Setelah insiden pesta snack yang tak di harapkan dari quarto kurcaci, Hyunsuk pada akhirnya dapat bernapas dengan lega melihat empat buntalan penuh lemak dan energi itu akhirnya jatuh terlelap juga setelah sebelumnya mengadakan drama tak ingin cuci muka dan gosok gigi. Hyunsuk menaikkan selimut si bungsu lalu mengecup lembut pipi tembamnya.
Si sulung itu pun berjalan mengendap-endap meninggalkan kamar adik-adiknya, bisa repot jika salah satu dari mereka ada yang terbangun dan tak menemukan sosok Hyunsuk dimana-mana. Hyunsuk menutup pelan pintu kamar adik-adiknya lantas berbalik dan hampir saja berteriak kencang kala menemukan sosok Asahi yang berdiri di depannya.
"Oh ya ampun, kau mengagetkanku Asa" ucap Hyunsuk sambil mengelus dadanya
"Kak, aku tak sengaja melewati kamar Jaehyuk dan mendengarnya batuk-batuk. Aku rasa dia sedang tak enak badan"
"Benarkah?" ucap Hyunsuk, kembali terekam dalam memori kepalanya sosok Jaehyuk sore tadi. Adiknya itu memang nampak tak sehat, wajahnya begitu pucat juga terlihat begitu letih.
"Baiklah, kakak akan mengecek kamar Jaehyuk terlebih dahulu. Kau tidurlah Asa" ucap Hyunsuk sambil mengacak sekilas rambut Asahi
"Baik kak, selamat malam"
"Malam" ucap Hyunsuk.
Setelahnya pria itu pun berjalan menelusuri lorong menuju kamar Jaehyuk. Dari depan pintu dapat Hyunsuk dengar suara batuk yang sesekali di susul suara bersin yang kencang. Jelas penghuni kamar di dalam sana sedang tak baik-baik saja.
"Jaehyuk, kakak boleh masuk?" ucap Hyunsuk pelan sambil mengetuk pintu kamar adiknya.
"Masuk saja kak" ucap Jaehyuk dengan suaranya yang serak
"Kau baik-baik saja?" tanya Hyunsuk sesaat setelah masuk ke dalam kamar adiknya itu. Dapat ia lihat tissue yang bersebaran di lantai, sementara Jaehyuk tengah menggulung diri dalam selimut tebal meskipun ia telah menyalakan penghangat ruangan dan juga menggunakan hoodie abu-abu
"Aku tidak apa-apa kak" ucapnya sambil tersenyum
"Kau jelas tak baik-baik saja, Jaehyuk" ucap Hyunsuk sambil menaruh tangannya di atas dahi Jaehyuk dan benar saja dahi adiknya terasa benar-benar panas, "Kenapa tak bilang pada kakak-kakak kalau kau sedang tak sehat?"
"Aku tak ingin merepotkan siapa pun, apalagi setelah drama yang di lakukan oleh quarto kurcaci tadi. Kau juga perlu istirahat"
"Dan kau perlu seseorang untuk mengobatimu Jaehyuk"
"Aku tak apa-apa kak sungguh"
"Jaehyuk, kau adalah adikku. Kau tetap tanggung jawabku. Jadi, biarkan kakak mengobatimu, okey?"
Jaehyuk hanya menganggukan kepalanya saja, kepalanya terlalu pusing untuk berdebat dengan kakak sulungnya itu. Melihat Jaehyuk yang mengangguk, Hyunsuk pun tersenyum dan mengusap lembut rambut lepek adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
Fiksi PenggemarJika ada yang bertanya pada Junghwan apa harta paling berharga yang ia miliki. Maka anak dengan pipi gembul itu akan menjawab dengan lantang, "Kakak-kakakku". Karena bagi Junghwan, tak ada harta karun yang lebih berharga di bandingkan keluarganya.