twenty five

30.3K 2.3K 86
                                    

"Abang aaaaa.. Pesawat akan telbang!"

Noah merasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Ia menatap geli pada Ace yang kini tengah menyuapinya dengan anggur yang Ace bawa. Noah meminta Ace untuk menyuapi anggur tersebut, Ace pun dengan baik menirukan Alice yang selalu menyuapinya makan dengan cara seperti itu.

Sebenarnya hukuman Noah belum berakhir, ia diberi hukuman tidak boleh menemui Ace selama satu minggu, Noah saat itu sangat tak terima. Bagaimana bisa ia menahan rindu pada gumpalan lemak imut itu? Tetapi sepertinya keberuntungan sednag berpihak padanya hingga Ace sendiri yang menghampiri dirinya. Tentu Noah tidak akan menyiakan kesempatan ini.

Ace cekikikan ketika melihat Noah yang memejamkan matanya menikmati anggur yang disuapi oleh Ace yang terasa lebih enak berkali-kali lipat.

Ace menunduk menatap telapak tangannya yang ternyata buah anggurnya sudah meluncur semua ke dalam perut Noah. "Anggulnya abis abang. Hole!!! Abang pintal!"

Noah tersenyum gemas, ia mencium pipi gembul Ace hingga bibir merah cherry milik Ace mengerucut saking gemasnya Noah pada Ace. "Adik siapa sih ini hmm."

"ADIK?!"

Tubuh Ace tersentak kaget kala mendengar teriakan yang berasal dari ketiga remaja itu. Memang sedaritadi mereka tengah memperhatikan Noah dan Ace, mereka bertanya-tanya siapa mahkluk imut itu? Bahkan Gale sempat mengira bahwa itu boneka berjalan karena Ace begitu unreal dimatanya.

Tak jauh beda dengan Gale, Rune juga kaget ketika mendengar Noah mengatakan kata adik. Sama halnya dengan Jama yang melongo menatap Ace. Jama menyadari, bocah yang ia lihat tadi itu adalah Ace! Jama merutuki mulutnya dan pikirannya yang mengira Noah memelihara mahkluk itu.

Noah saking menikmati suapan Ace hingga melupakan keberadaan teman-temannya yang kini sedang menatap Ace. Ace yang ketakutan pun bersembunyi dibelakang tubuh Noah. Ace dapat melihat tatapan asing yang mereka berikan padanya. Noah yang menyadari ketakutan Ace pun menegur teman-temannya.

"Biasa aja woi natapnya. Takut nih adik gue!"

Jama menormalkan ekspresi wajahnya, ia menatap Ace yang tengah bersembunyi. "Haloooo, adik manis!"

Ace masih bersembunyi, ia enggan menampilkan wajah imutnya walau sedikitpun. Noah yang melihat itu pun mengejek ke arah Jama, "Yahhh, kesian. Muka lo sih kayak annabelle!"

"Jir, enteng banget tuh mulut!" Jama ingin rasanya menali pita mulut Noah.

Gale yang daritadi sudah penasaran dengan Ace pun memberanikan diri mengeluarkan suaranya. "Hai!"

Ace mengintip dari belakang punggung besar Noah, ia melihat Gale tersenyum manis membuat senyuman pun ikut mengembang di bibir Ace. Noah yang melihat Gale tersenyum sedikit shock begitu pula dengan Jama. Ternyata teman dinginnya ini bisa tersenyum! Sungguh keajaiban! Perlu kah ia melakukan pesta?

..

Kini, teman-teman Noah sudah pulang. Tentu saja dengan paksaan Noah. Bahkan mereka belum sempat berkenalan dengan Ace, Noah langsung menyeret ketiga temannya itu untuk pulang. Karena Noah tahu nih, akan semakin susah untuk Noah selalu ada di dekat Ace jika Ace akrab dengan ketiga temannnya. Noah selalu antisipasi hal itu.

Mengambil alih Ace dari para serigala saja sangat susah setengah mati. Ace hanya untuk dirinya ya, catet itu!

Ketiga teman Noah awalnya menolak untum pulang, namun Noah pun memanggil beberapa pengawal untuk menyeret mereka bertiga keluar. Hal itu tak luput dari pandangan Jane yang mendnegar teriakan Jama yang menolak untuk keluar. Jane bingung, ia pun bertanya pada Noah. Namun Noah dengan entengnya menjawab.

little aceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang