Chapter 23 - Gosip

631 43 0
                                    

Seluruh pemain, jajaran pelatih dan official sudah terbang menuju ke Vietnam untuk bersiap menghadapi Sea Games 2021 yang dilaksanakan tahun 2022. Shabrina duduk di kursi waiting room di samping Marselino

"Kak, nanti sampai Vietnam kalo dapet waktu bebas enaknya kemana ya?" tanya Marselino
"Aku belum pernah ke Vietnam lho. Gaktau aku, No. Tapi kayanya jadwal disana padet deh, mana sempat mau jalan-jalan. Paling cuma di sekitar hotel aja kan. Lagian kamu itu lho, mau berjuang disana kok yang dipikirin jalan-jalannya aja" jawab Shabrina
"Eh nanya gitu bukan berarti cuma mikirin itu aja. Berjuang mah pasti, tapi kan butuh hiburan juga kak"
"Nonton youtube aja udah, lihat analisa pertandingan lawanmu"
"Wahh ketularan coach Shin nih" jawab Lino

Panggilan boarding sudah berkumandang. Mereka masuk ke dalam pesawat yang akan mengantarkan mereka transit di Shanghai terlebih dahulu sebelum lanjut ke Hanoi, Vietnam. Shabrina duduk di samping Gita dan coach Nova di dalam pesawat. Gita memutuskan untuk tidur dalam perjalanan, sedangkan Shabrina sama sekali tidak bisa memejamkan matanya

"Kamu udah punya pacar belum Ina?" tanya coach Nova tiba-tiba
"Wah belum kepikiran tuh coach" jawab Shabrina
"Kenapa?"
"Mau fokus dulu di sini coach. Nanti kalo pacaran apalagi sampai nikah mana mungkin bisa di sini lagi"
"Kamu happy ya ada di sini?"
"Sangat. Dunia ini belum pernah ada di bayangan saya coach. Dunia yang sangat baru, jadi saya excited sama setiap hal yang ada di sini"
"Saya lihat kamu memang punya semangat yang tinggi. Kamu juga gak mudah menyerah dan mau mencoba hal-hal baru. Kamu juga disiplin dan tepat waktu. Itu modal penting yang sudah kamu punya. Kamu tau kan coach Shin orangnya sangat disiplin, makanya dia beberapa kali minta kamu yang duduk di bench karena coach Shin suka sama cara kerja kamu. Kalo bisa ditingkatkan biar bisa terus dipertahankan disini"
"Wah terima kasih pujiannya coach. Meskipun rasanya belum pantas saya mendapatrkan pujian seperti itu dari tim pelatih"
"Ina. Kamu harus tahu kalau kamu sehandal itu dalam pekerjaanmu dan itu harus diapresiasi. Ya tentu sebagai bahan evaluasi juga supaya itu menjadi sumber motivasimu ke depannya. Ini pekerjaan perdanamu kan setelah lulus kuliah?"
"Iya coach. Ini pekerjaan perdana saya setelah lulus. Makanya saya mau kerja keras disini coach. Soalnya ini bener-bener dunia baru kan buat saya, jadi saya excited aja rasanya. Belum lagi membawa nama negara itu kan satu hal baru buat saya dan sangat membanggakan, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan itu"

Shabrina dan coach Nova bertukar banyak cerita. Termasuk coach Nova menceritakan perjuangan dan perjalanannya sebagai pemain sepakbola amatir sampai profesional dan akhirnya menjadi staf kepelatihan di timnas. Shabrina begitu kagum dengan kisah-kisah para pemain dan official di sini. Mereka memiliki kisah masing-masih yang semuanya sama-sama luar biasa perjuangan dan perjalanannya sehingga sampai di titik sekarang.

Shabrina merasa kagum dengan kecintaan dan kebanggaan seluruh pemain dan official dalam membela dan mengharumkan nama tanah air tercinta yang begitu besar, meskipun terkadang proses dan usaha mereka terasa lebih berat karena dianggap tidak berkontribusi bagi negara hanya karena hasil yang mereka perjuangkan kurang maksimal. Lucu memang ketika banyak orang mengharapkan hasil maksimal tapi tidak peduli dengan proses. Padahal olahraga itu dibentuk dari latihan yang panjang, bukan cuma satu hari dua hari saja hasilnya bisa petik. Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kecuali jika memang pemainnya itu semacam Bandung Bondowoso ya bisa saja dalam satu malam mendapatkan hasil maksimal. Ingin rasanya Shabrina menampar satu per satu mulut orang-orang diluar sana yang seenaknya mencaci maki. Saran dan kritik memang perlu, tapi rasanya tidak pantas kalau harus dengan kata-kata cacian dan makian. Berlebihan

** ** ** ** **

Pertandingan pertama di grup A kemarin melawan Vietnam berakhir dengan kekalahan. Timnas dibantai Vietnam dengan skor 3-0. Entah kenapa memang permainan Indonesia kemarin masih kurang maksimal dan belum berkembang. Hari ini latihan untuk persiapan melawan Timor Leste. Sebelumnya mereka melakukan evaluasi. Jajaran tim pelatih memberikan arahan dan masukan dari penampilan para pemain melawan Vietnam. Terakhir, evaluasi ditutup dengan wejangan Coach Shin yang banyak memberikan motivasi bagi para pemain. Membangkitkan semangat para pemain yang mulai menurun akibat kekalahan di laga perdana kemarin.

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang