Ace sudah sembuh dan sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit bahkan bocah yang baru saja sembuh itu kini sedang melompat-lompat kecil diatas kasur dengan boneka sapi yang selalu ada dipelukannya. Ace terus menerus mengucapkan kata pulang menandakan ia sangat bersemangat, apalagi Ace juga rindu berat pada kucing kesayangannya itu.
Waktu itu Ace pernah meminta pada daddynya untuk membawakan Jun ke rumah sakit. Lagi pula ini rumah sakit milik Frank, tidak akan ada yang melarangnya bukan?
Awalnya Rylee mengizinkan dan hendak menyuruh Bass, namun Asher melarangnya karena bulu kucing juga bisa menyebabkan alergi Ace bertambah parah, apalagi Ace sedang masa pemulihan. Ace menangis meraung-raung membuat Rylee berusaha menenangkan anak imutnya, untung saja kala itu Ace dialihkan oleh Noah membuat Rylee bisa bernafas lega.
Ah iya, haruskah Rylee memberi sedikit hadiah untuk Noah? Karena ponakannya itu ternyata bisa diandalkan.
"Baby, jangan lompat-lompat. Nanti jatuh." Alice menatap khawatir karena Ace tidak berhenti melompat diatas kasur itu hingga beberapa kali Alice harus menahan tubuh Ace yang oleng hendak terjatuh.
Dengan rambut halusnya yang ikut bergoyang, Ace menjawab, "Hihi, Ace suka mommy! Kasulnya empuk."
Setelah sembuh Ace malah makin bersemangat membuat Alice kewalahan hingga Alice kesulitan untuk memakaikan baju hangat pada Ace, karena bocah itu tak mau berhenti melompat meskpun sudah Alice tahan.
Di kamar VVIP ini hanya ada mereka berdua. Kedrick dan Oscar awalnya ada disini namun tiba-tiba dirinya di telepon oleh Frank yang mengharuskan mereka mau tak mau harus pergi meninggalkan Ace, walaupun sedikit berat meninggalkan bocah imut itu. Rasanya sehari, ah tidak. Bahkan sedetik pun tidak sanggup jika tidak melihat Ace.
Begitu pula dengan Orion dan Noah yang awalnya akan bolos menghabiskan waktu bersama si kecil pun tidak jadi. Sedangkan para wanita memutuskan untuk di rumah untuk menyambut kepulangan Ace. Dan juga ada sedikit kejutan yang sudah mereka persiapkan.
Rylee yang akan menjemput kedua malaikat hidupnya itu.
"Mommy, Jun apa kabal?"
"Jun lindu Ace nggak, ya?"
"Ace lindu Jun! Ace ingin main dengan Jun."
"Jun pasti kesepian 'kan, mom?" Ace memajukan bibirnya, membayangkan Jun yang sendirian bermain, pasti sangat bosan.
Alice mengusap pipi lembut Ace dan meraih bucket hat bergambar bear untuk menutupi kepala Ace, "Nggak, baby. Kan bang Noah selalu ajak main Jun."
Memang sih benar apa yang dikatakan Alice, selama Ace menjalani pemulihan dirumah sakit entah angin apa yang menyambar Noah hingga remaja yang doyan rebahan itu tiba-tiba mau bermain dengan Jun. Bahkan setiap sepulang sekolah sebelum Noah mengunjungi Ace pasti Noah selalu mampir ke ruang bermain Jun untuk sekedar bermain ataupun memberi makan buntalan berbulu itu.
Padahal Noah tidak harus melakukan itu karena Frank sudah mengutus seseorang untuk selalu memperhatikan peliharaan cucu bungsunya itu. Alice mengetahui itu karena Noah sendiri yang bercerita bagaimana aktifnya Jun yang melompat kesana-kesini hingga ia lumayan mendapatkan cakaran dari Jun.
Tapi itu bukan masalah bagi Noah, karena semua yang dirinya lakukan semata hanya untuk Ace, adik gemoy kesayangannya.
Kala Ace hendak mengangkat suaranya, terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan dua pria berbeda usia tengah berjalan mendekati Ace.
KAMU SEDANG MEMBACA
little ace
Teen Fictionace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik, keponakan, sepupu yang begitu menggemaskan. hingga waktu itu semua mengetahui fakta besar ini, apa...