"HUWAAAA HWANIE MAUNYA SAMA KAK HYUK, NDA MAU SAMA KAK KYU!"Teriakan mengelegar itu jelas datangnya dari si bontot keluarga Choi. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Junkyu dapat memandikan adik bungsunya dengan aman dan tentram meski harus merelakan pakaiannya basah karena si bungsu yang bermain air dengan ketiga kakak mininya. Namun, ketentraman itu tak berakhir lama kala adiknya tiba-tiba ingin di pakaikan seragam oleh Jaehyuk. Padahal sedari pagi Junkyu sama sekali belum melihat batang hidung adik satunya itu.
"Sama kak Kyu dulu yah Hwanie," ucap Junkyu mencoba sabar. Meski dalam hati sebenarnya ingin memasukan Junghwan ke dalam karung dan membuangnya ke Sungai Han. Tapi tidak, Junkyu masih sayang nyawanya kok yang ada nanti malah dirinya yang di buang oleh kak Hyun.
"Uwo juga mau ketemu kak Jeyuk! Hwanie ayo kita serbu kamarnya kak Jeyuk. Kan kemarin kita belum minta jajan" ucap Jeongwoo dengan tatapan serius yang langsung mendapat anggukan mantap dari adik bungsunya.
"Uto mau ik—"
"Nanti, setelah pakai baju" potong Yedam cepat yang membuat Haruto mengerucutkan bibirnya kesal.
Dua buntelan penuh lemak itu pun pergi berlari dengan keadaan masih bertelanjang dada. Junkyu yang melihat itu menghela napasnya lelah sebelum menatap ke arah Asahi yang menampakan raut datarnya karena ditinggal oleh Jeongwoo.
"Susul jangan?" Tanya Junkyu, "Aduh tapi aku malas" jawabnya pada pertanyaan sendiri dan lebih memilih merebahkan dirinya di karpet berbulu yang tebal.
"Ayo kak, nanti mereka terlambat," ucap Asahi sambil menarik-narik tangan Junkyu.
"Yang semangat yah" ucap Yoshi berusaha untuk tidak tertawa melihat wajah Junkyu yang mencebik kesal. Untung saja dirinya kebagian mengurusi Choi Doyoung sehingga tak perlu merasa tertekan di pagi-pagi buta begini.
"Ya sudah, ayo" ucap Junkyu dengan ogah bangkit berdiri dan berjalan. Sementara Asahi mengekorinya di belakang.
Di sisi lain, Jeongwoo dan Junghwan tengah berusaha untuk mengapai knop pintu kamar Jaehyuk. Sebenarnya keduanya sudah menggedor pintu kamar Jaehyuk dengan brutal dan biasanya kakaknya itu akan keluar dengan wajah garang seperti singa. Namun, sudah di gedor-gedor hingga membuat tangan Jeongwoo dan Junghwan sakit pun sang kakak sama sekali tak membuka pintu kamarnya.
Setelah banyak usaha yang dilakukan Jeongwoo. Pada akhirnya anak itu dapat menggapai knop pintu dan mendorong pelan pintu itu. Kamar Jaehyuk terlihat gelap, namun kedua mata bocah itu masih mampu menangkap buntelan di kasur. Keduanya pun langsung berlari dan menerjang Jaehyuk.
"KAK HYUK! KAK HYUK! AYO BANGUN" ucap Junghwan sambil melompat-lompat di atas kasur.
"KAKAK AYO BANGUN ATAU BULU HIDUNGNYA UWO CABUT" Jeongwoo juga tak mau kalah dan menoel-noel hidung Jaehyuk.
Kedua kakak beradik itu pada akhirnya diam karena Jaehyuk sama sekali tak mengubris mereka. Junghwan yang semula melompat-lompat di atas kasur pun diam dan menduduki dirinya di atas perut Jaehyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Fiksi PenggemarJika ada yang bertanya pada Junghwan apa harta paling berharga yang ia miliki. Maka anak dengan pipi gembul itu akan menjawab dengan lantang, "Kakak-kakakku". Karena bagi Junghwan, tak ada harta karun yang lebih berharga di bandingkan keluarganya.