09. Pengumuman Besar Si Bungsu

517 31 1
                                    

Sedari tadi Junghwan tidak dapat mengalihkan tatapannya dari arah jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi Junghwan tidak dapat mengalihkan tatapannya dari arah jam. Ya, meskipun sebenarnya si kecil belum bisa membaca jam sih. Tapi entah mengapa si kecil rasanya ingin cepat-cepat melihat jarum panjang berada di angka 12 dengan jarum pendek di angka 3 karena seingatnya kakak-kakak mininya pasti akan pulang jika jam menunjukkan kedua angka itu.

"Adek Hwanie, dari tadi bibi perhatikan terus menatap ke arah jam, ada apa?" tanya Bibi Kwon sambil berjongkok agar tingginya sama dengan Junghwan. Ngomong-ngomong saat ini Junghwan memang hanya tinggal berdua dengan Bibi Kwon sementara Kak Yoshi dan Kak Junkyu sudah pergi ke kuliah masing-masing. 

"Bibi Kwon, sekalang jam belapa? Adek ingin cepat kakak-kakak pulang" jelas si kecil

"Sebentar lagi pasti kakak-kakak adek Hwanie pulang. Sudah tak sabar yah ingin main dengan kakak-kakak?"

Junghwan mengelengkan kepalnya, "Ndak, emmm, tapi iya juga sih bi" sahut si kecil sambil mengerucutkan bibirnya

Bibi Kwon yang melihat itu pun tak sanggup menahan diri untuk menjawili pipi tembam si bungsu dari keluarga Choi itu. Ia bahkan malah terkekeh mendengar protesan Junghwan, "Bibi, sakit. Ish kenapa semua olang suka uyel-uyel pipi Hwanie sih?"

"Habisnya pipi Hwanie mengemaskan, seperti bapau"

"Bibi, Hwanie jadi ingin bapau deh"

"Mau? Di kulkas ada bapau, mau bibi hangatkan?"

"MAU! MAU!" Pekik Junghwan gembira

"Ya sudah, Hwanie tunggu di sini yah. Bibi akan segera kembali"

"Eum, Hwanie nda akan kemana-mana kok bi" sahut si kecil sambil menunjukkan senyum lebarnya. Bibi Kwon yang melihat itu pun turut tersenyum sebelum pergi berlalu guna memanaskan bapau untuk Junghwan. Lantas, sepeninggalannya bibi Kwon Junghwan kembali pada aktivitasnya memandangi jam dinding.

Tak lama terdengar suara pintu depan yang di buka pelan di susul langkah kaki memburu dan juga teriakan mengelegar, "Hwanie, kak Uwo pulang bawa bungopang!"

"Kakak!" pekik Junghwan semangat dan langsung saja berlari ke arah kakak-kakaknya.

"Hallo Hwanie," sapa Doyoung kala mendapati si bungsu, "Kenapa lari-lari? Nanti jatuh loh"

"Hwanie punya pengumuman besal!" ucap Junghwan tanpa mau repot-repot menjawab pertanyaan dari Kak Dobby.

"Pengumuman apa?" tanya Mashiho yang bertugas menjadi penjemput bagi Doyoung, Haruto dan juga Jeongwoo merasa penasaran dengan ucapan adiknya yang paling bungsu.

"Iya, pengumuman apa? Gigi susu adek copot lagi?" tanya Haruto

Junghwan mengelengkan kepalanya, "Nda bukan itu"

"Lalu apa?" tanya Jeongwoo ikut penasaran.

"Adek—," ucap Junghwan mengantung, si kecil menarik napasnya dalam, "ADEK AKAN SEGELA BELSEKOLAH" Pekik Junghwan ceria.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang