Jennie yang baru saja datang ke sekolah. Saat berjalan menuju ke kelasnya, tentu ia mendengar perkataan-perkataan murid lain tentang Lisa.
Jennie yang kaget mendengar ucapan murid-murid disana, ia menghampiri salah satu dari mereka.
"Hei, ada apa? Kenapa membicarakan Lisa?" Tanyanya.
"Kau lihat saja rekaman cctv ini, setelah itu akan mengerti!" Jawab seseorang yang sambil menodongkan handphone nya yang berisi rekaman cctv itu.
Jennie kaget melihat itu, ia langsung berlari tanpa mengucapkan apapun. Jennie berlari untuk mencari Lisa, ia tau kalau sekarang pasti Lisa sedang menangis.
Jennie mencari Lisa dikelasnya, ditoilet, di lapangan basket, namun Jennie tetap tidak menemukan Lisa disana. Jennie tetap tidak menyerah, ia terus berlari mencari Lisa kesana kemari.
Jennie berlari menuju perpustakaan, "harapan terakhir."
Setelah sampai di perpustakaan, ia berjalan masuk dan celingak celinguk mencari Lisa.
Setelah cukup lama mencari, bel masuk berbunyi. Murid-murid lain berjalan keluar, sehingga perpustakaan menjadi sangat sepi sekarang.
Jennie tetap mencari Lisa disana, lalu ia melihat seseorang yang sedang duduk disana dan menundukkan kepalanya.
*Ilustrasi
"Lisa...?" Ucap Jennie yang kini menghampiri Lisa.
"Maaf ... ini salahku, maaf..." Suara tangis Lisa terdengar sekarang.
"Bukan, bukan sepenuhnya salahmu..."
"Seharusnya Eomma tidak udah menyelamatkan aku ... andai saja Eomma tidak melakukan itu." Lisa mengangkat kepalanya dan menatap mata Jennie.
Jennie mengelus pundak Lisa, berusaha untuk menenangkannya.
"Tapi takdir tidak bisa diubah, Lisa.""Ayo, kembali ke kelas." Ajak Jennie.
Lisa hanya mengangguk setelah itu berdiri dan menghapus air mata yang membasahi pipinya itu.
.
.Bel pulang sekolah sudah berbunyi, murid-murid bersiap untuk pulang.
Saat semua guru sudah kembali ke ruangannya, itu artinya murid sudah diizinkan untuk pulang.
"Jangan mendekati Lisa, apalagi menemaninya, dia pembunuh!" Teriak salah satu murid dikelas Lisa, murid itu berani berteriak seperti itu, karena guru mereka sudah keluar.
"Benar! Jika kalian menemaninya, nanti diajarkan membunuh!" Teriak salah satu murid.
Lisa menghela nafas kasar, lalu berlari keluar dari kelasnya.
Arlienta, Minjine, dan juga Nayalie melihat Lisa yang sedang berlari, mereka mengikuti Lisa.
Jennie yang melihat hal itu, ia sedikit panik, karena yang ia tau Arlienta adalah pembully.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MUST BE PERFECT?
De Todo"Aku hanya seorang manusia, tidak bisa sempurna seperti apa yang orang lain harapkan, aku hanya bisa berusaha semampuku saja..." "Aku akan berusaha untuk selalu kuat dan menjadi anak yang ceria seperti yang eomma inginkan." "Aku juga ingin diperhati...