XII. Jung & Evangeline

526 65 9
                                    

— . ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁ —

“Model pendatang, Adhanna Jung dan aktris muda yang memiliki potensi untuk menjadi bintang, Aurora Evangeline akan melakukan kolaborasi. Pemotretan yang badass dan iklan yang menarik!”

Kurang lebih, begitu isi dari selembaran yang berserakan di taman. Ya, kali ini Adhanna dan Aurora akan melakukan sebuah kolaborasi.

Aurora diberikan kesempatan untuk memakai nama ‘Evangeline’ oleh beberapa produser karena nama Aurora terlalu pendek menurut mereka.

"Kita lakuin yang terbaik, Evangeline?" Ucap Adhanna, kemudian Aurora mengangguk dan menepuk pelan bahu Adhanna.

"Kita pasti bisa lakuin yang terbaik, Jung!" Ucapnya.

Mereka meminta kepada pihak iklan dan pihak pemotretan untuk menjadikan dua agenda ini dalam satu hari.

Ada dua alasan mereka tidak menggunakan hari yang lain, yang pertama. Karena Aurora tidak ingin jadwal kosongnya terganggu, dan yang kedua karena Adhanna ada jadwal pemotretan yang lainnya.

"Tapi, kalian siap kalau harus take berkali-kali dan pulang lebih lambat? Karena mungkin, dua agenda dalam satu hari bukanlah hal yang mudah." Ucap salah satu pihak pemotretan.

"Kak, trust us. Aku sama Aurora pasti bisa, kita cuma difoto terus briefing terus take iklan, abis itu liat hasilnya dan kalo jelek kita ulang." Ucap Adhanna, kemudian Aurora mengangguk.

"Dan kita usahain untuk nggak banyak melakukan kesalahan agar agenda hari ini bisa terjalani."

Kemudiam pihak pemotretan pun setuju dan memulai melakukan pemotretan kepada Adhanna dan Aurora.

"Coba Aurora dibelakang Adhanna terus tangannya ke bahu Adhanna."

Kemudian Aurora pun menurutinya dan terlihat beberapa kali flash menyala tanda bahwa fotonya sudah terambil.

"Nice!"

"Jung, gue mau pesen salad, mau gak?" Tawar Aurora kepada Adhanna.

Mereka berdua sedang beristirahat dan belum ada catering yang datang. Jadi, sembari menunggu, Aurora berinisiatif untuk memesan salad saja.

"Boleh. Gue mau salad sayur ya!" Ucap Adhanna kemudian Aurora mengangguk, tidak lupa juga Aurora langsung memesannya.

Adhanna sedang sibuk dengan beberapa klip hasil tadi, banyak yang menurutnya bagus dan banyak juga yang menurutnya kurang. "Kak, sorry. Yang ini boleh di ulang gak? Gue ngerasa nggak sreg deh sama yang ini." Ucap Adhanna.

Adhanna memang memiliki potensi besar untuk menjadi model dunia. Ia mengetahui segala hal yang menurutnya menarik atau tidak di dunia periklanan industri.

Tidak lupa juga ia menyuruh semuanya untuk beristirahat terlebih dahulu agar mereka bisa kembali fokus nanti.

"Nak, Aurora!" Sapa salah satu crew yang ada disana.

Aurora mengarahkan pandangannya ke orang yang memanggilnya. Ternyata kalau tidak salah, dia adalah salah satu rekan produser iklan ini.

"Ya, bapak memanggil saya?" Tanyanya dengan sopan kemudian ia mempersilahkan pria itu duduk.

"Nak Aurora suka film dengan genre apa?" Tanyanya, Aurora terlihat kebingungan, bisa-bisa ia ditanya oleh orang asing hal seperti ini?

"Semuanya saya suka pak." Begitu jawabnya, kamudian pria itu mengangguk dan membulatkan bibirnya.

"Kalau petualangan, suka?" Tanyanya lagi, dan kali ini Aurora hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan.

"Nak Aurora pernah membaca novel 'Kehilangan'?" Ucapnya, dan lagi lagi Aurora hanya menggelengkan kepalanya.

Going Home 🏡 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang