Jisoo membuka pintu dimana terdapat Rose dan Lisa disana.
"Lisa, kamu tetap disini Eonni mau pulang."
"Pulang? Eonni gamau disini aja?"
"Ga."
Setelah Jisoo keluar, Lisa terlihat bingung sekarang, tidak biasanya Jisoo seperti itu.
"Jisoo Eonni terlihat sedang kesal, apa yang terjadi padanya?"
"Apa ada masalah ya? Apa ini tentang Appa atau Jennie Eonni?"
Lisa berusaha tidak memperdulikan hal itu.
BrakkJisoo menendang pintu rumahnya, dia sangat emosi saat ini.
Dia masuk dan menutup pintu dengan sangat kencang, setelah itu berjalan ke kamarnya.
"Kalau aku ketemu siapa pelakunya, aku gabakal segan-segan untuk masukin dia ke penjara!"
.
.
Saat pagi tiba, kini Jisoo dan Jennie tidak berangkat kerja, karena mereka sudah berhenti dan melanjutkan kerja di perusahaan Appanya.
Dimeja makan, hanya ada Jennie dan Jisoo disana.
"Eonni, kapan kita mulai bekerja di perusahaan Appa?"
"Sekarang."
Jennie peka pada nada bicara Jisoo, terlihat seperti seseorang yang sedang kesal akan sesuatu yang kini dipendam olehnya.
"Apa ada masalah semalam?"
"Kalo Eonni bilang ga, kamu percaya?"
Jennie menggelengkan kepalanya, "tidak"
Jisoo memutar bola matanya prustasi, menghela nafas kasar, "aku ketemu Appa Garen"
Jennie melotot kaget, kedua alisnya terangkat mendengar ucapan Eonninya itu.
"Beliau bilang, Garen meninggal karena seseorang, dan kini orangnya belum masuk penjara"
"I-itu benar?"
Jisoo mengangguk, "mau bantu aku cari siapa pelakunya?"
"Aku ga yakin, tapi aku mau bantu Eonni."
Jisoo tersenyum, "terimalakasi"
"Untuk?"
"Untuk bantuannya, terimakasih juga Jennie selalu siap kalau Eonni minta bantuan"
"Sudah tugas ku juga."
Handphone Jisoo bergetar, ia mendapatkan pesan dari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MUST BE PERFECT?
Acak"Aku hanya seorang manusia, tidak bisa sempurna seperti apa yang orang lain harapkan, aku hanya bisa berusaha semampuku saja..." "Aku akan berusaha untuk selalu kuat dan menjadi anak yang ceria seperti yang eomma inginkan." "Aku juga ingin diperhati...