30. Berkunjung Ke Rumah Kakek dan Nenek (2)

308 28 8
                                    

Saat ini Hyunsuk, Jaehyuk, Junkyu, Yedam, dan juga Mashiho tengah duduk di salah satu gubuk yang terletak persis di depan sungai yang alirannya lebih tenang serta dangkal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Hyunsuk, Jaehyuk, Junkyu, Yedam, dan juga Mashiho tengah duduk di salah satu gubuk yang terletak persis di depan sungai yang alirannya lebih tenang serta dangkal. Di sana, dapat mereka lihat sosok Asahi, Yoshi, kakek dan quarto kurcaci yang bermain di sungai dengan ceria.

"Hei, ayo bangun-bangun. Ini ada semangka" ucap Jihoon sambil menarik tangan Junkyu yang tengah tertidur sehingga empunya mau tak mau mendudukan diri.

"Kak Hoon, aku mengantuk tau," rengek Junkyu sambil mengerucutkan bibirnya

"Kau sudah terlalu sering tidur, Junkyu-ya," ucap Jihoon yang hanya di balas dengusan sebal dari Junkyu

Yedam yang sedari tadi tengah memetik gitarnya sambil bersenandung kecil pun mendongak, "Kak, itu semangkanya tidak di potong dulu?" Tanya Yedam, pasalnya sang kakak membawa semangka yang masih bulat utuh.

"Eh, iya juga yah," ucap Jihoon

"Tak masalah, serahkan tugas ini kepada Jaehyuk" ucap Jaehyuk sambil menyugar rambutnya ke belakang. Ia lalu mengambil alih semangka tersebut dan menaruhnya di bawah. Lalu, ia memukul semangka tersebut dengan tangannya, "ADUH!" pekiknya sambil meniup-niup tangannya yang terasa sakit.

"Terbuka tidak, sakit tangan iya. Sini, biar aku yang mencoba" ucap Junkyu lalu turut memukul semangka tersebut dengan satu tangan hingga warna merah semangka berhasil mengintip sedikit.

"UWAAAAH!" Heboh Hyunsuk, Mashiho, Jaehyuk dan Yedam.

"Nah, sekarang giliranku" ucap Jihoon sambil melemaskan otot-otot di tangannya. Pria itu pun dengan segera memukul semangka tersebut hingga terbelah dua yang disambut heboh saudara-saudaranya.

"Uwah, Kak Hoon keren sekali," puji Mashiho dengan mata berbinar

"Shiho-ya, Kak Hoon jangan kau puji nanti dia besar kepala," ucap Junkyu sementara Jihoon hanya tersenyum pongah sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Junkyu yang sang empunya langsung memasang wajah merenggut.

"Sekarang semangkanya sudah terbuka, lalu bagaimana cara kita makan?" Tanya Yedam yang membuat semua orang terdiam.

"Ya ampun sia-sia saja aku mengeluarkan tenaga dalamku" pekik Jihoon sambil mengacak surainya.

"Hoonie, kau lupa memotong semangkanya. Ini nenek bawakan pisau, nampan dan sendok" ucap sang nenek

"Nenek, kau memang penyelamat," ucap Jaehyuk girang

"Baiklah, biar aku yang memotong semangka ini" ucap Jihoon lalu mulai memotong semangka tersebut menjadi beberapa bagian.

Setelahnya mereka pun asik menikmati semangka dingin sambil menyaksikan kakek, Yoshi, Asahi dan juga quarto kurcaci yang tengah asik bermain air di sungai. Kakek nampak sibuk memancing di pinggir sungai sambil sesekali tergelak heboh karena melihat cucu-cucunya yang nampak menampilkan wajah konyol dengan masing-masing membawa balon yang berisikan air. Tentu saja ide nyeleneh itu datang dari Asahi. Ia mengajak Yoshi dan quarto kurcaci untuk berlomba tahan tawa dan siapapun yang tertawa akan dilempari dengan balon berisi air tersebut.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang