Adhanna Jung. Gadis blasteran yang dibuang oleh ayah dan ibunya hanya karena tidak mau menuruti apa yang diperintahkan oleh ayahnya.
Tapi, tentu saja Adhanna akan menolak. Mana mungkin ia mau diperjualbelikan oleh ayah dan ibunya kepada om om tua bangka yang seharusnya ingat usia.
Adhanna dibuang saat mereka sedang berlibur. Adhanna bukan anak yang polos, Ia tahu saat ibunya menitipkan sebuah tas kepadanya dan ibunya pergi mencari kamar mandi, ucapnya. Kemudian ayahnya pura pura mencari sinyal saat mengangkat telpon.
"Emangnya gue bodoh apa?!" Monolognya. Entah ada dimana ia sekarang tapi yang pasti ia berada di sebuah tempat yang memang sepertinya orang-orang baik.
Buktinya, sedari tadi ia selalu diberikan senyuman oleh ibu-ibu yang berpapasan dengannya. Adhanna juga memberikan senyumannya agar ia tidak terkesan sombong.
Kemudian saat ia berjalan lagi, ia mulai berpikir, sepertinya pendidikannya akan berhenti saja. Bukan tanpa alasan tapi ia bingung harus kuliah ke mana dan bagaimana cara membayar kuliahnya.
Ia terhenti dari berjalannya, kemudian bertanya kepada seseorang yang sedang duduk disana.
"Permisi, ibu dan bapak. Saya boleh bertanya?" Tanyanya terlebih dahulu, dan kemudian tanpa diduga, respon mereka sangat baik.
"Loh, neng mau tanya apa? Neng mau kemana bawa bawa tas segala?" Tanyanya balik, Adhanna hanya tersenyum.
"Saya, dibuang sama ayah dan ibu saya, bu. Kalau boleh tau, disini ada kost-an nggak ya?"
mendengar itu, bapak bapak yang ada disana terkejut, bisa-bisa ada orangtua yang membuang anaknya. "Lho neng, kok bisa dibuang?"
"Ah gapapa, pak."
"Ada neng, itu yang gerbang emas itu, itu kost cewek. udah dua hari ada yang ngekost disana, neng mending kesana aja, kayaknya seumuran sama neng. Sekalian nambah temen." Ucap ibu tersebut, Adhanna kemudian tersenyum dan berpamitan.
"Gendisha Kost... Oke, gue tinggal disini aja kali ya?"
"Permisiii!" Ucapnya agak berteriak, kemudian ada seseorang yang datang dari ruangan yang bertuliskan "Pemilik" meskipun Adhanna yakin bukan dia pemilik kost-an ini.
"You siapa? Mau ngekost disini?" Tanyanya.
"Iya, kakak yang punya kost ini?" Tanya Adhanna, perempuan itu menggeleng lalu memanggil seseorang.
"Kak Jisya, ini ada yang mau kost!"
"Suruh masuk aja, Prit"
Kemudian Adhanna masuk ke ruangan tersebut, di ruangan itu ada satu lagi perempuan yang sekarang Adhanna yakin kalau ini adalah pemilik kost-an.
"Kamu, mau kost disini?" Tanya Jisya.
Adhanna mengangguk, kemudian ia menceritakan sebagian kisahnya, hanya bagian ia dibuang dan ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya.
"Ooh, boleh. Kamu nanti di kamar 04, sebelahnya kamar Asya. Dan untuk harga perbulannya, di angka satu juta setengah." Ucapnya, Adhanna sedikit terkejut.
Ya meskipun saat ia melihat tasnya disana ada beberapa lembar uang, tapi ia yakin bahwa uangnya tidak sampai satu juta setengah.
Benar saja. Saat dihitung uangnya hanya ada tujuh ratus limapuluh ribu.
"Aduh, kak... Maaf uang Hanna masih kurang, tapi Hanna janji Hanna bakalan bayar. Tolong izinin Hanna tinggal disini kak!" Ucapnya sembari menyodorkan uangnya.
Kak Jisya menerimanya, untuknya, setengah dulu pun tidak apa apa, asalkan mereka jujur dan memiliki kerja keras untuk membayar.
"Yasudah, gapapa Han. Kakak ngerti kok kalau kamu sekarang kan lagi susah. Aritha, sama yang lain juga sama kok, lagi nyari kerja." Ucapnya sembari tersenyum.
"Makasih kak Jisya! Aku bakalan secepatnya nyari kerja."
"Aritha, tolong anterin dulu Hanna ke kamarnya ya. Nanti kamu kesini lagi temenin aku." Ucapnya.
Aritha mengangguk kemudian mengajak Hanna untuk ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Going Home 🏡 [END]
Fanfiction[ babymonster au ft. jisoo ] "Dikala penat menghampiri, hanya rumah yang bisa menjadi tempat yang paling nyaman. Tapi bagaimana dengan anak yang jauh dari rumah?" - [ on going / jangan lupa untuk vote 🌟]