BAB 14

117 14 0
                                    

"Tuan, saya terkejut anda telah siap dihari yang sangat pagi ini."

Seru seorang pelayan yang tampak akan membangunkanku seperti biasanya.

"Aku harus menyelesaikan urusanku, tolong bawakan aku sepotong roti untuk perjalananku."

Sembari melangkah pergi, aku melewatinya yang masih tegak berdiri.

"Baik Tuan."

Ia segera menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkahku dari belakang.

"Tuan, saya akan ikut dengan anda." Seru Fell yang berjalan cepat kearahku.

"Tentu, karena aku tidak bisa membawa pulang hewan ternak sendirian, ajak beberapa ksatria lainnya, kita akan sekalian meninjau jalan menuju duchy, jika tak layak, maka jalan itu harus dibangun ulang. Dan dimana kepala pelayan?".

"Ia sedang membuat sarapan bersama tukang masak Tuan."

Jawab seorang pelayan yang telah menyiapkan kotak besar berisi makanan.

"Baiklah, katakan pada kepala Pelayan untuk mengawasi para pekerja yang sedang merenovasi kastil ini, dan terima kasih untuk makanannya, sepertinya akan cukup untuk perjalanan kami."

Seperti biasanya, ia hanya mengangguk pelan, mengiyakan perkataanku yang merupakan tuannya.

                             ***

Kami sengaja menunggang kuda dengan santai sembari memperhatikan jalan dari kastil menuju pusat kota.

Meski sebenarnya belum layak disebut pusat kota, namun hanya disanalah tempat yang menjual hal yang dibutuhkan.

"Tuan, saya mengerti maksud kepala pelayan tentang sulitnya pendistribusian barang kekastil, itu semua karena jalan ini sangat sempit yang hanya bisa dilalui oleh seekor kuda."

Ucap Fell, sembari menunjuk bekas roda di semak belukar, aku baru mengetahuinya, karena sudah sangat lama aku tak pernah menaiki kereta kuda.

"Kau benar, jalan ini sempit karena tumbuhan liar memakan jalan ini. Jika terus dibiarkan, maka jalan inipun akan menghilang. Baiklah, setelah ini aku akan memikirkan cara tercepat untuk memperbaiki jalan menuju kastil."

Setelah mengetahui penyebab kendala pendistribusian, dengan kecepatan menunggang kuda, akhirnya kami sampai dipusat kota.

"Tuan Duke?."

Suasana kota itu seketika semakin ramai, setelah kedatangan kami. Orang-orang disana mengenaliku, mungkin karena mereka telah melihat potretku dikabar berita.

"Tuan, kami sangat senang anda mengunjungi kami, karena sangat banyak hal yang ingin kami katakan pada anda."

Ucap seorang wanita yang berdagang sayuran.

"Terima kasih, katakanlah apa yang sebenarnya terjadi?".

Kala itu aku cemas, saat seorang wanita tua dengan pakaian lusuh tampak tak berdaya.

"Tuan, kami semakin kesulitan berjualan, karena harga yang melambung tinggi membuat pembeli menawar harga yang sangat tidak masuk akal."

Mendengar ucapannya itu, aku mengerti, karena selama ini para pedagang dikota membeli barang dagangannya di county ataupun daerah lainnya, karena duchy tak memiliki apapun untuk dijual.

"Baiklah, untuk saat ini kalian semua harus bersabar. Kedepannya kalian tak perlu lagi bingung untuk berjualan, karena aku akan membangun peternakan dan pertanian, meski memakan waktu yang tidak cepat kuharap kalian akan menunggu."

Para pedagang disana menatapku dengan senyuman tak tulus, mungkin bukan inilah yang mereka harapkan, melainkan bantuan instan demi melangsungkan keadaan mereka kedepannya.

Aku dan beberapa kstria lainnya membeli bermacam bibit serta puluhan hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, ayam, bebek, burung puyuh dan hewan lainnya.

Untungnya pedagang itu memiliki transportasi khusus hewan, hingga kami tak kesulitan membawanya dan tak perlu memakan waktu yang lama, hingga tiga hari setelahnya akhirnya kami kembali ke ducy.

Para pekerja di duchy menatap heran dengan banyaknya hewan ternak yang ikut pulang bersama kami.

"Fell, bawalah para ksatria ini beristirahat dan perintahkan kstaria lainnya ikut bersamaku."

Ucapku pada Fell, yang telah menuruni punggung kudanya.

"Ini tak ada apa-apanya dibandingkan berperang tanpa henti selama sepuluh hari, saya tetap ikut bersama anda Tuan."

Seru Fell, dengan nada keras.

"Benar Tuan, kami juga tetap ikut." Ksatria lainnya menimpali.

Melihat mereka yang antusias, membuatku seperti diberi kekuatan.

"Baiklah, kita akan berangkat kembali setelah bersih-bersih dan makan siang. Tolong katakan pada ksatria penjaga untuk memberi makan hewan-hewan ini, di kereta lainnya ada karung-karung berisi pakan."

"Siap Tuan." Seru Fell senang.

____________________________________

pecintasenjamu

Cedric Eleanor Rothesay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang