17. Deeptalk

171 14 17
                                        

Dari pagi hingga sore, Rose tidak keluar dari kamarnya sama sekali.

Lisa mulai mengkhawatirkan Rose sekarang, sedangkan Jisoo sedari siang ia pergi untuk mencari pekerjaan.

Lisa tidak memberi tau Jennie bila Rose menangis dan tidak keluar kamar sedari tadi, Lisa tidak mau mengganggu waktu istirahat Jennie.

Lisa keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Rose.

Tok tok tok

"Rose..."

Hening, tidak ada jawaban sama sekali dari dalam sana.

"Rose, setidaknya keluar untuk makan..."

Tetap tidak ada jawaban dari Rose.

Lisa mulai berfikiran negatif sekarang, ia curiga bahwa Rose pingsan karena tidak makan sedari tadi.

"Rose...? Rose ayo makan, jangan mengurung diri terus, nanti kamu sakit..."

Masih tidak ada jawaban dari dalam sana, bahkan sedikit suara pun tidak ada.

Lisa mengambil handphonenya, dia berniat mengirim pesan pada Rose.

"Rose anak yang gampang mengingat sesuatu, sesuatu yang menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rose anak yang gampang mengingat sesuatu, sesuatu yang menyakitkan."

Lisa berjalan menuju meja makan, ia mengambil makanan dan minuman untuk Rose, Lisa juga mengambil beberapa buah segar di kulkas untuk Rose.

Setelah mengambil makanan dan minuman, Lisa kembali menuju ke kamar Rose dan sesuai perintah Rose, ia menaruh makanan dan minuman itu diluar kamar Rose.

Setelah selesai, Lisa mengetok pintu kamar Rose, "Rose aku kembali ke kamar, ya. Silahkan ambil makanan dan minuman yang sudah aku taruh diluar kamarmu!"

Selesai berbicara, Lisa kembali ke kamarnya.

Tak lama, Rose perlahan membuka pintu kamarnya. Rose mengambil makanan dan minuman yang disiapkan oleh Lisa.

Rose kembali menutup pintu kamarnya.

Saat ia sedang makan, Rose tak sengaja melihat kearah jendela kamarnya yang kini hordengnya terbuka.

"Hidup itu seperti sunset, ya" ucapnya setelah melihat sunset yang indah saat sore itu.

"Kita merasakan kebahagiaan sesaat, setelah itu kegelapan datang, lalu tak tau kapan bahagia itu akan datang lagi..."

"Andai jika aku tidak dititipkan dikeluarga ini, apa aku bahagia?"

Rose melanjutkan makannya. Setelah ia menghabiskan makanan dan minumannya, Rose keluar dari kamar dengan terburu-buru dia ke dapur untuk menaruh piring dan gelasnya.

Saat ingin kembali kekamar, Rose pas-pasan dengan Jennie.

Jennie menatap Rose, tapi tak lama, Jennie langsung memalingkan tatapannya.

I MUST BE PERFECT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang