Chapter 17 - AFF 2020 Part 2 (Musuh Bebuyutan)

570 40 0
                                    

Ridho kaget dengan kedatangan Bella yang sudah ada di lobby. Bella memanggilnya dan itu membuatnya risih serta merasa tidak enak dengan pemain ataupun official yang lainnya, karena cuma dia satu-satunya yang menerima tamu

"Bentar aja mas" kata Bella memohon

Akhirnya Ridho menuruti Bella tanpa berbicara sepatah katapun. Mereka duduk di sofa lobby

"Maaf ya mas aku kesini gak bilang-bilang sama mas Ridho. Aku sengaja mau nonton timnas soalnya aku suka banget nonton bola. Aku juga ngefans salah satu pemain timnas jadi aku kesini pengen minta foto sama dia, mau minta tolong mas Ridho" kata Bella asal, agar dia punya alasan menemui Ridho
"Siapa namanya?" tanya Ridho

Bella tidak siap menerima pertanyaan itu. Pertanyaan itu di luar ekspektasinya, akhirnya dia menunujuk asal salah satu pemain yang sedang berjalan masuk ke lobby

"Mas Hanis" panggil Ridho
"Yokkk, kenapa Dho?" Hanis Saghara segera menghampiri Ridho yang sedang duduk
"Ini temenku ngefans sama mas Hanis mau minta foto bareng, boleh gak?"
"Oh, boleh boleh" kata Hanis

Bella berdiri dan berfoto bersama Hanis karena tidak punya pilihan lain. Selesai berfoto Bella mengucapkan terima kasih

"Udah selesai kan urusannya? Aku mau istirahat ya, Bel. Aku duluan masuk ke kamar" kata Ridho sambil berdiri
"Tunggu Mas. Ada yang mau aku bilang"
"Apa?"
"Sekali aja mas makan sama aku"
"Aku gak boleh makan sembarangan"
"Please mas. Sekali aja"

Ridho yang tidak tega akhirnya mengangguk. Sebesar apapun rasa tidak suka Ridho kepada Bella, ia tetap mempunyai rasa belas kasihan karena Bella butuh effort yang luar biasa untuk datang ke sini. Hitung-hitung salam perpisahan saja. Ridho sangat tahu alasan Bella kesini bukan karena dia suka sepakbola, bukan juga ingin bertemu Hanis. Ridho bisa melihat dari kepanikan Bella. Bella terlihat sedang mencari-cari alasan saja

Hari berikutnya Ridho dan Bella janjian makan di sebuah mall. Mereka janji untuk bertemu disana saja. Ridho pergi tanpa sepengetahuan Ernando dan Arhan. Ridho akan habis dimarahi mereka berdua kalau tahu dia pergi menemui Bella. Mereka sudah bertemu disebuah tempat makan. Mereka duduk dan ngobrol seadanya. Beberapa kali Ridho melihat sekeliling sampai dia dikagetkan dengan Shabrina yang berdiri mematung melihat ke arah Ridho. Ridho bertatapan mata dengan Shabrina. Asnawi dan Gita yang ada di sampingnya juga melihat ke arah Shabrina menatap yaitu ke arah Ridho. Mereka bertiga berbalik arah tapi kemudian Shabrina memilih berjalan menjauhi Asnawi dan Gita. Ridho segera berlari menyusul Shabrina. Meninggalkan Bella yang bingung sendirian. Ridho tidak sempat pamit. Sekuat tenaga Ridho berlari mengejar Shabrina tapi Shabrina terlanjur masuk ke taksi. Dia menarik nafas sebentar

"Mas kenapa?" Bella menyusul
"Bel, aku balik duluan ya. Ada urusan"
"Hah? Kok buru-buru mas?"
"Ada urusan penting. Sorry" kata Ridho sambil memanggil taksi meninggalkan Bella yang berdiri mematung kebingungan

** ** ** ** **

Semenjak kejadian kemarin, Shabrina semakin menjaga jarak. Bahkan ketika mereka beradu pandang Shabrina memilih untuk menghindar. Sepertinya Shabrina betul-betul salah paham. Hati Ridho tidak tenang dan gusar. Serba salah rasanya. Hari ini pertandingan melawan Malaysia Ridho duduk di bangku cadangan. Pemain starter sudah memasuki lapangan termasuk pemain cadangan yang juga sudah masuk ke lapangan. Shabrina bertugas lagi hari ini. Ridho sengaja mengambil duduk di samping Shabrina. Shabrina tidak bergeming dari kursinya. Diam dan menatap ke depan saja. Bahkan hari ini, dia semakin dingin daripada sebelum-sebelumnya. Sungguh Ridho ingin menjelaskan kesalahpahaman ini pada Shabrina

Pertandingan dimulai. Pertandingan ini lebih intens daripada melawan Vietnam kemarin karena gengsi antar kedua negara yang cukup tinggi. Indonesia mendapatkan kesempatan menyerang tapi sayang sekali justru harus tertinggal 1 - 0 karena kesalahan Irfan Jaya dalam membuang bola yang akhirnya justru malah tanpa sengaja dioper kepada pemain Malaysia yang membuahkan gol perdana. Stadion penuh gemuruh dengan teriakan supporter Malaysia. Ridho hanya bisa berharap rekan-rekannya di dalam lapangan bisa menaikkan mental untuk membalas keunggulan Malaysia.

Akhirnya Indonesia memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan serangan blik. Bola didapatkan Arhan, Arhan mengoper kepada Rumakiek. Rumakiek kembali mengoper kepada Arhan yang langsung dia teruskan kepada Irfan Jaya. Bola yang ada di kaki Irfan berhasil direbut pemain belakang Malaysia tapi salah umpan sehingga Irianto berhasil mengambil bola dan mengoper kepada Witan yang dalam posisi kosong di bagian kanan depan. Witan menggiring bola menuju gawang, berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Malaysia, beberapa pemain Malaysia terkecoh dan hanya terfokus pada Witan tapi Witan menipu mereka dengan mengoper kepada irfan Jaya yang berdiri dalam posisi kosong dan

"GOOOOLLLLL" seluruh pemain yang ada di bench berdiri sambil berteriak, kecuali Shabrina yang masih duduk di kursi sambil bertepuk tangan saja

6 menit kemudian Arhan berhasil merebut bola kemelut yang berada di kaki pemain Malaysia, dia membawa bola sendirian. Mengecoh beberapa pemain Malaysia dan berhasil membawa bola ke kotak penalti. Arhan menendang bola tapi tendangannya kurang kuat, bola menggelinding saja dan tiba-tiba Irfan Jaya muncul dari belakang. Irfan Jaya segera menendang bola dan terjadilah gol yang mengubah keadaan skor menjadi 3 poin sementara milik Indonesia

Asnawi yang berdiri di dekat bench Indonesia segera memeluk coach Shin, seluruh official berdiri menyambut gol kedua Irfan Jaya dalam pertandingan kali ini. Sementara Ridho dan pemain cadangan yang lain berlari mengerubungi Irfan Jaya. Supporter Indonesia bergemuruh luar biasa. Peluit babak pertama selesai dibunyikan

Seluruh official dan pemain kembali ke locker room. Shabrina segera mengecek kondisi pemain satu per satu dan memastikan semua pemain baik-baik saja

Babak kedua dimulai, terjadi pergantian pemain dari Rumakiek diganti oleh Elkan Baggott. Babak kedua baru berjalan 4 menit, Arhan berhasil mencetak gol meninggalkan poin Malaysia cukup jauh. Arhan mencetak gol dengan plesing di luar kotak penalti setelah mendapatkan umpan dari Irfan Jaya.

Di menit ke 75 Irianto bertabrakan dengan pemain Malaysia. Shabrina dan kang Asep berdiri kemudian berlari setelah mendapatkan kode untuk masuk ke lapangan oleh wasit. Shabrina meminta tandu dan membawa Irianto keluar lapangan.

9 menit sebelum pertandingan berakhir, Indonesia mendapatkan kesempatan menambah pundi-pundi gol dengan memanfaatkan tendangan sudut yang akan diambil oleh Evan Dimas yang masuk menggantikan Irianto. Tendangan Evan Dimas melengkung kemudian disambut sundulan Elkan yang semakin meninggalkan Malaysia dengan skor 4 - 1. Sampai akhir pertandingan Indonesia menang dengan skor 4 - 1 melawan Malaysia.

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang