Chapter 65 : Kualifikasi Piala Dunia 2026

454 65 15
                                    

Ridho sudah berada di lapangan latihan bersiap untuk memulai latihan di hari ini. Dua hari lagi timnas senior akan menjamu Vietnam di stadion utama Gelora Bung Karno. Sepertinya laga akan berjalan cukup seru, pridenya berbeda, tensi antar kedua kesebelasan bahkan mungkin levelnya sudah antar kedua negara cukup tinggi. Pemain-pemain diaspora juga sudah mulai berdatangan satu per satu. Ada wajah-wajah baru seperti Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On. Nama-nama baru yang akan semakin memperkuat ketajaman skuad timnas senior. Shabrina juga ada di lapangan yang sama, namun seperti biasa dia hanya lari-lari kecil beberapa putaran bersama dengan Leo kemudian duduk dan ngobrol dengan para tim medis ataupun official, sementara seluruh pemain sedang fokus berlatih servis bola mati. Dari mulai lemparan ke dalam andalan Arhan, tendangan sudut, tendangan bebas bahkan penalti. Menu latihan hari ini cukup banyak dan selesai pukul 21.30. Seluruh pemain beristirahat dan duduk melingkar sambil mendengarkan evaluasi dari jajaran pelatih, tapi Ridho justru fokus mendengarkan Nathan dan Ivar berbincang tepat di sebelah kanannya

"Who's that only one woman in team?" tanya Nathan (Siapa perempuan satu-satunya di tim kita itu?)
"Her name is Ina" (Namanya Ina)
"Our official?" (Official kita?)
"Mmmm, you could say so. She's the doctor on this team" (Bisa dibilang begitu. Dia dokter di tim ini)
"Doctor? She looks too young to be a doctor" (Dokter? Dia terlalu muda untuk menjadi seorang dokter)
"But that's real. Are you interested in her?" (Tapi memang itu kenyataannya. Kamu tertarik sama dia?)
"Who doesn't like her? She looks so attractive, beautiful and elegant at the same time" (Siapa yang gak suka sama dia? Dia terlihat menarik, cantik dan elegan dalam waktu bersamaan)
"Unfortunately she already belonged to the man on my left" (Sayangnya dia sudah dimiliki oleh laki-laki di sebelah kiriku ini)

Kata Ivar sambil menepuk pundak Ridho dan Ridho hanya tersenyum saja. Nathan hanya mengangguk-angguk dan tidak memberikan reaksi apapun atas ucapan Ivar tadi. Sepertinya ucapan Nathan tidak bisa dianggap sepele. Ridho bisa melihat tatapan yang berbeda dari Nathan saat menatap Shabrina. Dia harus lebih waspada untuk menjaga Shabrina tetap berada dalam pelukannya. Seperti sekarang saja, mata Nathan seperti tidak berkedip dan justru lebih fokus menatap Shabrina daripada menatap coach Shin yang sedang memberikan evaluasi.

Selesai latihan Ridho kembali ke kamar dan mandi. Selesai mandi dia coba menghubungi Shabrina

Shabrina

Syg dimana?
Pgn ketemu mau ceritaa

Cukup lama Ridho menunggu jawaban Shabrina sampai tidak sengaja dia tertidur sebelum sempat membaca balasan dari Shabrina

** ** ** ** **

Seluruh pemain sudah sampai di GBK dan bersiap menghadapi Vietnam malam ini. Kegagalan memetik kemenangan di dua laga awal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin tidak boleh dijadikan beban bagi seluruh tim. Seluruh pemain dan official sudah kembali ke ruang ganti setelah pemanasan. Laga ini akan menjadi debut Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On memakai seragam berlambang garuda di dada.

Setelah seluruh pemain selesai berganti baju, Shabrina masuk ke dalam ruang ganti untuk melakukan doa bersama dan team tos. Ridho diberi kepercayaan untuk mengemban tugas sebagai kapten. Asnawi tidak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning dan Jordi Amat harus absen akibat cidera

Pertandingan dimulai. Babak pertama berjalan cukup seru. Beberapa kali Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol namun sayang belum menghasilkan skor ke gawang Vietnam. Beberapa kali juga Vietnam mencoba mendesak pertahanan Indonesia, namun Ridho, Jay dan Nathan mampu memblokir serangan Vietnam dengan baik, pun Adi Satryo juga tampil dengan baik melalui penyelamatan-penyelamatan krusialnya. Sampai peluit babak pertama selesai dibunyikan, skor masih bertahan 0 - 0.

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang