Chapter 43 : Grup A SEA Games 2023

836 70 2
                                    

Laga kontra Lebanon dalam uji coba U22 dalam rangka uji coba Sea Games 2023 kemarin merupakan laga penutup sebelum seluruh tim berangkat ke Kamboja. Saat ini mereka melaksanakan latihan terakhir sebelum besok harus menuju ke bandara. Pemain-pemain liga 1 juga sudah mengikuti latihan setelah kompetisi selesai dilaksanakan. Beberapa nama seperti Ernando, Witan, Marselino, Ferrari dan Rio Fahmi sudah turut hadir.

Mereka bersiap menuju ke Kamboja. Seluruh pemain dan official sudah berada di lobby hotel sekarang. Mereka bergantian naik menuju ke dalam bus yang akan mengantar seluruh tim menuju ke bandara Soekarno Hatta. Ridho lebih dulu masuk ke dalam bus mendahului Shabrina. Ketika mereka berdampingan, Ridho sempat menggenggam tangan Shabrina diam-diam meskipun hanya sebentar. Ada-ada saja. 

Ridho duduk di samping Ferrari. Bus sudah berjalan menuju ke bandara pukul 04.00. Setelah proses check in dan imigrasi selesai, seluruh tim langsung masuk ke dalam pesawat. Olivia, Gita dan Shabrina duduk dalam satu baris kursi. Ridho duduk berdua dengan Arhan tepat di baris yang sama dengan mereka bertiga. Shabrina bisa melihat dengan jelas bahwa Ridho sedang melaksanakan ibadah subuh di kursinya. Hati Shabrina menghangat melihat Ridho melakukan itu. Selesai sholat Ridho melirik sebentar ke arah Shabrina kemudian tersenyum dan mengedipkan mata

** ** ** ** **

Pertandingan pertama dalam Grup A SEA Games cabang olahraga sepakbola putera akan mempertemukan Indonesia dan Filipina. Pemain mulai masuk ke dalam stadion. Ridho mengikuti coach Indra untuk masuk lebih dulu ke dalam lapangan sebelum menuju locker room, mendengarkan arahan-arahan dari coach Indra dengan seksama. Shabrina yang berada di dalam ruang ganti terkejut dengan kondisi ruang ganti yang jauh dari kata layak. Hanya ruangan kosong yang dialihfungsikan menjadi ruang ganti pemain, tidak ada locker ataupun lemari sama sekali, hanya ada kursi plastik dan kursi panjang kayu warna coklat. Baju-baju dan perlengkapan hanya digantung di hook yang mungkin juga belum lama dipasang

"Gila. Inimah kursi kondangan" kata Gita
"Huss. Bersyukur. Masih mending ada kursi daripada lesehan"

Setelahnya, seluruh pemain sudah bersiap di dalam ruang ganti untuk latihan dan pemanasan, begitupun seluruh official. Shabrina menunggu di bench sambil mempersiapkan peralatan yang mungkin akan dia butuhkan nanti di dalam lapangan. Dia memastikan seluruh peralatan telah dia bawa untuk membantu ketugasannya

"Good luck" kata Olivia sambil menghampiri Shabrina
"Sukses juga kak" jawab Shabrina

Para pemain utama sudah masuk ke lapangan. Shabrina merinding melihat Ridho berjalan di bagian paling depan, memakai ban kapten dan memimpin 10 pemain yang lainnya. Lagu kebangsaan dikumandangkan bagi kedua kesebelasan. Setelah Ridho selesai melakukan tugasnya sebagai kapten di hadapan wasit, Ridho kembali menuju ke bench dan mengajak seluruh pemain utama untuk masuk ke lapangan. Tentu saja tidak lupa Ridho mengedipkan sebelah matanya pada Shabrina. Pertandingan dimulai.

Hampir saja Filipina membuat kejutan namun bola yang ditendang, berhasil dibuang oleh Ridho. Indonesia memang lebih banyak melakukan serangan di babak pertama namun belum menghasilkan gol yang bisa merubah keadaan. Sampai kemudian Rio Fahmi berhasil membawa bola, dia umpan ke dalam kotak penalti Filipina, ada Marselino yang siap menendang dan 

"GOOOLLLLL!!!!!" teriak seluruh official dan pemain cadangan yang ada di bench

Shabrina ikut bertepuk tangan kemudian tos dengan kang Asep yang duduk di sebelahnya. Gol tercipta di menit ke 45. Babak pertama selesai dan skor bertahan di 1 - 0 untuk kemenangan Indonesia

Babak kedua dimulai. Indonesia mendapatkan kesempatan memperbesar keunggulan melalui tendangan penalti setelah Witan jatuh di kotak penalti karena ditendang pemain bernomor punggung 2 dari Filipina. Ridho yang akan mengeksekusi tendangan penalti. Sayangnya, tendangan Ridho masih bisa diselamatkan oleh kiper Filipina. Setelahnya peluang juga didapatkan dari tendangan sudut yang dilakukan oleh Marselino tapi dia umpan kepada Arhan yang kemudian dia tendang ke kotak penalti tapi sayang lagi-lagi sundulan Ridho masih melebar ke sisi kiri gawang Filipina

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang