"Kak Chio, kata kakak lebih bagus tempat pensil tayo atau pololo?"
"Kak Damie, ayo pilihkan adek tas yang bagus"
"Kak Chio.."
"Kak Damie.."
"Ish kak Hyun, kok adek dari tadi hanya meminta pendapat kak Chio dan kak Damie saja?" Sungut Jeongwoo sambil bersidekap dada, memandang adik bungsunya yang nampak lengket dengan Kak Mashi dan juga kak Yedam. Padahalkan ia juga ingin membantu adiknya memilih peralatan sekolah.
Hyunsuk yang mendengar keluhan dari Jeongwoo menggaruk tengkuknya pelan. Memang sedari pagi si bungsu benar-benar lengket dengan Mashiho dan Yedam. Ia bahkan hanya mau mandi dan berganti baju dengan kedua kakaknya itu, padahal Yoshi sudah dengan senang hati menawarkan diri namun si bungsu malah menjawab.
"Nda usah, adek maunya dengan kak Chio dan Kak Damie saja. Kak Ochi mandi sendili yah"
Bahkan ketika sarapan, si bungsu merengek minta duduk dalam pangkuan Yedam. Ia bahkan meminta Mashiho untuk menyuapkan makanan padanya. Padahal biasanya Junghwan paling anti untuk di suapi. Katanya ia sudah besar jadi harus bisa makan sendiri. Meski alasan sebenarnya adalah Junghwan trauma karena pernah di suapkan pancake yang masih panas oleh Jihoon hingga menyebabkan mulutnya sariawan selama seminggu lebih.
Dan sekarang, ketika Hyunsuk mengajak quarto kurcaci untuk membeli peralatan sekolah baru (terkhususnya untuk Junghwan) adik bungsunya itu terus saja meminta pendapat pada Mashiho dan Yedam. Ia bahkan tak membiarkan kedua kakaknya hilang dalam pengawasan matanya. Sampai-sampai si bungsu melupakan Hyunsuk dan tiga kakak mininya yang nampak menatap iri pada Mashiho dan Yedam yang tengah kerepotan mengurus si bungsu.
"Mungkin karena mimpi buruk semalam" cetus Jaehyuk yang baru saja kembali dari membeli minuman bersama Asahi, "Ini pegang minumannya satu-satu yah, jangan sampai tumpah," lanjutnya sambil memberikan masing-masing minuman pada Doyoung, Haruto dan Jeongwoo yang sedari tadi memperhatikan si bungsu.
"Damie, sini dulu sebentar" ucap Jaehyuk.
Yedam di sana menoleh, membujuk sejenak Junghwan agar ia diperbolehkan untuk menghampiri Jaehyuk barang sejenak untuk menerima minuman, "Ini satu untukmu, untuk Mashi dan untuk Hwanie" sahut Jaehyuk sambil memberikan tiga buah minuman pada Yedam.
"Terima kasih kak," sahut Yedam
"Semangat yah mengurus si bungsu," sahut Asahi jahil sementara Yedam hanya tersenyum kecil sebelum kembali menghampiri Mashiho dan Junghwan.
"Tadi kau berkata soal mimpi buruk, memangnya Hwanie semalam mimpi buruk?" Tanya Hyunsuk.
Jaehyuk menyesap pelan banana smootiesnya sebelum menganggukan kepalanya, "Iya, semalam Junghwan tiba-tiba menangis dan mencari Chio juga Damie. Terus tadi pagi, sebelum Yedam ditawan oleh si bungsu aku bertanya padanya kenapa Junghwan menangis dan mencari mereka. Ternyata adek bermimpi buruk kalau Mashiho dan Yedam pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, makannya sekarang anak itu jadi lengket pada keduanya karena takut mimpinya jadi kenyataan" jelas Jaehyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
FanficJika ada yang bertanya pada Junghwan apa harta paling berharga yang ia miliki. Maka anak dengan pipi gembul itu akan menjawab dengan lantang, "Kakak-kakakku". Karena bagi Junghwan, tak ada harta karun yang lebih berharga di bandingkan keluarganya.