. ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁
Setelah kegiatan saling sharing waktu itu, Kak Jisya mulai mendukung semua anak kostnya untuk mendapatkan mimpi mereka kembali.
Seperti Aruka, sekarang ia menjadi asisten produser musik disebuah label yang cukup terkenal. Artis-artis pendatangnya cukup booming dikalangan anak muda.
Sedangkan Aritha, ia masih belum berani untuk keluar lebih jauh dari lingkungan kost-an. Karena kalau ia pergi keluar kost beberapa meter saja, ia pasti sudah menemukan poster dirinya lengkap dengan nomor untuk dihubungi.
Aritha masih belum mau pulang ke rumah. Aritha masih mau di kost-an ini, karena hanya disini Aritha bisa merasakan hangatnya keluarga. Dan mau tidak mau, Aritha lebih memilih untuk membantu Kak Jisya di kost-an daripada harus keluar.
Tidak peduli ia diberikan upah atau tidak, toh uang di ATM nya masih cukup untuk dua sampai tiga tahun kedepan.
Kalau Asya, sekarang ia menjadi manager untuk seorang model. Tapi disaat ia sedang nyaman dengan pekerjaannya, ia malah sering disuruh untuk mengikuti audisi menyanyi oleh atasannya.
"Asya, kamu kalo ngomong cepet banget. Kenapa gak ikut audisi nyanyi aja? Nanti kamu nyanyi Mockingbird-nya Eminem. Pasti langsung jadi artis!" Atasannya pasti mengatakan itu hampir setiap hari. Asya hanya mengangguk sebagai jawaban, karena ia belum ada minat untuk berkecimpung di dunia entertainment.
Untuk seorang Adhanna Jung, mencari pekerjaan itu tidak terlalu sulit. Buktinya, ia hanya ikut audisi model selama sekali langsung diterima untuk menjadi model brand lokal yang baru saja melaunching kan produk kecantikan.
Adhanna itu memiliki wajah yang tidak akan bosan jika dipandang, jadi dengan mudah ia bisa mendapatkan posisi ini. Anggap saja itu hoki karena tidak semua orang bisa melakukannya, tapi Adhanna juga berusaha kok! Ia menjaga pola makan dan kesehatannya demi mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Menjadi seorang model.
Untuk Ramiera, ia masih saja tidak diterima di beberapa perusahaan dan pabrik yang ia lamar. Namun, jalannya tidak berhenti disana, Cikki selalu menyarankannya kenapa Rami tidak menjadi guru les saja.
Karena, meskipun Rami tidak melanjutkan perjalanan pendidikan menuju S1, tapi kepintaran Rami bisa bertanding dengan mereka yang memiliki gelar.
Setiap Cikki menyarankan Rami agar menjadi guru les, Rami pasti menjawab dengan ucapan "Takut nggak pantes... Aku cuma lulusan SMA, Cikki..." Selalu begitu.
Tapi ya, bagaimanapun juga Rami butuh uang hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk mengikuti apa yang Cikki sarankan, yaitu menjadi guru les.
Rami terus membuat postingan yang mengatakan bahwa ia membuka les privat untuk pelajaran bahasa dan matematika. Dan siapa sangka, ternyata Cikki benar. Rami bisa menjadi guru les dan yang Rami butuhkan dari kemarin hanyalah keberanian untuk melakukan sesuatu yang baru.
Beralih kepada Aurora, gadis itu mulai mengikuti casting iklan. Ia melakukan semuanya dengan baik, dari mengatur ekspresi hingga menghafalkan naskah menurutnya itu tidak sulit.
Jangan lupakan kalau Aurora adalah seorang Aktris. Jadi itu semua mungkin hanya bagian dari kebiasaannya beberapa minggu terakhir.
"Aurora, kamu hebat, Nak!" Ucap salah satu pengarah.
Aurora tersenyum, "Terimakasih... Aku masih belajar." Ucapnya, menurutnya berbohong sedikit kepada orang baru itu tidak apa-apa. Aurora yakin meskipun ia sedang naik daun, tapi tidak semua orang mengenal siapa Aurora Evangeline tersebut.
Semuanya berhasil mendapatkan pekerjaannya dengan baik. Pekerjaan yang pantas dengan uang bayaran yang pantas juga. Termasuk Kak Jisya, ternyata diam-diam pemilik Gendisha Kost itu punya usaha sampingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Going Home 🏡 [END]
Fanfiction[ babymonster au ft. jisoo ] "Dikala penat menghampiri, hanya rumah yang bisa menjadi tempat yang paling nyaman. Tapi bagaimana dengan anak yang jauh dari rumah?" - [ on going / jangan lupa untuk vote 🌟]