Hanbin sedang berada di sebuah rumah sakit. Ia berdiri di depan ruang ICU, tempat Hao dirawat saat ini. Ia hanya bisa terus menangis sambil melihat Hao di dalam ruangan sedang terbaring tak berdaya dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya. Setelah kejadian itu, Jiwoong langsung dipenjara dalam waktu yang akan sangat lama tanpa persidangan terlebih dahulu. Hanbin ingin Jiwoong menyesali perbuatannya.
Kemudian, Matthew dan Taerae menghampiri Hanbin yang tidak berhenti menangis. Mereka memeluk Hanbin bersamaan, berusaha menenangkan sahabat mereka.
Matthew :"Sudah, hyung. Kau jangan terlalu bersedih seperti ini. Kita harus berdoa agar Hao hyung bisa kembali sadar"
Hanbin :"Aku tidak bisa hidup tanpa Hao. Aku takut kehilangannya"
Taerae :"Semuanya pasti akan baik-baik saja, hyung. Seperti yang Matthew katakan tadi, kita harus banyak berdoa agar Hao hyung bisa kembali tersadar dari kondisinya sekarang"
Kemudian, seorang dokter masuk ke dalam ruangan Hao dirawat. Ia terlihat memeriksa kondisi Hao. Setelah beberapa menit, dokter itu keluar dari ruangan. Mereka kemudian menghampiri sang dokter.
Hanbin :"Bagaimana keadaan kekasih saya, dokter?"
Dokter :"Kondisi pasien masih dalam keadaan kritis. Kita tidak akan tahu kapan dia akan bangun. Yang penting sekarang, kita harus banyak berdoa agar pasien bisa kembali normal"
Taerae :"Boleh kami masuk ke dalam?"
Dokter :"Kalian boleh masuk. Tapi, harus satu orang dulu untuk saat ini. Karena kondisi pasien masih belum stabil"
Matthew :"Hanbin hyung. Kau masuk saja. Kami tahu kau sangat ingin bertemu Hao"
Hanbin kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Begitu ia masuk, ia melihat Hao sedang terbaring tak berdaya di tempat tidur dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya. Hatinya benar-benar sakit melihat kondisi Hao seperti ini. Ia berjalan menghampiri Hao di tempat tidur. Setelah itu, ia langsung duduk di kursi samping tempat tidur Hao.
Hanbin meraih tangan Hao dan menggenggamnya erat. Dan selang beberapa detik, tangisannya kembali pecah. Ia benar-benar tidak sanggup melihat keadaan Hao yang seperti ini. Ia ingin semuanya kembali seperti dulu lagi.
***Flashback***
Hanbin dan Hao sedang berada di puncak Namsan Tower. Mereka sedang melihat pemandangan kota Seoul dari atas menara dengan Hanbin memeluk Hao dari belakang, sementara Hao menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kekasih.
Hanbin :"Sayang..."
Hao :"Apa?"
Hanbin :"Kalau misalkan suatu saat nanti kita menikah, kau mau kita menikah dimana?"
Hao :"Aku tidak masalah menikah dimanapun. Yang penting, hubungan kita nanti bisa bersatu dalam ikatan suci pernikahan"
Hanbin :"Tempat yang paling ingin kau jadikan acara pernikahan kita, kau mau dimana?"
Hao :"Aku sangat ingin menggelar pesta pernikahan di pantai. Karena aku ingin matahari terbenam menjadi saksi bersatunya cinta kita"
Hanbin :"Baiklah. Nanti, kita akan menggelar pesta pernikahan di pantai sesuai keinginanmu"
Hao :"Kau serius, Hanbin-ah?"
Hanbin :"Tentu saja, sayang. Aku akan lakukan apapun agar kau selalu bahagia"
Hanbin membalikkan tubuh Hao dan memeluk erat pinggang kekasihnya. Hao melingkarkan tangannya di leher Hanbin dan mereka saling menatap.
Hanbin :"Aku mencintaimu, HaoHao"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star | BinHao [END]
FanfictionZhang Hao merupakan seorang pemuda tampan namun tidak terlalu sering bergaul dengan orang lain. Dia merupakan siswa di sebuah sekolah terkenal di Korea yaitu Star Planet High School. Dia lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpust...