Sudah hampir tiga minggu berlalu sejak Hao bertemu dengan sosok dari masa lalunya yaitu Jiwoong. Ia menceritakan apa yang terjadi padanya kepada Hanbin. Awalnya Hanbin terkejut mendengar cerita kekasihnya itu, tapi ia akan berusaha melindungi Hao dari Jiwoong yang berusaha ingin merebut kembali Hao darinya. Teman-teman Hanbin pun selalu melindungi Hao dari Jiwoong yang terobsesi untuk mendapatkan Hao kembali.
Hanbin dan Hao sedang berada di taman kota. Mereka sedang menghabiskan waktu berdua setelah beberapa minggu Hanbin disibukkan dengan kegiatannya. Setelah cukup lama berkeliling taman, mereka kemudian duduk di kursi panjang yang ada di taman tersebut.
Hanbin :"Apa kau baik-baik saja selama aku sibuk kemarin?"
Hao :"Iya. Semuanya baik-baik saja. Aku tidak bertemu Jiwoong hyung beberapa hari terakhir"
Hanbin :"Kau tidak perlu takut. Aku akan selalu melindungimu dari orang-orang yang mencoba mendekatimu. Karena kau bagaikan permata yang bersinar dan harus dijaga agar tidak tergores apapun"
Hanbin mengusap lembut kepala Hao lalu turun ke pipi kekasihnya itu. Mata Hao terlihat berkaca-kaca mendengar perkataan Hanbin yang begitu tulus.
Hao :"Aku sangat mencintaimu, BinBin"
Hanbin :"Aku juga sangat mencintaimu, HaoHao"
Hanbin menarik tengkuk Hao dan mencium bibir kekasihnya. Hao menutup mata dan membalas ciuman Hanbin. Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang mengawasi mereka yang tidak lain adalah Jiwoong. Ia terlihat kesal dan mengepalkan tangannya.
***Beberapa hari kemudian***
Hao sedang berjalan sendiri di sebuah trotoar. Ia sedang pergi menuju minimarket yang tidak terlalu jauh dari rumahnya untuk membeli bahan makanan di kulkas yang mulai habis.
Namun ia berhenti berjalan karena merasa ada yang mengikutinya. Saat Hao berbalik, ia tidak melihat siapapun. Ia pun terus berjalan meski perasaannya sangat takut. Hao terus berjalan sambil melihat sekitarnya.
Tiba-tiba, seseorang membekap mulut Hao dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius. Hal itu membuat Hao mulai kehilangan kesadarannya dan akhirnya ia pingsan. Orang itu menahan tubuh Hao yang hampir jatuh. Lalu ia melepas masker yang menutupi mulutnya, dan ternyata orang tersebut adalah Jiwoong.
Jiwoong :"Maafkan aku, Hao-ya. Aku terpaksa melakukan ini, karena aku tidak tahan melihatmu dekat dengan idol itu. Kau itu hanya milikku"
Sementara itu, Hanbin sampai di depan rumah Hao dengan membawa mobilnya. Ia baru saja menyelesaikan jadwal hari ini dan memutuskan untuk pergi ke rumah Hao untuk bisa bermesraan dengan sang kekasih.
Hanbin keluar dari mobil dan berjalan menghampiri pintu rumah Hao. Ia pun mengetuk pintu rumah. Namun, tidak ada suara apapun. Ia mencoba mengetuk kembali pintu. Tapi tidak ada yang membukanya.
Hanbin :"Apa Hao sudah tidur? Tapi, ini masih belum larut malam. Hao tidak mungkin tidur secepat ini. Aku juga sudah mengirim pesan kalau aku akan datang kesini"
Hanbin mencoba membuka pintu, dan ternyata pintu tidak dikunci. Hanbin pun masuk ke dalam rumah Hao. Ia mencoba memanggil Hao.
Hanbin :"Hao-ya... Sayang... Aku sudah datang... Apa kau ada di rumah?... Hao-ya... Hao-ya..."
Tidak ada jawaban apapun. Yang terdengar hanya keheningan. Hanbin mengambil handphone dari saku celananya dan mencoba menelpon Hao. Namun, tidak ada jawaban. Tapi, ia tidak menyerah. Ia terus berusaha menelpon Hao meski selalu tidak ada jawaban.
Di lain tempat, Hao terlihat duduk di kursi dan tubuhnya dililit oleh tali. Terlihat ia tidak memakai atasan dan hanya memakai celana panjang.
Beberapa saat kemudian, Hao mulai membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah kegelapan. Ia tidak bisa melihat apapun karena sekitarnya sangat gelap. Namun, Hao merasakan tubuhnya tidak bisa digerakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star | BinHao [END]
Fiksi PenggemarZhang Hao merupakan seorang pemuda tampan namun tidak terlalu sering bergaul dengan orang lain. Dia merupakan siswa di sebuah sekolah terkenal di Korea yaitu Star Planet High School. Dia lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpust...