Shining Star | BinHao [END]

28. The end of main story

Dua tahun berlalu sejak Hanbin dan Hao resmi menikah, hubungan keduanya masih berjalan dengan baik dan selalu romantis setiap waktu. Meski sibuk dengan kegiatannya sebagai idol, Hanbin selalu meluangkan waktu untuk pulang ke rumah dan bermesraan dengan sang istri. Hao tentu sangat bahagia bisa menikah dengan Hanbin yang begitu perhatian kepadanya meski suaminya itu sibuk bekerja.

Saat ini, Hanbin sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Hari ini ia tidak ada jadwal apapun, sehingga ia memutuskan untuk berdiam diri di rumah dan menghabiskan waktu bersama Hao.

Karena terlalu fokus dengan laptopnya, Hanbin tidak menyadari jika Hao datang dari dapur dengan membawa secangkir kopi untuk suaminya. Hao pun membelakangi Hanbin dan memegang pundak suaminya.

Hao :"Kau sedang apa, BinBin?"

Hanbin :"Ah! Maaf, HaoHao. Aku terlalu fokus melihat laptopku... Aku sedang membuat menu untuk kafe kita yang akan dibuka bulan depan... Sini. Duduklah di pangkuanku. Kau bisa sakit punggung jika terus membungkuk seperti itu"

Hao kemudian duduk di pangkuan suaminya, Hanbin memeluk pinggang Hao dengan satu tangannya. Setelahnya, mereka sama-sama menatap laptop.

Hao :"Kenapa kau memiliki ide untuk membangun sebuah kafe? Bukankah kau sudah nyaman dengan pekerjaanmu sebagai idol? Kau bahkan sudah menghasilkan banyak uang dengan pekerjaanmu ini"

Hanbin :"Tidak selamanya aku akan terus menjadi seorang idol. Ada waktunya juga aku lelah dengan pekerjaanku ini karena aku tidak ada waktu luang untuk berduaan denganmu. Dan aku pernah mengatakan ini dulu padamu, aku menjadi idol bukan karena keinginanku. Aku menjadi idol, itu semua demi kehidupanku dan adikku. Karena setelah orang tua kami meninggal, aku yang menjadi tulang punggung keluargaku terutama untuk adikku, Gyuvin... Dan sekarang aku bahagia, Gyuvin memiliki pekerjaannya sendiri dan bisa menghasilkan uang sendiri... Oh iya! Ada alasan lain kenapa aku memiliki ide untuk membangun kafe ini"

Hao :"Apa itu? Katakan saja!"

Hanbin awalnya hanya diam. Ia takut Hao akan terkejut dengan perkataannya nanti. Tapi ia tetap harus memberitahu ini kepada sang istri. Setelah menghela nafas panjang, Hanbin mulai berbicara kepada Hao