Pagi sudah tiba, sekarang waktunya pelajar untuk bersiap pergi ke sekolah.
Dimeja makan, suasananya sangat hening sekali, rasanya seperti keheningan saat Lisa datang ke makam Eommanya pada malam hari.
Setelah sarapan sudah selesai, mereka berangkat masing-masing.
Jisoo sudah sedari tadi berangkat kuliah, Kim Daejung juga sudah berangkat ke kantornya untuk bekerja.
Sekarang, sisa Lisa dan Rose disana.
Saat keluar gerbang rumah, Rose memanggil Lisa.
"Saat pulang sekolah, temui aku di cafe dekat kantor Appa, aku ingin memberikan buktinya." Ucap Rose.
"Aku sudah tau itu adalah fakta"
"Baguslah, tapi aku tetap akan memberi buktinya nanti, jadi datanglah, aku menunggumu."
"Ya, sampai jumpa di cafe." Lalu Lisa pergi berjalan untuk kesekolah.
.
.Lisa berjalan sembari menundukkan kepalanya, ia jelas selalu memikirkan keadaan Jennie.
Karena berjalan menunduk, Lisa tentu tidak dapat melihat siapa saja yang ada didepannya.
Lisa didorong oleh seseorang, hingga membuat Lisa jatuh.
Lisa langsung bangkit dari jatuhnya itu, ia melihat siapa yang mendorongnya.
"Gara-gara eonni lo" ucap Nayalie pada Lisa.
"A-apa?"
"Arlienta masuk penjara sekarang, awas aja lo ya!"
"Bukan salah eonniku, salah temanmu karena melakukan tindakan jahat."
"Kamu mulai berani? Ingin merasakan apa yang dirasakan Eonnimu itu?"
Lisa smirk pada Nayalie, "silahkan saja, jika begitu kamu juga akan masuk kepenjara, sama seperti Arlienta."
"Kurang ajar, lihat pembalasanku nanti, kamu akan menyesalinya!"
"Aku lihat." Jawab Lisa dengan berani.
.
.Rose menghela nafas kasar, ia ingin keluar kelas dan saat Rose baru saja menginjakkan kakinya keluar kelas seseorang menarik tangannya.
Orang itu membawanya ke belakang sekolah, sudah jelas bahwa itu adalah Alena dan Seyla.
"Ingin membully ku lagi? Jangan sekarang, aku sedang banyak pikiran." Ucap Rose.
"Tidak perduli." Jawab Alena.
"Bila tak mau dibully lagi, bilang Appamu untuk menyerah dipertandingan perusahaan terbaik selanjutnya."
Setelah itu Alena dan Seyla pergi.
Walau aku bilang pada Appa sampai mulut berbusa pun, Appa tak akan mau. Appa pasti akan memukulku bila aku menyuruhnya untuk menyerah pada pertandingan perusahaan itu.
.
.Jisoo sedang pusing sekarang, ia memikirkan keadaan Jennie, mengingat perkataan dokter yang cukup menakutkan itu.
Jisoo juga memikirkan tugas yang diberikan dosen padanya sekarang, saat belajar ia sama sekali tak fokus dengan apa yang diucapkan dosen.
Tak lama, waktu pulang tiba, Jisoo sangat lega karena sebentar lagi ia bisa melihat keadaan Jennie.
Saat diperjalanan menuju rumah sakit, ada yang menghampirinya.
"Jisoooooo" panggil Garen yang menghampiri Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MUST BE PERFECT?
Acak"Aku hanya seorang manusia, tidak bisa sempurna seperti apa yang orang lain harapkan, aku hanya bisa berusaha semampuku saja..." "Aku akan berusaha untuk selalu kuat dan menjadi anak yang ceria seperti yang eomma inginkan." "Aku juga ingin diperhati...