Chapter 63 : AFC Asian Cup (3)

565 59 10
                                    

Shabrina sedang di rumah sakit bersama coach Nova dan Leo. Mereka menunggu Jordi yang harus dibawa ke rumah sakit karena pendarahannya tadi tidak bisa dihentikan dengan cepat. Shabrina, coach Nova dan Leo menunggu disamping ranjang dimana Jordi dibaringkan di IGD. Dokter mengajak mereka bertiga berbicara diluar ruangan sebentar

"The bleeding has stopped and can be controlled. In general, his condition is good, except that there is swelling in his nasal passages and there is a slight crack in the soft bone of the right nose. We have to hospitalize him tonight and we'll see his progress tomorrow. If tomorrow his condition is better, he can go home" (Pendarahan sudah berhenti dan bisa diatasi. Secara umum kondisinya baik, hanya saja ada bengkak di saluran hidungnya dan ada sedikit retak di tulang lunak hidung bagian kanan. Untuk malam ini dia harus kita rawat inap dan kita lihat perkembangannya besok. Kalau besok sudah membaik, dia boleh pulang)
"Thank you" jawab coach Nova

Dokter itu permisi meninggalkan mereka

"Shabrina kamu tunggu Jordi disini. Saya sama Leo mau urus administrasinya" kata coach Nova
"Oke coach"

Shabrina a di IGD. Dia masuk dan menuju ke ranjang tempat Jordi berbaring

"How's my condition, Ina?" (Gimana kondisiku, Ina?) tanya Jordi begitu melihat Shabrina menghampirinya
"Generally good. Because there's swelling in your nasal passages and there is a crack in the soft bone of your right nose, you have to be hospitalized here tonight" (Secara umum bagus. Karena ada bengkak di saluran nafasmu di bagian hidung dan ada retak di tulang lunak hidung bagian kanan, kamu harus dirawat disini malam ini)
"Thank you for your hardwork, Ina. Thank you so much" (Terima kasih untuk kerja kerasmu, Ina. Terima kasih banyak)
"It's my responsibility. Don't mention it" (Itu tanggung jawabku. Jangan bilang gitu)

Coach Nova dan Leo sudah kembali. Mereka membiarkan Jordi beristirahat sambil menunggu pindah ke ruang rawat. Mereka bertiga duduk di kursi luar IGD

"Ina kamu balik duluan aja" kata coach Nova
"Enggaklah coach. Saya disini aja. Jordi jadi tanggung jawab saya. Kan saya tim medis timnas. Coach Nova sama mas Leo balik dulu gapapa. Biar saya yang nunggu disini"
"Jordi tanggung jawab saya juga lho. Kan saya pelatihnya. Dah pulang aja. Masa perempuan nunggu disini sendirian"
"Gapapa coach beneran. Mana tenang saya ninggalin Jordi disini"
"Kan ada aku sama coach Nova dok. Dokter Ina tenang aja. Kita berdua profesional banget kalo disuruh ngerawat orang sakit. Ya kan coach?" Kata Leo dan coach Nova mengangguk-angguk
"Makanya kamu balik dulu aja, Ina. Kan gak boleh kebanyakan orang yang nungguin. Lagian besok udah mulai latihan lagi. Kamu harus mendampingi anak-anak lho. Dah sana pulang trus istirahat, daritadi kan kamu belum istirahat" kata coach Nova
"Kan besok bisa berangkat dari sini coach, semoga sih sekalian bareng Jordi keluar rumah sakit"
"Udah. Balik dulu aja. Tuh yang jemput udah dateng" kata coach Nova sambil melihat ke belakang Shabrina

Shabrina berbalik badan dan mendapati Ridho berjalan membawa sebuah tas kecil di tangannya. Shabrina menatap coach Nova

"Coach yang minta Ridho kesini?" Tanya Shabrina tepat ketika Ridho berdiri di sampingnya
"Ini titipan baju gantinya buat coach Nova sama mas Leo" kata Ridho sambil menyerahkan tas kecil yang dia bawa kepada coach Nova
"Oke makasih, Dho" kata coach Nova sambil menerima tas yang diserahkan Riho "Nah kan kamu gak punya baju ganti, Ridho gak bawain baju ganti tuh buat kamu, cuma bawa buat saya sama Leo, jadi kamu pulang dulu sana" kata coach Nova sambil memukul tangan Shabrina dengan tas kecil yang berisi baju gantinya. Tentu saja pukulan itu tidak sakit sama sekali "Bawa pulang nih pacarmu, Dho. Kalo gak dipaksa pulang mana mau pulang ini anak satu. Pastikan dia masuk ke kamarnya ya. Kalo bisa dikunciin dari luar aja sekalian biar gak melipir kesini lagi"
"Jahat banget" jawab Shabrina
"Udah sana pulang sama Ridho. Masa udah dijemput jauh-jauh yang dijemput gakmau pulang. Dho, seret aja nih, sana buruan balik" kata coach Nova lagi sambil bercanda

Monofonir (Rizky Ridho Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang