~~~Pintu kamar rawat mulai terbuka secara perlahan, menampakkan sosok gadis cantik dengan seragam sekolahnya yang masih terpakai. Rambut gadis itu di biarkan berantakan begitu saja.
"Ibu ...," sahut gadis itu, dia menghampiri Ibunya dengan tatapan khawatir karena terlihat wajah Sang ibu sangat pucat dan tidak segar.
"Dara ... bagaimana hari-hari di sekolahmu Nak ...," tanya Ibu, satu tangannya mengelus surai Dara dengan lembut serta penuh kasih sayang.
"Baik-baik saja Bu ... Ibu gimana kata Dokter? Sudah baikan belum?"
Ibu hanya tersenyum tipis tak menjawab.
Ya, Ibu Dara mempunyai penyakit yang cukup serius kala itu. Bahkan sering sekali Beliau keluar masuk rumah sakit.
"Ibu? Kata Dokter gimana?" tanya Dara sekali lagi, gadis itu tampak penasaran dengan balasan Ibunya. Tetapi Wanita itu tidak menjawabnya sama sekali.
"Sebentar lagi mungkin Ibu akan sembuh ...," pada akhirnya Ibu mengeluarkan suaranya, tetapi masih terdengar lemas sekali.
Dara yang mendengar itu sontak mulai menampilkan wajah bahagianya, kedua tangannya ia rentangkan untuk memeluk Sang ibu dengan lembut.
"Anak Ibu sudah besar ya ... sebentar lagi mau lulus ... Ibu harap Kamu menikah secepatnya biar Ibu bisa melihat cucu-cucu Ibu nanti ...," jelas Ibu tiada hentinya mengelus surai Sang anak.
Dara hanya terkekeh lalu membalas.
"Sabar ya Bu ... Dara belum ketemu sama calonnya," kekehan kecil di antara keduanya mulai terdengar dalam satu ruangan kecil itu.
"Ibu suka liat teman dekat Kamu itu ... namanya siapa sih, Nak?"
"Liam Bu, Dia memang baik orangnya sama Dara, peduli banget."
Ibu menganggukkan kepalanya perlahan.
"Ibu harap Dia bisa jadi mantu Ibu nanti." ucap Ibu lalu tertawa dengan penuh candaan, sedangkan Dara hanya ikut tertawa kecil.
~~~
Setelah berbulan-bulan lamanya, Dara pun pada akhirnya lulus dari SMA, dia berniat untuk lanjut kuliah dan memasuki jurusan impiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah?
Fanfiction❛❛Mas Hadi, kita sebenarnya punya rumah nggak sih?❜❜ ❛❛Mas juga nggak tahu kita punya rumah atau tidak.❜❜ Juana selalu berharap dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana kedua saudaranya rasakan. Kasih sayang dari Bunda, kasih sayang dari Ayah, i...