three

50.8K 2.9K 7
                                    

"Bagaimana?"

"Sudah saya caritahu, Tuan. Semua berkas lengkap sudah saya kirim."

Sambungan pun terputus secara sepihak. Frank langsung duduk menghadap layar di depannya dan mengutak-atik kursor. Ia membuka aplikasi yang melayani surat elektronik dan benar berkas yang Tian maksud ada di paling atas. Tanpa pikir panjang, Frank membuka dan membaca dengan seksama.

Namun selang beberapa menit mencerna, Frank menggeram marah ketika selesai membaca surat itu.

"Ia sudah keterlaluan.." gumamnya tak habis pikir dengan anak bungsunya itu.

Tian, tangan kanan Frank yang ia suruh untuk mengunjungi negara yang Rylee tinggali. Banyak informasi baru Frank ketahui dan ini hal besar yang berani Rylee sembunyikan hingga saat ini. Entah apa maksud Rylee hingga keluarganya pun tidak tahu akan hal ini.

Memang semenjak Rylee memutuskan pindah malam itu Frank langsung hilang kontak dengan anaknya itu. Rylee awalnya memberitahu ia akan tinggal di sebuah negara yang melahirkan banyak group musik berwajah tampan, namun saat Frank mengirim beberapa pengawalnya melakukan pengawasan, mereka tidak bisa menemukan alamat yang Rylee beri. Yang artinya, Rylee memberikan alamat palsu!

Frank yang mendengar hal itu sangat marah saat itu dan menghubungi Rylee pun tidak bisa karena Rylee memblokir nomornya sendiri. Frank frustasi bahkan Amber pun tak jauh beda namun Frank berhasil meyakinkannya bahwa Rylee dan Alice baik-baik saja.

Hingga beberapa bulan kemudian, Frank menemukan informasi bahwa Rylee berada di negara lainnya. negara yang jauh dari yang Rylee ucapkan diawal. Frank yang mengetahui itu pun awalnya ingin langsung mengunjungi Rylee, namun ia urungkan dan memutuskan untuk mengirim Tian untuk mengawasi anak dan memantunya.

..

"Bass kali ini kau ceroboh!"

Bass yang mendengar tuannya marah ia hanya bisa menundukan kepalanya.

Rylee mengusap wajahnya kasar, rambutnya pun sudah berantakan. "Pergilah."

Rylee sudah tidak bisa menahan emosinya. Setelah mengucapkan maaf, Bass pun melangkahkan kakinya dengan berat meninggalkan Rylee sendiri di dalam ruangannya. Rylee mendudukan dirinya di kursi.

Rylee tahu menyembunyikan hal ini sebenarnya tidak pantas. Namun saat itu Rylee harus melakukannya.

Tring.. Tring..

Ponsel Rylee berbunyi, menampilkan nama istri tercintanya. Tanpa basa-basi, Rylee mengangkat panggilan video itu. Seketika senyuman Rylee mengembang kala melihat wajah lucu Ace memenuhi layar ponselnya.

"DADDY!!!"

Rylee terkekeh, "Hey, slow down, baby."

"Hihi," Ace terkikik geli, terlihat Ace sangat bahagia.

Inilah obat Rylee di kala ia kelelahan ataupun emosi seperti tadi. seketika rasa itu pun hilang saat melihat Ace.

"Dad, Ace ingin bertanya." Sebenarnya Rylee sudha hafal dengan ini. Jika ada panggilan video dari istrinya, pasti yang menelpon adalah Ace dan pastinya juga Ace akan meminta sesuatu darinya.

"Tanya apa, baby?" Rylee masih setia memandang wajah imut nan gembul Ace yang menatap ke arahnya.

Ace mengalihkan pandangannya menengok ke arah samping yang dimana ada Alice yang sednag memperhatikan bagaimana Ace meminta izin pada Daddynya itu.

little aceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang