thirty two

22.6K 1.8K 96
                                    

"Orion?"

Orion menoleh menatap Emily, "Yes, ma?"

"Kamu.." gantung Emily sembari menatap tak percaya pada putranya itu. Sedangkan Orion hanya tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Wahh.." Jane menutup mulutnya, ternyata yang Noah lihat tidak salah. Benar ada sapi di mansion Walter.

"Sejak kapan ada disini?" Amber bergumam bingung.

Oscar melirik Orion yang sedang tersenyum bangga.

"Benar-benar diluar nalar."

Sedangkan Kedrick hanya bersedekap dada, sekaligus dirinya merasa kalah. Yes, kalah cepat dari Orion. Padahal Kedrick tengah menyiapkan sesuatu untuk Ace, tanpa disangka Orion sudah selangkah lebih maju. Kedrick harus percepat semuanya! Ya, harus!

Semuanya hanya bisa menganga melihat hadiah yang Orion berikan pada Ace. Sementara mereka masih terkejut, lain halnya dengan Ace yang sangat bahagia hingga kini bocah itu tengah menyuapkan beberapa helai rumput yang langsung disambut lahap oleh hewan penghasil susu itu.

"Daddy! Jun sekarang jadi besal!"

"Lihat, dad! Jun telnyata suka lumput!"

Ace memiringkan kepalanya, dirinya melihat sesuatu yang ganjal, "Tapi, Jun nggak lembut!"

"Dad! Bulunya Jun hilang!" Mata bulat itu beralih menatap Rylee, hal itu membuat Rylee meringis.

Rylee menyamakan tingginya dengan Ace, "Baby, itu bukan Jun, sayang."

"Itu sapi, baby."

"Sapi?" Ace membeo. Sedetik kemudian, "WAHHHH, ACE PUNYA SAPI BENELAN?!"

..

"Sapi, ayo kesini!"

"Ace punya lumput! Nih.. nih.."

Ace tertawa senang ketika hewan barunya itu mendekatinya dan melahap rumput yang ada di gengaman tangan mungilnya itu, "Haha.. geli!"

Kali ini Ace tengah bermain dengan peliharaan barunya ditemani oleh Kedrick, Oscar dan Orion. Bocah yang baru saja pulih dari sakit itu kini terlihat sangat bersemangat memberi makan sapi miliknya itu hingga menghiraukan ketiga abangnya.

Melihat rumput ditanganya sudah habis, Ace pun berlari kecil menuju Oscar dan menengadahkan tangannya tak lupa segaris senyuman manis yang selalu menghiasi wajah imut miliknya. "Abang, Ace mau lumputnya lagi!"

Oscar meraih kain kecil dan mengusap bulir keringat milik Ace yang menetes. "Udah dulu ya mainnya."

"No, abang. Ace mau main!"

"Sweety–

Ace menggeleng-gelengkan kepalanya hal itu membuat Kedrick panik dan berjongkok, "Hei, jangan gitu. Nanti pusing."

Bibir bawah Ace sedikit maju ditambah lagi matanya yang berkaca-kaca menatap ketiga abangnya itu. Hal itu membuat mereka tidak tega melihat Ace yang memelas seperti itu.

Kedrick mengembuskan nafasnya, "Okay, satu kali–

"Yeay!" seru Ace lalu dengan cepat bocah itu merebut rumput yang ada di genggaman Oscar. Melongo, ketiga lelaki muda itu hanya bisa melongo melihat tingkah Ace yang sangat mengejutkan.

little aceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang