25. Firasat buruk

145 7 27
                                    

Sudah cukup malam, Lisa sedang duduk di sofa dan menonton televisi.

Bayangan seseorang yang bertubuh tinggi besar terlihat dibalik pintu, orang tersebut membuka pintu rumah.

Lisa tentu terkejut, karena ia sudah mengunci pintu rumahnya. Jika seseorang datang untuk bertamu, bukankah seharusnya ia mengetuk pintu dulu? Lagi pula tidak mungkin bila orang tersebut memiliki kunci pintu rumahnya.

Lisa mengambil remote TV dan mematikan TV tersebut, ia mengumpat dibalik sofa.

Ceklek

Pintu rumah terbuka, suara langkah kaki terdengar, Lisa mengintip sedikit untuk melihat orang tersebut.

Lisa terkejut, tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.

"A--appa?"

Lisa keluar dari persembunyiannya, berjalan pelan menghampiri Kim Daejung.

"Appa sudah pulang? Bukankah seharusnya dua hari lagi?" Tanyanya.

"Memang kenapa? Kamu tidak ingin Appa pulang?" Kim Daejung menjawab dengan nada beratnya.

"B-bukan begitu, aku senang kok Appa pulang."

"A--aku kembali ke kamar." Sambungnya.

Entah kenapa Lisa merasa sedikit takut, dia memiliki firasat yang buruk akan dirinya sekarang.

Lisa berjalan kembali ke kamarnya.

"Anak itu aneh." Ucap Kim Daejung.

Lisa mengambil handphone nya, berniat untuk memberi pesan pada Rose.

Lisa merasa tenang sekarang karena Rose akan pulang, itu artinya ia tidak hanya berdua dirumah dengan Appanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa merasa tenang sekarang karena Rose akan pulang, itu artinya ia tidak hanya berdua dirumah dengan Appanya.

.
.

Rose merapikan bukunya, dia membayar minumannya itu dan berlari keluar.

Setelah beberapa menit, Rose sampai dirumahnya.

Tanpa mengetuk pintu, Rose langsung membuka pintu tersebut. Terlihat Kim Daejung yang sedang duduk dan menonton siaran kesukaannya.

Kim Daejung menengok kearah Rose, kaget dengan pintu yang tiba-tiba saja terbuka.

"A--appa, sudah lama pulang?" Rose mencoba untuk basa-basi.

Hening, tidak ada jawaban sama sekali.

Rose sudah biasa dengan hal itu, dia tidak terlalu memperdulikannya.

"Kalau gitu aku ke kamar dulu." Rose berjalan perlahan, saat ingin menaiki tangga, langkahnya terhenti oleh suara Appanya.

"Seria." Ucap Kim Daejung.

Rose bingung, nama itu asing ditelinga nya. "Maksud Appa?"

"Nama wanita yang mengambil kembaranmu. Seria, ia ... sudah menikah dan meninggalkan kembaranmu. Kembaranmu hidup sendiri sekarang."

I MUST BE PERFECT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang