*22 - Trauma.

439 29 6
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








~~~






Kini semuanya sedang diselimuti rasa khawatirnya masing-masing, terutama Dara, dia terus menangis sembari bergumam kata maaf. Juana yang posisinya tak jauh pun ingin sekali memeluk Sang bunda untuk menenangkannya, tetapi itu semua tidak akan di lakukan olehnya karena Juana merasa tak berani, dan takutnya Dara akan memberikan luka yang amat dalam lagi padanya.

Hanya ada Juana dan Dara disitu, karena Alan rewel meminta makanan. Dan mau tidak mau pun Bibi serta Alan pergi sebentar ke minimarket terdekat.

Pintu ruangan terbuka memperlihatkan seorang dokter, Dara dan Juana pun berdiri untuk menanyakan keadaan Hadi.

"Gimana kondisi anak Saya, Dok?"

"Ibu, sepertinya akan Saya jelaskan di dalam ruangan Saya saja, ada yang harus Saya tanyakan sebelumnya."

Mendengar itu, Dara pun mulai mengikuti Dokter itu. Jantungnya terasa berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Sementara itu Juana, dia tengah bingung harus menunggu Dara atau langsung masuk ke dalam ruangan Hadi.

"Dek? Keluarga dari pasien bukan?" tanya seorang perawat yang baru saja keluar dari ruangan Hadi, Juana menoleh dan Dia pun menganggukkan kepalanya.

"Saya Adiknya."

"Boleh masuk Dek, tetapi Pasien belum sadar—sebentar lagi mungkin akan sadar." ujar Sang perawat sambil tersenyum.

"O-oh ... makasih Mbak ...,"

Setelah itu Juana pun mulai memasuki ruangan Hadi dengan perlahan, memperlihatkan Sang kakak yang masih memejamkan matanya. Bibirnya sangat pucat.

Juana mendekat ke arah Hadi, tanpa di sadari Dia kembali meneteskan air matanya.

"Mas ... seberat itu ya masalahnya? Sampai Mas benar-benar merasa trauma?" lirih Juana sembari mengelus punggung tangan Hadi.

Betapa sesak dadanya saat melihat Hadi yang tampak tidak tenang dalam tidurnya.

"Jangan kayak gini Mas ... Juan nggak kuat liatnya ...," suara pemuda itu mulai bergetar hebat karena melihat Sang kakak yang terlihat gelisah, satu tangannya bergerak untuk merapikan rambut Hadi.




~~~




"Dia mengalami trauma Bu."

Rumah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang