— . ݁₊ ⊹ . ݁˖ . ݁ —
Hari ini adalah hari Senin, dimana semua orang akan bekerja, begitu juga Kak Jisya.
Ia harus ke toko karena ia sudah lama tidak mengeceknya. Cikki harus sekolah kembali, dan yang lainnya juga sama.
Di senin pagi ini, rasanya sangat sepi. Ayah, Bunda, bang Bobby, dan bang Theo sudah pulang, ditambah Aritha dan Adhanna juga yang sepertinya tidak akan pernah kembali lagi ke kost-an.
Sekarang kak Jisya sedang menyapu lantai depan sambil berpikir apakah ia harus membuka kost-an lagi? Karen menurutnya cukup cukup saja untuk penghasilan tambahan jika memang Aritha dan Adhanna tidak akan kembali.
Ada dua kamar kosong yang waktu itu sudah ayah renovasi, ada juga dua kamar kosong bekas Aritha dan Adhanna, dan ternyata masih ada dua kamar kosong yang kak Jisya tidak tahu itu ada, terletak di dekat kamar Aurora yang memang selalu tertutup dengan tanaman.
Saat itu ayah mengecat ulang semuanya, lalu ayah bertanya ruangan apa ini saat memindahkan tanaman itu.
Kak Jisya menggeleng tidak tahu, namun saat ayah mengeceknya ternyata itu adalah dua kamar dalam satu ruangan. Semuanya tidak pernah tahu itu ada karena kak Jisya pikir, mungkin itu gudang tambahan dari si pemilik sebelumnya.
"Kak, Cikki mau berangkat dulu yaaa!" Ucap Cikki, ia baru keluar dari kamarnya kemudian mengambil sepatunya yang terletak di rak sepatu.
"Okee! Sama siapa?"
"Nanti Gigin kesini, dia ngajak bareng." Ucapnya lagi, kemudian ia memakai sepatunya dan mengecek seragamnya.
"Kak, udah rapi belum?" Tanya Cikki, yang ditanya hanya tersenyum kemudian mengangguk.
"Jalan kaki kamu bareng sama Gigin nya? Emang keburu, ini udah agak siang loh?" Ucap kak Jisya sembari melihat jam tangannya.
"Bawa motor, brum! Julia lagi sakit, dia gak sekolah, tadinya aku mau sama Julia aja jalan kaki, tapi gitudeh!" Ucapnya kemudian ia menghampiri kak Jisya untuk bersalaman tangan.
"Yaudah deh kak! Aku berangkat dulu yaa." Ucap Cikki.
"Mana Gigin nya?" Tanyanya.
"Tuh!" Ucapnya sambil menunjuk seseorang dengan motor RX King.
"Kalo Aur bawa pacar kesini boleh gak?" Ucap Aurora yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Enak aja!" Ucap kak Jisya, kemudian diiringi dengan kekehan kecil diakhir kalimatnya.
"Kak, itu enam kamar jadinya mau di gimana in?" Tanya Aurora, ya sebenarnya itu hak kak Jisya mau bagaimanapun.
"Iya kakak bingung, soalnya belum ada kabar Aritha sama Adhanna mau pulang lagi. Malahan siapa tau Adhanna udah ke California, kan?" Ujarnya, yahh benar juga.
"Kalo mau dikasih ke orang, call dulu Aur ya. Soalnya ada temen Aur yang butuh kost-an soalnya katanya kost-an yang sekarang bikin dia gak nyaman." Ucapnya, kak Jisya hanya mengangguk dan memberikan jempol.
Setelahnya, kak Jisya menyimpan sapu kemudian ia duduk di kursi. "Temennya Aruka juga ada yang ngechat sama kakak, katanya butuh kost-an tapi kakak masih bimbang."
—
"Kak, Asya mau kerumah dulu ya. Ada orang yang butuh rumah buat dijadiin lokasi syuting. Sayang gak sih kalo ditolak? hahah" Ucapnya terburu-buru.
Bahkan kak Jisya tidak sempat untuk menjawabnya, Asya kemudian masuk kedalam mobil online yang ia pesan dan pergi.
"Calon orkay." Ucap Aurora, kak Jisya mengerutkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Going Home 🏡 [END]
Fanfiction[ babymonster au ft. jisoo ] "Dikala penat menghampiri, hanya rumah yang bisa menjadi tempat yang paling nyaman. Tapi bagaimana dengan anak yang jauh dari rumah?" - [ on going / jangan lupa untuk vote 🌟]