~~~Hari ini sudah mulai masuk ke sekolah kembali, yang membuat Juana mau tidak mau harus bangun di pagi hari untuk menyiapkan segalanya, mulai dari membersihkan seluruh tubuhnya hingga menyiapkan alat-alat tulis agar tidak ada yang tertinggal sama sekali. Jujur saja kalau hari ini tidak ada pengumuman materi untuk ujian nanti mungkin Juana sudah tertidut lelap di kasur empuknya sekarang.
Embusan napas pelan terdengar dari pemuda itu saat melihat dirinya dari cermin yang besar, seluruh seragamnya sudah rapi jika dilihat dari baju seragam hingga bawah seragam. Tetapi tidak dengan rambutnya yang terus berantakan saja.
"Berantakan banget sih." celetuk Juana, seakan-akan mengomel pada dirinya sendiri.
Mungkin semuanya juga sudah tidak heran dengan kebiasaan Juana, ia sering sekali berbicara sendiri di depan cermin dan protes kepada dirinya soal penampilan yang kurang puas.
Lagi dan lagi, Hadi yang akan merusak ritual pagi tersebut, pemuda itu datang dengan kaus lengan panjang berwarna hitam dan sepasang celana yang senada.
"Kebiasaan banget sih suka lama banget di depan cermin, pamali kalau kata orang jaman dulu tuh!" omelan pelan dari Hadi membuat Juana memutar bola matanya malas. Pagi-pagi hari ini masih saja bisa mendengar omelan dari Hadi.
"Kalau Mas kesini cuma mau ngomel-ngomel saja, mending nggak usah kesini sekalian." gerutu Juana, satu tangannya masih bergerak untuk memasang dasi.
Mendengar jawaban Juana yang kurang menyenangkan membuat wajah Hadi semakin di tekuk, dan menghela napas sabar agar tidak tantrum di depan Adiknya.
"Buruan, keburu Ayah ngomel karena lama siap-siapnya,"
"Iya...tunggu aja di bawah, entar juga pasti kebawah kok!"
Mendengar itu Hadi tanpa mengucapkan apa-apa lagi langsung berjalan meninggalkan Juana seorang diri.
Jari telunjuk dan jari tengah Juana saling menyatu sehingga mengerluarkan suara, simplenya sih jentikan dari jari.
Senyumannya mengembang saat dirasa bahwa Juana sudah pede sekali untuk pergi ke sekolah sekarang juga.
"Yuk Mas."
~~~
Langit sedikit mendung di pagi hari ini, tetapi hujan tidak ingin mengguyur kota kali ini, cuaca sangat dingin karena matahari pun sudah tertutup gumpalan awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah?
Fanfiction❛❛Mas Hadi, kita sebenarnya punya rumah nggak sih?❜❜ ❛❛Mas juga nggak tahu kita punya rumah atau tidak.❜❜ Juana selalu berharap dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana kedua saudaranya rasakan. Kasih sayang dari Bunda, kasih sayang dari Ayah, i...