Chapter 29 : Melibas Nepal

516 35 0
                                    

Ridho kembali ke hotel setelah pertandingan melawan Lebanon yang harus berakhir dengan kekalahan 1 - 0 untuk Indonesia. Perasaannya sudah membaik sekarang. Tapi satu hal yang membuatnya bertanya-tanya, mengapa Shabrina terlihat khawatir dengan keadaan Ridho kemarin? Sedangkan dia cuek saja ketika Ridho jelas-jelas melihatnya bersama pacarnya itu. Sebenarnya apa mau Shabrina? Kenapa dia seperti terlihat menarik ulur perasaan Ridho. Ridho heran dengan semua sikap Shabrina yang sebentar terlihat peduli tapi kadang juga terlihat acuh. Ridho masuk ke kamar dan mandi, kemudian duduk di meja kamar

"Mas" panggil Marselino
"Kenapa, Sel?"
"Tadi kak Ina ngajak aku ngobrol, sebelum pertandingan. Bukan ngobrol sih, nanya-nanya lebih tepatnya"
"Nanya apa?"
"Tapi jawab dulu mas. Sebenernya apa sih hubunganmu sama kak Ina?"
"Ya temenan aja. Gak ada yang aneh kan?"

Marselino tertawa, bagaimana bisa Ridho bilang tidak ada yang aneh

"Kenapa ketawa?"
"Mas mas. Kok gak masuk akal kamu tuh. Bisa-bisanya bilang gak aneh, sedangkan semua orang di sini tahu ada yang aneh diantara kamu sama kak Ina. Kamu gak sadar atau memang menolak sadar mas?"
"Maksud kamu?"
"Gak ada yang gak tahu mas, cuma pada diem-diem aja. Lebih tepatnya gak mau ikut campur urusan pribadi aja"
"Berita yang beredar apa?"
"Awalnya itu waktu kak Ina pertama dateng, diantara semua orang yang ada, kak Ina cuma canggung sama mas Ridho aja, dan kalian berdua memang terlihat saling menghindar. Jadi banyak yang mengira kalo kak Ina itu mantannya mas Ridho karena sama-sama dari Surabaya"
"Adalagi infomu, Sel?"
"Ini yang paling parah mas"
"Apa?"
"Info yang beredar kan kak Ina mantannya Mas Ridho, tapi putus gara-gara selebgram yang kemarin datengin mas Ridho, yang mas Ridho marah sama dia itu. Jadi gimana mas yang bener? Apa hubunganmu sama kak Ina?"
"Kita berdua temenan biasa, Sel. Serius aku gak bohong. Emang dulu kita pernah saling kenal, ya lumayan deketlah, trus ada masalah sedikit makanya jadi kaya gini sekarang"
"Kalo sama selebrgam itu?"
"Apalagi dia, deket aja gak pernah sama perempuan itu, dianya aja yang manipulatif. Toh kamu juga denger sendiri kan waktu aku marah sama dia"
"Wah padahal gosip yang beredar udah melambung mas. Sampai-sampai mas Nando, mas Arhan sama bang Nawi juga terseret"
"Maksudnya?"
"Aku denger-denger aja sih, waktu itu pas si selebgram nemuin mas Ridho di Singapura sebenernya mas Nando, mas Arhan dan bang Nawi menyelamatkan kak Ina dari kejadian itu. Mereka bawa kak Ina pergi dari hotel biar gak lihat mas Ridho sama selebgram itu. Makanya spekulasi yang beredar, mas Arhan, mas Nando sama bang Nawi ikut andil dalam perselingkuhan mas Ridho"
"Gila. Udah sampai sebegininya" kata Ridho sambil menyesalinya.

Kalau memang ini hanya menyangkut dirinya, Ridho tidak keberatan. Tapi kalau menyangkut Shabrina dan kawan-kawannya dia merasa bersalah. Dia merutuki diamnya selama ini yang menyebabkan bola yang bergulir menjadi seliar ini

"Makanya mas, udah kepalang tanggung gosipnya separah ini kenapa gak sekalian aja sama kak Ina. Mas Ridho suka kan sama kak Ina? Gak usah ngomongin yang dulu deh, kan udah masa lalu. Yang sekarang aja, mas Ridho suka kan?"
"Gaktau, Sel. Aku bingung"
"Dho, dho. Kenapa sih kamu gak jujur sama perasaanmu sendiri aja?" Arhan yang baru keluar dari kamar mandi ikut nimbrung "Aku aja yang bukan Rizky Ridho tahu kok kalo Rizky Ridho itu suka sama Shabrina. Masa Rizky Ridho sendiri gak tau itu? Atau pura-pura gak tahu?"
"Iya emang aku suka sama dia. Tapi aku bisa apa sekarang?"
"Kejarlah, masa belum berjuang udah nyerah duluan" kata Arhan
"Sel, kamu kemarin lihat sendiri kan Ina ketemu sama cowok di cafe deket hotel kita kemarin?"
"Tapi kan belum tentu itu pacarnya kak Ina mas. Bisa aja itu cuma temennya, mereka juga gak ada gestur yang intim kaya pasangan kan. Ya emang duduknya sebelahan, tapi gak deket-deket banget kok" jawab Marselino
"Yang tidak kalian ketahui, dari awal ketemu sama Shabrina lagi, dia yang lebih dulu menghindari aku. Aku mencoba mencari jawabannya, belum sempat dapet jawabannya dia tiba-tiba bilang sama aku bahwa aku dan dia sekarang ada di situasi yang berbeda, dan dia harus menjaga apa yang harus dia jaga. Awalnya aku belum mau menyimpulkan sendiri apa maksudnya meskipun aku tahu itu arahnya kemana. Sampai aku lihat sendiri, di depan mataku, dia ketemu sama cowok itu, di sela-sela waktu istirahat kita yang cuma sebentar. Apakah kamu yakin cowok itu bukan pacar Shabrina?"

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang