Chapter 62 : AFC Asian Cup (2)

592 69 16
                                    

Pertandingan kedua Indonesia di grup D akan melawan rekan sesama Asia Tenggara yaitu Vietnam. Tensi permainan pasti akan lebih tinggi, maklum, rival bebuyutan. Belum lagi kedua negara harus sama-sama menelan kekalahan di pertandingan sebelumnya. Seluruh pemain sudah bersiap di tunnel. Kali ini Ridho tidak menjadi pemain utama. Dia akan memulai pertandingan di bangku cadangan.

Pertandingan dimulai. Baru saja 9 menit pertandingan berjalan, Yassa berbenturan dengan pemain Vietnam yang membuat dia terkapar di lapangan. Pelipisnya mengenai sikut kapten Vietnam. Tim medis diperintahkan masuk ke lapangan. Shabrina dan Leo berlari untuk mengobati Yassa. Yassa dibawa keluar lapangan atas perintah wasit. Untung saja Yassa bisa kembali ke lapangan.  Kedua tim sama-sama membangun serangan sejak awal pertandingan, namun kedudukan di papan skor belum berubah. Sampai di menit ke 39, Struick yang membawa bola ke dalam kotak penalti Vietnam ditarik bajunya oleh pemain bernomor punggung 6. Wasit meniup peluit dan meminta cek ke VAR apakah itu pelanggaran. Supporter yang hadir sudah berteriak-teriak heboh, berharap tendangan penalti didapatkan Indonesia. Pemain Indonesia bersiap. Awalnya Struick sendiri yang akan mengambil tendangan penalti, namun coach Shin memerintahkan Asnawi untuk mengeksekusi. Seperti skenario latihan, Asnawi yang akan mengambil penalti. Seluruh pemain mengerubungi Asnawi, berusaha memberikan dukungan dan semangat. Bagaimanapun caranya, penalti ini harus menghasilkan gol untuk menambah kepercayaan diri pemain. Asnawi membawa bola di tangannya sambil menunggu hasil VAR yang diminta wasit tadi. Dan benar saja, penalti didapatkan Indonesia. Gemuruh bahagia supporter di stadion menyambut penalti yang didapatkan Indonesia.

Asnawi bersiap melakukan eksekusi. Untuk yang terakhir kalinya, Egy menepuk kepala Asnawi. Asnawi bersiap, dia memilih untuk menendang ke sisi sebelah kanan kiper Vietnam, berhasil mengecoh penjaga gawang

"GOOOLLLLLLLL!!!!!!!"

Teriakan supporter dan seluruh tim yang ada di bench meluap. Asnawi berlari ke sudut lapangan, seluruh pemain berhamburan memeluknya. Termasuk Klok, Ridho, Adam dan Witan yang menjadi pemain cadangan. Diikuti Hokky yang berada di belakangnya. Indonesia unggul 1 - 0 atas Vietnam di menit ke 42.

Di menit ke 45 pemain Vietnam terjatuh di depan bench Indonesia karena dihalangi Asnawi. Tapi wasit tidak menganggap itu sebuah pelanggaran keras sehingga Asnawi tidak mendapatkan kartu kuning. Coach Shin memberikan arahan dengan penuh semangat kepada Asnawi yang diterjemahkan kak Jeje. Babak pertama usai.

Babak kedua dimulai. Di menit ke 56 Asnawi keluar dan digantikan oleh Witan. Asnawi segera memberikan ban kapten pada Jordi Amat. Di menit ke 64 wasit meminta tim medis untuk masuk ke lapangan karena Egy kram. Shabrina dan Leo masuk ke lapangan untuk mengecek kondisi Egy. Shabrina memberikan informasi kepada kak Jeje

"Egy kram, gak bisa lanjut" kata Shabrina

Coach Nova segera mempersiapkan Adam menggantikan Egy dan ternyata Struick juga digantikan oleh Hokky. Baru saja bola bergulir, Jordi berhantaman dengan pemain Vietnam. Sikut pemain Vietnam mengenai hidungnya. Shabrina bisa melihat Jordi terkapar menahan rasa sakit dan mulai keluar darah dari hidungnya. Shabrina berdiri, bersiap saat wasit memerintahkan tim medis masuk nanti. Sepertinya kondisi cidera Jordi cukup serius. Wasit meniup peluit jeda, Arhan berlari menghampiri Jordi dan meneriakkan nama Shabrina berkali-kali begitu melihat kondisi Jordi. Wasit memerintahkan tim medis masuk ke lapangan. Shabrina segera berlari diikuti Leo di belakangnya.

Darah begitu banyak mengalir dari hidung Jordi. Shabrina mencoba memijit hidung Jordi pelan-pelan untuk mengeluarkan darahnya. Namun sepertinya pendarahannya cukup serius. Darah tidak berhenti keluar dari hidung Jordi. Kak Jeje terdengar sedang memberikan arahan kepada Hokky dan Adam yang akan masuk. Sementara coach Nova berkata pada Shabrina

"Jordi out, Ridho in"
"Oke" jawab Shabrina

Shabrina memberikan kain untuk menahan darah yang keluar dari hidung Jordi dan segera meminta tandu untuk membawa Jordi keluar lapangan. Dia masih memegang kain itu sampai tandu datang. Jordi naik sendiri ke tandu kemudian memegang sendiri kain untuk menahan banyaknya darah yang keluar dari hidungnya

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang