Chapter 35 : AFF 2022

721 47 0
                                    

Sejak 29 November 2022 kemarin pemain-pemain yang akan berlaga di piala AFF 2022 menjalani TC di Bali. Sebanyak 28 pemain dipanggil untuk membela tanah air tercinta. Mereka melakukan TC di Lapangan TC milik Bali United yang berlokasi dekat dengan pantai Purnama, Gianyar, Bali.

Mereka mendapatkan waktu luang hari ini. Beberapa pemain menghabiskan waktu luang dengan jalan-jalan termasuk Ridho, Asnawi, Arhan, Witan dan diikuti Gita serta Shabrina yang mengekor mereka. Mereka berenam memutuskan untuk menikmati sunset di pantai Purnama. Mereka duduk di tepi pantai yang lumayan sepi pengunjung

"Eh, Dho. Waktu Kanjuruhan kemarin gimana kamu?" Tanya Asnawi tiba-tiba membuka percakapan
"Semua perasaan campur aduk jadi satu" jawab Ridho
"Gimana gimana?" Tanya Arhan penasaran

Wajar Arhan dan Asnawi penasaran, karena mereka berdua sudah merumput di luar Indonesia jadi kurang update dengan informasi di dalam negeri. Akhirnya Ridho menceritakan apa yang terjadi selama pertandingan melawan Arema kemarin. Shabrina beberapa kali meringis mendengar kesaksian Ridho. Sebegitu mencekamny situasi malam itu

"Aku kemarin nanya sama mas Rafli kalo dari versi dia gimana. Dan yang bikin tercengang. Jenazah-jenazah yang tewas ada yang dibawa ke ruang ganti Arema coba. Gila gak kebayang gimana" kata Arhan
"Chaos banget emang waktu itu. Aku juga denger cerita malam itu katanya stadion tuh penuh sama orang-orang yang udah gak bernyawa. Mayat-mayat tergeletak dimana-mana. Itu yang bilang salah satu official Persebaya yang ketinggalan di Kanjuruhan" kata Ridho
"Ketinggalan gimana maksudnya?" tanya Witan
"Kan semua pemain dan official naik ke baracuda, cuma ada beberapa yang gak keangkut jadi ikutnya ke truk brimob"
"Trus?" tanya Arhan penasaran
"Mereka dikepung Aremania. Bahkan mobilnya tuh dilemparin paving gitu. Ada official yang kena lemparan itu juga sampai berdarah-darah, ada yang kena di telinga dan berdarah juga. Trus waktu kondisi dikepung itu ada Aremania yang teriak bakar bakar bakar gitu. Itu officialku sampe udah mikir kayanya ini hari terakhir hidup di dunia. Sampai akhirnya mereka diselamatin sama brimob gitu disuruh balik lagi ke locker room Persebaya di Kanjuruhan. Mereka bertahan disana sampai jam 3 pagi"
"Udahlah kalo aku yang disitu udah pasrah" jawab Witan

Shabrina menatap Ridho yang dengan muka sedih menceritakan itu. Yang tanpa Ridho ketahui Shabrina sempat menangis karena khawatir dengan kondisi Ridho, bahkan setelah dia mendengar suara Ridho menerima telepon darinya saja hatinya masih sekhawatir itu

** ** ** ** **

Pertandingan pertama melawan Kamboja akan dilaksanakan malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Selesai pemanasan seluruh pemain kembali ke locker room untuk bersiap. Shabrina sudah bersiap di bench sekarang bersamaan dengan pemain-pemain dan official yang mulai masuk satu per satu ke lapangan.

Pertandingan babak pertama dimulai. Indonesia lebih banyak melakukan rangkaian serangan ke pertahanan Kamboja. Hampir saja Indonesia unggul 1 - 0 tapi sayang Egy terjebak dalam posisi offside. Di menit ke 5 juga hampir saja skema permainan cantik antara Witan dan Arhan menghasilkan gol, tapi sayang bola yang diumpan ke Egy masih melebar ke sisi atas gawang Kamboja.

Jordi Amat menerima bola umpan Kambuaya. Dia oper kepada Klok yang kemudian diteruskan kepada Marselino. Marselino segera memberikan umpan pada Asnawi di sisi sebelah kanan. Asnawi memberikan umpan lambung ke sisi sebelah kiri penyerangan Indonesia yang kemudian diterima Arhan. Arhan menendang ke arah Gawang Kamboja, tendangannya diteruskan oleh Egy dan menghasilkan skor 1 - 0 untuk Indonesia di menit ke 7.

Sayangnya di menit 15 Kamboja berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 - 1 karena kesalahan koordinasi lini belakang dalam menerima tendangan sudut dari Kamboja

Asnawi berhasil menggagalkan bola umpan pemain Kamboja. Bola bergulir kemudian diambil oleh Egy yang kemudian dia oper kepada Klok. Klok mengoper kepada Kambuaya. Kambuaya melakukan umpan longball kepada Marselino yang berada di sisi sebelah kanan. Marselino berlari membawa bola, memberikan umpan cantik kepada Witan yang tepat di depan penjaga gawang dalam posisi kosong karena pemain Kamboja terkecoh, dan menghasilkan tambahan gol bagi Indonesia 2 - 1.

Skor 2 - 1 bertahan sampai peluit babak kedua selesai dibunyikan. Seluruh pemain, pelatih dan official menuju ke tengah lapangan. Menerima suntikan semangat dan ucapan selamat dari presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo secara langsung. Sebuah kebanggaan lain yang hanya didapatkan jika berada di timnas.

** ** ** ** **

Pertandingan kedua melawan Brunei di penyisihan grup A Piala AFF 2022. Seluruh pemain dan pelatih sedang bersiap di locker room. Hari ini Ridho masuk ke 11 pemain utama yang akan berlaga, setelah di laga sebelumnya melawan Kamboja dia duduk di bangku cadangan. Seluruh pemain sedang mempersiapkan diri, beberapa mulai berganti memakai jersey kebanggaan. Seluruh pemain dan official sudah masuk ke lapangan. Semoga kemenangan bisa dipetik dalam laga kali ini

Sejak peluit babak pertama mulai dibunyikan, Indonesia memang lebih banyak melakukan serangan namun serangan-serangan itu belum cukup mampu untuk menjebol gawang Brunei. Sampai kebuntuan berhasil pecah saat Egy memberikan umpan panjang kepada Dendy yang bebas dari offside . Dendy membawa bola ke dekat kotak penalti yang kemudian dibayang-bayangi pemain Brunei. Dendy memutuskan untuk mengoper kepada Spaso kemudian diteruskan kepada Syahrian yang berada pada posisi kosong. Syahrian menendang ke arah gawang dan membuahkan gol bagi Indonesia di menit ke 19.

Kesempatan demi kesempatan juga didapatkan Indonesia namun sayang finishing belum dilakukan dengan baik. Sampai akhirnya ketika Egy membawa bola di kanan penyerangan Indonesia kemudian berhasil mengecoh pemain Brunei dan mengoper kepada Asnawi yang berada di kanan depan. Asnawi memberikan umpan ke depan kotak penalti, Saddil menyambut umpan Asnawi tapi bola memantul ke penjaga gawang dan bola rebound berhasil diterima Dendy yang segera dia tendang masuk ke gawang Brunei. 2 - 0 untuk keunggulan Indonesia

Babak pertama sudah selesai. Setelah para pemain beristirahat selama 15 menit, pertandingan dimulai kembali. Di menit 59 Edo yang menendang bola ke arah gawang Brunei berhasil diterima Egy yang mampu ia sempurnakan menjadi sebuah gol. 3 - 0 untuk keunggulan Indonesia. Baru saja bola bergulir kembali setelah gol yang ketiga saat Saddil mencoba melakukan tendangan tapi berhasil ditepis kiper Brunei. Bola rebound diterima Asnawi yang kemudian dia oper kepada Spaso. Spaso melakukan sontekan kecil yang membuahkan gol keunggulan Indonesia menjadi 4 - 0. Akhirnya sang striker berhasil memberikan gol bagi Indonesia

Di menit ke 63 coach Shin melakukan perubahan taktik dengan mengganti Asnawi, Egy dan Spaso menjadi Yakob, Witan dan Sananta. Dan di menit ke 68 Sananta berhasil mencetak gol perdananya di timnas berkat umpan dari Yakob Sayuri. Indonesia semakin jauh unggul meninggalkan Brunei dengan skor 5 - 0.

Shabrina masih fokus memperhatikan arah bola sampai tiba-tiba Ridho beradu badan dengan pemain Brunei

"Astaghfirullah" refleks Shabrina berteriak sambil menutup mulutnya melihat benturan yang lumayan keras
"Dok, ayo" kata mas Yusuf yang menyadarkan Shabrina untuk segera berlari menuju Ridho

Ridho yang sedang terkapar menahan rasa sakit di dadanya karena benturan tadi terlihat berguling ke kiri dan ke kanan. Shabrina dan mas Yusuf berlari sekuat tenaga

"Angkat tangannya, Dho" kata Shabrina begitu sampai di tempat Ridho terkapar dan Ridho menurut

Mas Yusuf segera membuka baju Ridho. Shabrina mengeluarkan stetoskop dan mengecek tanda vital Ridho. Menekan beberapa titik-titik penting organ dalam tapi Ridho tidak kesakitan. Sepertinya hanya trauma pasca benturan. Tapi nafas Ridho sedikit tersengal-sengal, mungkin agak sesak karena benturan tadi, sehingga Shabrina meminta tandu dan membawa Ridho ke tepi lapangan. Mas Yusuf segera memberikan tanda silang diatas kepala kepada tim pelatih. Tim pelatih akhirnya menggantikan Ridho dengan Marc Klok. Shabrina dan mas Yusuf masih di tepi lapangan sekarang. Shabrina membantu Ridho memakai masker oksigen dan dengan telaten menemani Ridho. Ridho duduk dan masih memakai masker oksigen. Dia bisa melihat tatapan mata Shabrina yang khawatir. Ada rasa sakit dan sesak karena benturan tadi, tapi dia juga bahagia bisa merasakan perhatian Shabrina sekarang

Sementara itu di dalam lapangan ada 2 tambahan gol lagi dari Klok di menit 86 dan Yakob di menit ke 92. Kedudukan 7-0 bertahan sampai peluit babak kedua selesai dibunyikan

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang