02. Kembali Pulang

831 59 2
                                    

Dua tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua tahun kemudian...

Seorang pria nampak tengah fokus memperhatikan jalanan di hadapannya. Mobil porsche merah kesayangannya dengan mudahnya membelah jalanan kota Seoul yang tak terlalu padat pada sore hari itu. Seukir senyum terbit di bilah bibirnya, rasanya ia tak sabar untuk kembali ke rumah setelah tiga hari berada di Jepang guna mengurusi cabang bisnisnya yang sebentar lagi akan launcing di negri Sakura itu. Ia benar-benar ingin segera bertemu dengan adik-adiknya.

Menjadi seorang CEO dari perusahaan terkemuka di Korea Selatan, membuat Choi Hyunsuk sadar waktunya dengan keluarganya menjadi sangatlah berkurang. Ia padahal sudah berjanji pada pusaran sang ayah bahwa ia akan menjadi sosok penganti orang tua yang baik bagi adik-adiknya namun pada kenyataanya ia tak bisa. Hyunsuk menghela napasnya pelan, ia mencoba mengenyahkan pikiran buruknya untuk sejenak. Ia tak ingin kembali ke rumah dalam keadaan murung.

Hyunsuk pun membelokkan mobilnya ke salah satu rumah dengan pagar hitam menjulang di depannya. Hyunsuk mengambil remote di dalam dashboard mobilnya dan mengarahkannya ke pagar. Tak perlu waktu lama, pagar itu pun terbuka dengan sendirinya. Mobil Hyunsuk bergerak masuk, ia lantas membawa mobilnya menuju garasi dan memarkirkannya di sana.

Pria itu pun segera turun dan berlari kecil ke arah pintu utama lantas membukanya pelan hendak mengejutkan adik-adiknya, "Aku pul-"

"HUEEEEE BAJU HWANIE TELKENA AIL CAT!"

Jeongwoo yang tengah memegang gelas kosong yang semula berisikan air bekas cat mematung untuk beberapa saat, ia menatap pada sang adik bungsu yang terlihat jelek karena terkena siraman cat, "HWANIE MAAFKAN UWO, HUWEEE. INI SALAH KAK UTO!"

"Kok salah kak Uto?"

"Iya habisnya Kak Uto tadi dorong Uwo,"

"Tidak kok, Uto diam dari tadi"

"Pokoknya salah Kak Uto, Hueeeee!"

Doyoung yang melihat keributan yang di buat oleh tiga adiknya hanya bisa menatap dengan binar kebingungan. Ia lantas berancang-ancang untuk berlari hendak mengambil tissue untuk membantu Junghwan yang masih menangis kencang. Namun si sulung dari quarto kurcaci itu agaknya tidak memperhatikan jalan sehingga ia jatuh terpeleset akibat air yang mengenang di lantai. Anak itu jatuh tengkurap, lantas beberapa saat kemudian duduk dengan diam sebelum menangis kencang karena kepalanya terasa sakit.

"HUEEEE KAK DOBBY BERDALAH!" isak Junghwan makin kencang

Hyunsuk yang melihat kekacauan di hadapannya itu dengan segera berlari, ia lantas mengendong Doyoung yang terisak kencang dan benar saja di kening anak itu terdapat darah, "Ya ampun Choi Doyoung!"

Dari arah tangga, Hyunsuk dapat mendengar derap langkah kaki cepat. Beberapa saat kemudian adik-adiknya yang lebih dewasa muncul satu per satu kecuali Mashiho yang berlari dari arah dapur.

"Ada apa in—loh kak Hyun sudah pulang?" ucap Junkyu kaget

"Itu tidak penting, sekarang kalian tenangkan dulu Junghwan dan Jeongwoo. Aku ingin mengobati Doyoung terlebih dahulu. Setelahnya kita bicara," ucap Hyunsuk lalu langsung melengang pergi.

My TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang