Ada satu kegiatan yang selalu di lakukan para sesepuh keluarga Choi setelah berhasil menidurkan quarto kurcaci. Setiap malam minggu, mereka akan mengatur ruang keluarga menjadi sebuah bioskop kecil dan akan menonton film bersama. Agenda ini hampir rutin dilakukan sebagai bentuk reward karena telah mengasuh buntalan penuh energi adik-adik bungsu mereka yang terkadang memiliki tingkah nyeleneh yang membuat kepala para tetua cenat-cenut karena pusing. Alasan lainnya, tentunya karena mereka ingin menonton film yang kurang cocok untuk di tonton anak-anak seusia quarto kurcaci.
"Asa, quarto kurcaci sudah tidur?" Bisik Jaehyuk kala melihat Asahi yang malam itu bertugas untuk menidurkan quarto kurcaci keluar dari kamar adik-adiknya itu.
Asahi menganggukan kepalanya, yang di balas, "Yes" pelan dari Jaehyuk sebelum pria itu merangkul kembarannya dan mengajaknya untuk turun ke bawah bergabung dengan saudara-saudaranya yang lain di ruang keluarga.
"Asa, quarto kurcaci sudah tidur?" Tanya Yoshi kala melihat Asahi dan Jaehyuk.
"Amaan" ucap Asahi sambil mengedipkan sebelah matanya dan menunjukkan kedua jempolnya.
"Jadi, malam ini mau nonton apa kita?" Tanya Mashiho antusias
"Nonton shopia the first saja bagaimana?" Usul Yedam
"Apa tidak ada film lain?" Tanya Junkyu yang sudah nyaman rebahan di extra bed yang di bawa Jihoon sambil bergelung di dalam selimutnya.
"Ehmm, Barbie and the twelve dancing princess?" Balas Yedam sambil memiringkan kepalanya.
"Itu sama sajaa" protes Jaehyuk yang di balas tawa dari Yedam.
"Habisnya nonton apa dong?" Tanya Yedam
"Hemm, bagaimana kalau kita menonton film horror saja?" Ucap Jaehyuk
"Kau memangnya berani?" Tanya Asahi skeptis
"Beranii dong" ucap Jaehyuk sambil tersenyum pongah
"Yang jadi masalah itu bukan Jaehyuk, tapi Kak Hyun. Kak Hyun kan takut nonton film horror" ucap Jihoon sambil mencolek-colek pipi Hyunsuk tak lupa dengan alisnya yang di naik turunkan bermaksud menggoda kakak tertuanya itu.
"Ish, k-kata siapa aku takut? Kalau mau nonton film horror ayo-ayo saja. Aku berani kok" ucap Hyunsuk sambil menepis jari telunjuk Jihoon dan bersidekap dada.
Jihoon terkekeh pelan lalu berucap, "Kalau nanti menangis aku tak tanggung jawab yah" lalu setelahnya pria itu berjalan untuk merebahkan dirinya dan memeluk Junkyu.
"Kak Hoon, sana ah, panas!" Protes Junkyu yang sama sekali tak di pedulikan oleh Jihoon yang malah makin mengeratkan pelukannya pada adiknya itu.
"Kalau tiduran seperti ini harus ada yang aku peluk kalau tidak aku tidak nyaman" balas Jihoon
"Peluk Chio saja sana" ucap Junkyu
Jihoon memutar arah pandangannya menatap Mashiho yang sudah melotot garang padanya, "Tidak mau ah, nanti aku di cakar" ucap Jihoon yang hanya di balas helaan pasrah dari Junkyu. Mau bagaimana pun Junkyu berusaha melepaskan pelukan Jihoon itu sama sekali tak akan ada artinya bagi kakaknya yang bertenaga gorilla itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Fiksi PenggemarJika ada yang bertanya pada Junghwan apa harta paling berharga yang ia miliki. Maka anak dengan pipi gembul itu akan menjawab dengan lantang, "Kakak-kakakku". Karena bagi Junghwan, tak ada harta karun yang lebih berharga di bandingkan keluarganya.