________

On chat

Sayang, tunggu sebentar lagi
I'll coming

Hehe, saya spam ya, Aira?

Kamu sudah lihat saya perform kan? Tadi salah salah karna mikirin kamu tapi jhope ngga ngomel.

Boemgyu keren parah, sayang. Kalau ada kamu dia pasti akan senang sekali

Saya sudah makan, Aira. Tadi dibawain sama jhope juga jeruk 2 kresek buat dijalan biar saya tenang.

Padahal, saya belum bisa tenang kalo belum lihat kamu

Maaf, saya masih berharap kamu balas pesan saya.

Dingin ya? Sabar ya, nanti saya peluk kamu sampe hangat lagi

Saya mau kamu tetap merasakan sakit, Aira. Kamu harus tetep merasa dingin.
Saya tetep mau kamu bernafas, Aira.

Yoongi menggenggam kasar ponselnya.
Sesak didadanya.

Dia tidak ingin nama Aira tertulis di nama korban meninggal, tapi takdir berkata lain.

Bahkan jika harus melihat Aira pergi, ia memilih melihatnya bersama laki-laki lain, bukan begini.

Tenggorokannya sakit menahan gejolak kesedihan yang mencuat didadanya.

Ia berulang kali bernegosiasi dengan Tuhan untuk menukar semua keberuntungan nya dengan nyawa Aira.

Namun, Tuhan tidak ingin itu.
Seolah tau, tidak ada yg boleh mencintai makhluk lain melebihi cinta kepada-Nya.

Banyak pelajaran yang Aira berikan ke Yoongi. Konsep ketuhanan yang sebelumnya tidak Yoongi tau.

Jika Aira mengajarkan itu untuk penerimaan takdirnya sekarang, Yoongi akan sangat berterimakasih.

Ia hancur, ini berat sekali. Tapi ia masih punya harapan dan tempat mengadukan kesedihannya.
Merasa tidak sendiri.

Rasanya ada yang memeluknya pelan, memberikan ketenangan yang selama ini Yoongi cari.


___________________________



Pesawat sudah landing 1 jam lalu, Yoongi masih diatas kendaraan menuju tempat tujuannya, Aira.

Jauh, semakin lama rasa perjalanannya.



Tenda tenda orange berdiri 500m dari hadapannya sekarang.

Kakinya berat melangkah. Ia kira akan kuat dengan keadaan ini. Nyatanya salah, kepalanya mendadak berputar, keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya.

Ia salah, hatinya semakin hancur melihat banyak kantung kantung berjajar rapih di bawah tenda.

"Aku mencari korban bernama Aira, Nadia Chairani"

"Sorry, from? "
Seorang relawan menjawab

"Indonesia.... Dia ada di liat korban"
Yoongi susah payah memperjelas setiap kata yang keluar dari mulutnya

Ting
Ting
Ting

Ia ter distraksi oleh ponselnya yang berbunyi berulang.

Kali ini, insting Yoongi ingin membuka ponselnya. Padahal, dari sejak dia landing tadi banyak orang menanyakan keadaannya sekarang.



Oppa

Dingin

Yoongi merosot membaca room chat yang selalu ia buka setiap menitnya.

Semua pesannya centang biru..

YaTuhan, apa sekarang Yoongi sedang ditahap delusi?
Jika iya, mohon jangan sekarang ini.
Ia masih ingin mencari keberadaan Aira


"Excuse me, yang kau maksud Aira dari Indonesia yang ini? "

Menunjukkan foto Aira

"Ii iiyaa, dimana dia? Dimana dia, pak. Iya dia Aira yang saya cari, dimana dia? "

Yoongi mengguncang guncang kan tubuh volunteer itu.

"Di dirawat intensif di RS, pergilah"

Yoongi menatap tidak percaya, ia beberapa kali meyakinkan diri untuk beranjak.

Kali ini, kakinya ringan untuk diajak berlari. Ia berlari kencang ke arah rumah sakit yang tidak jauh dari tempatnya tadi.

Air matanya terus mengalir deras di tengah kakinya yang terus melangkah cepat. Ia ingin cepat cepat bertemu dengan belahan jiwanya.


Brakkkkkkk

Semua orang yang berada di ruangan itu melihat ke sumber suara.

Sang tuan sedang mengedarkan pandangannya mencari jantung hatinya.


"Ssayang......? "

IDOL  || MIN YOONGI 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang