Chapter 2 - Ridho

1.1K 49 0
                                    

FLASHBACK 6 YEARS AGO

Shabrina duduk di sebuah kursi kafe sendirian. Memilih menjadi obat nyamuk karena kakak sepupunya, Rendy sedang kencan dengan pacarnya. Shabrina juga tidak mengenal siapa perempuan itu. Rendy hanya mengenalkan perempuan itu sebagai Zela. Shabrina menyesap kopi susu dalam cangkirnya sedikit demi sedikit sambil menikmati alunan live music yang ada di kafe itu. Saat masih asyik menikmati lagu yang sedang berdendang sambil bermain handphone, tiba-tiba ada laki-laki berperawakan tinggi gagah duduk di depannya. Shabrina mengangkat kepala dan laki-laki itu mengulurkan tangan

"Halo, aku Ridho, adiknya mbak Zela" katanya yang kemudian uluran tangannya ia sambut
"Shabrina" katanya
"Adiknya mas Rendy?"
"Sepupu"
"Oh gitu. Sendirian ya? Keganggu gak kalo aku ikut duduk disini?"
"Oh gapapa kok, duduk aja"
"Aku tadi diminta jemput mbak Zela, ternyata belum selesai. Kamu juga?"
"Enggak, kalo aku tadi emang sengaja diajak"
"Oh gitu. Kamu masih sekolah?"
"Enggak, udah kuliah aku, semester 1"
"Hah? Beneran? Kok kayanya kita seumuran gak sih. Aku lho masih SMA kelas 1"
"Kalo umur mah aku masih 15"
"Loh seumuran kita, aku 14. Kok bisa udah kuliah?"
"Panjang ceritanya" kata Shabrina

Akhirnya dengan sedikit paksaan dari Ridho, Shabrina menjelaskan bagaimana ceritanya. Ridho memang sangat supel dan ramah, sedangkan Shabrina lebih menutup diri karena memang dia tidak mudah akrab dengan orang yang baru saja dia kenal. Bahkan dia tidak ada riwayat punya sahabat dekat, jadi akrab dengan orang lain membuatnya sedikit tidak nyaman

Setelah pertemuan kemarin dengan Shabrina, Ridho merasa tertarik. Gestur Shabrina yang anggun dan elegan sangat membekas di ingatan Ridho, dia menduga bahwa Shabrina bukan wanita sembarangan. Menurut Ridho, style Shabrina begitu elegan dan menawan. Sikap tertutup Shabrina membuat Ridho merasa semakin tertantang untuk mengenalnya lebih jauh. Berkali-kali dia berusaha untuk mengajak Shabrina pergi main agar lebih mengenal dan akrab tapi masih sering ditolak. Tapi tentu saja bukan Ridho namanya kalau mudah menyerah.

Beberapa kali Ridho mencoba mengajak Shabrina pergi, baru hari ini Shabrina membalas dengan kata iya, awalnya selalu menolak, alasannya sibuk kuliah. Dan alasan itu pada awalnya membuat Ridho berpikir itu penolakan secara halus saja. Padahal Shabrina memang sedang sibuk kuliah. Ridho turun dari motor dan berjalan ke arah salah satu coffee shop sambil menunggu kabar dari Shabrina. Shabrina mengabari Ridho untuk menjemputnya ketika sudah keluar dari kelasnya saja. Shabrina tidak mengatakan secara pasti dia kuliah jurusan apa, dia cuma bilang kuliah di Universitas Airlangga, tapi tidak bilang juga di kampus yang mana. Unair memiliki beberapa kampus yang tersebar di kota Surabaya. Daripada salah jemput, Ridho berhenti dulu sambil menunggu kabar. 15 menit Ridho menunggu disana sambil menyesap kopinya pelan-pelan, ada chat masuk dari Shabrina, dia mengirimkan lokasi. Ridho segera melajukan motor ke arah kampus A yang tadi diarahkan Shabrina. Cukup 10 menit Ridho sudah sampai di depan gerbang. Ridho menunggu agak jauh dari kerumunan mahasiswa-mahasiswa yang baru saja bubaran. Ridho mengambil foto situasi dimana Ridho menunggu kepada Shabrina agar Shabrina lebih mudah mencarinya

"Ridho" panggil seorang perempuan yang suaranya sangat Ridho kenal
"Oh udah di sini. Yuk" katanya sambil menyerahkan helm

Shabrina memakai jaketnya kemudian memakai helm dan naik ke motor Ridho

"Maaf ya perginya naik motor panas-panasan gini"
"Gapapa, enak kok naik motor kena angin" jawab Shabrina

Ya mau bagaimana, Ridho kan belum cukup umur untuk membawa mobil sendiri, ya meskipun naik motorpun sebenarnya belum boleh. Sampai di parkiran Tunjungan Plaza Shabrina turun dari motor kemudian diikuti Ridho dan mereka masuk ke dalam mall. Mereka berkeliling sebentar sampai akhirnya berhenti di salah satu tempat makan. Mereka duduk berhadapan. Shabrina menaruh ranselnya begitu duduk

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang