Chapter 34 : Kanjuruhan

757 56 4
                                    

Shabrina heran kenapa Ridho tidak punya keberanian sama sekali. Dia hanya ingin Ridho menjelaskan dengan sebenar-benarnya. Kenapa hal itu rasanya sulit bagi Ridho? Shabrina kecewa berat. Dia kembali ke kamar dan Gita sudah menunggu

"Gimana? Ridho jujur sama perasaannya ke kamu?"
"Jangan harap itu, Git. Sampai kiamat juga gak bakalan dia berani jujur" kata Shabrina kemudian masuk ke kamar mandi

Selesai mandi. Shabrina segera naik ke kasur. Gita memilih diam. Dia tidak akan mengganggu Shabrina dalam kondisi saat ini. Gita paham kekecewaan Shabrina sekarang. Shabrina menarik selimut sambil mainan HP

Bara

Aku beberapa kali ngajak kamu ketemu, kamu sibuk terus ya

Iya lagi banyak kerjaan
Ada program yg perlu aku bantu lagi?

Kalo program sih sebetulnya sudah 85%
Cuma, aku pengen ketemu aja sih

Sorry, Bar

It's okay
Rasanya udah capek harus memendam ini, karena aku gak punya kesempatan untuk bertemu kamu
Aku cuma pengen bilang kalo sepertinya aku jatuh cinta sama kamu Shabrina
Entah ini dimulai sejak kapan tapi aku cuma mau kamu tau perasaanku aja
Aku tidak memaksa untuk memiliki kamu saat ini
Tapi izinkan aku meminta kesempatan membuat kamu juga mencintai aku

Shabrina tidak menjawab lagi pesan Bara. Jujur dia kecewa pada Bara. Selain Ridho yang mendengar itu, beberapa anak timnas juga menguping dari sisi yang lain seperti Marselino yang kemarin langsung menyampaikan pada Shabrina dan Gita. Shabrina sungguh kecewa dengan niat jelek Bara

** ** ** ** **

Seluruh pemain sudah kembali ke klub masing-masing. Termasuk Ridho yang sudah kembali ke Persebaya. Hari ini, Persebaya akan menantang rival satu provinsi mereka yaitu Arema Malang. Rivalitas antara Persebaya dan Arema memang sudah menjadi gengsi tinggi bagi pendukung kedua kesebelasan, Bonek dan Aremania sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Untuk itu, dalam laga away di stadion Kanjuruhan hari ini mereka tidak berangkat beberapa hari sebelumnya untuk menjaga kondusifitas jalannya pertandingan. Mereka berangkat siang ini menuju ke Malang dan akan kembali besok pagi menuju ke Surabaya. Termasuk kemarin manajemen Persebaya meminta Bonek tidak hadir di stadion Kanjuruhan untuk meminimalisir terjadinya bentrok dan kerusuhan antar supporter

Mereka sudah sampai di hotel transit. Sudah tersedia 4 mobi baracuda dari brimob yang akan mengantarkan mereka ke stadion. Pengamanan ekstra sudah disiapkan oleh manajemen Persebaya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pemain dan official sudah naik ke mobil Baracuda yang akan mengantarkan mereka menuju ke Kanjuruhan

Mobil mulai masuk ke area stadion. Lemparan demi lemparan dilayangkan pada mobil pemain Persebaya. Tapi Ridho merasa lemparan itu adalah lemparan yang masih wajar. Mereka dengan selamat sampai di ruang ganti dan bersiap melakukan pemanasan.

Seluruh pemain dan official siap masuk ke lapangan untuk melakukan pemanasan. Riuh Aremania yang hadir meneriakkan kata-kata kasar dan acungan jari tengah. Tapi bagi Ridho itu bukan ancaman, hanya psywar yang memang biasa terjadi di dunia sepakbola. Namun bagi Ridho, hari ini rasanya lain. Atmosfer Kanjuruhan terasa lebih ngeri dari biasanya. Tapi Ridho mencoba menghilangkan perasaan itu dan fokus pada pertandingannya hari ini

Pemanasan sudah selesai. Seluruh pemain kembali ke locker room. Coach Aji tidak banyak memberi arahan dan hanya meminta ketenangan pemain dalam menghadapi derby panas Jawa Timur hari ini. Selesai doa bersama, pemain mulai memasuki lapangan. Chants provokasi mulai dinyanyikan oleh Aremania. Ridho melihat ke arah seluruh stadion dan Kanjuruhan penuh oleh Aremania. Betul-betul tidak ada kursi kosong disana

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang