Jika ada yang bertanya pada Junghwan apa harta paling berharga yang ia miliki. Maka anak dengan pipi gembul itu akan menjawab dengan lantang, "Kakak-kakakku". Karena bagi Junghwan, tak ada harta karun yang lebih berharga di bandingkan keluarganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mashiho, Yoshi dan juga Asahi langsung menghempaskan tubuh mereka di sofa sesaat setelah berhasil menganti seragam tiga adik mininya dengan baju santai. Ketiganya menatap adik-adiknya yang tengah asik bermain kejar-kejaran dengan raut kelelahan. Asahi dan Mashiho bahkan belum sempat menganti baju seragam mereka sendiri.
Hyunsuk yang baru saja turun dari lantai atas terkekeh pelan kala melihat raut lelah dari Mashiho, Yoshi dan juga Asahi. Atensinya lantas beralih ke arah trio kurcaci yang berlari ke arahnya sambil meneriakkan namanya dengan heboh.
"Tunggu di bawah, jangan naik ke tangga," ucap Hyunsuk kala Doyoung hendak meniti anak tangga seorang diri.
Hyunsuk pun turun lantas mengendong Doyoung yang membuat anak itu memekik senang. Berbeda dengan Haruto dan juga Jeongwoo yang menarik-narik celana bahan yang ia kenakan sebagai bentuk protesan karena tidak di gendong.
"Jaehyuk belum kembali dari menjemput Junghwan kak?" Tanya Mashiho
Hyunsuk menurunkan Doyoung, pria itu mengacak asal surai Haruto dan juga Jeongwoo. Lantas meminta ketiganya untuk kembali bermain sebelum menjawab pertanyaan dari Mashiho, "Kata Jaehyuk, teman Junghwan ada yang sedang merayakan ulang tahun jadi akan pulang terlambat"
"Oh iya," ucap Hyunsuk tiba-tiba yang membuat Mashiho, Yoshi dan Asahi terkejut—meski wajah Asahi tetap datar seperti tembok—, "Kakak boleh minta tolong kalian belanja bulanan tidak? Tadi kakak lupa bilang pada Jihoon. Pesan kakak juga tidak di baca olehnya"
"Boleh kok kak," ucap Yoshi
"Nanti kakak kirim list belanjaan juga uangnya yah," ucap Hyunsuk yang diangguki ketiganya, "Lebih baik Asahi dan Mashiho ganti seragam dulu"
Si kembar pun menganggukan kepala dan serentak bangkit berdiri berjalan menuju kamar masing-masing guna mengganti baju. Hyunsuk sendiri memutuskan untuk bermain dengan trio kurcaci yang energinya seperti tak ada habis-habisnya. Tak lama kemudian Mashiho dan juga Asahi turun dengan baju yang lebih casual.
"Aku sudah kirim listnya ke kakaotalk Yoshi, uangnya pun sudah kakak transfer yah" jelas Hyunsuk yang tengah menguyel-uyel Jeongwoo karena anak itu terus mengerjainya sedari tadi.
"Uto mau ikut!" Pekik Haruto kencang
"Boleh, tapi harus nurut dengan kakak-kakak yang lain. Tidak boleh nakal-nakal nanti hilang," ucap Hyunsuk sambil mencapit hidung Haruto karena gemas.
"Siap kapten kak Hyun," ucap Haruto sambil berpose hormat.
"Dobby sama Uwo mau ikut juga tidak?" Tanya Mashiho
"Nda ah, Dobby mau main di rumah sama kak Hyun,"
"Uwo juga mau main sama kak Dobby saja, bosan sama kak Uto terus," sahut Jeongwoo yang mendapatkan tatapan tajam dari Haruto.
"Haruto, ayo sini, kita pergi" ucap Yoshi sebelum perang ketiga meletus diantara si kembar.
Haruto menganggukan kepalanya semangat, "Dadah Kak Hyun, Kak Dobby, Uwo" sahut Haruto sambil melambaikan tangannya sebelum berlari dan mengengam dua jari Yoshi.
