Para ibu-ibu ditambah Noah dan Orion tengah mengelilingi Ace yang sedang menatap bingung ke arah kucing peliharaannya.
"Mommy, kenapa Jun tidul telus?"
"Padahal Ace ingin ajak Jun main. Ace lindu Jun."
Memang saat Alice membawa kandang Jun yang diberi oleh Bass, Ace langsung memintanya untuk mengeluarkan Jun. Tetapi, mereka melihat Jun sangat lemas tak berdaya. Alice pikir Jun lemas karena belum makan, tetapi saat di beri makan Jun tidak berselera sama sekali. Lalu ia berpikir apakah Jun mabuk pesawat?
Bukan hanya manusia saja yang bisa mengalami jetlag, ternyata peliharaan lain juga bisa mengalami mabuk perjalanan. Rylee berpesan pada Bass agar selalu memperhatikan jam makan Jun selama perjalanan, seperti menyediakan air agar tetap terhidrasi selama perjalanan bahkan Bass pun sewaktu-waktu mengajak Jun bermain dengan tali mainan milik Ace.
"Mau mati kali, dek." celetuk Noah yang sedaritadi memeperhatikan mahluk berbulu itu yang tergelak begitu saja diatas kain lembut.
Ace mendongak menatap Noah berkaca-kaca, lalu ia mengguncang tubuh Jun, "No!!! Hikss.. Jun nggak mati, bang! Jun, bangun hiks.. Ayo main sama Ace!!"
Mendengar tangisan Ace, sontak para ibu-ibu plus Orion menatap tajam pada Noah. Anak ini benar-benar asal sebut, apalagi sampai membuat Ace menangis.
Jane mencubit perut Noah membuat Noah meringis merasakan panas sembari memegangi perut berototnya, "Kamu ini!" gemas sekali Jane pada anak bungsunya ini.
"SAKIT, MI!"
Plak!
Giliran Orion kini menampar pundak Noah membuat rasa sakitnya bertambah. "Bang! Sakit elah!"
Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Amber pun tak jauh beda ia melayangkan tangannya, Noah yang melihat itu memejamkan matanya. Apa ini? Sudah tertimpa tangga kini ia akan tertimpa apa lagi?! Noah membuka sebelah matanya ketika tidak merasakan sakit apapun ia malah merasakan usapan di atas kepalanya, ia melihat Amber yang tengah tersenyum. Noah yang melihat itu bukan senyuman yang tulus melainkan senyuman mematikan. Mematikan hidupnya, selamatkan Noah kali ini.
Noah nyengir, "Hehe, ampun Oma."
Sedangkan Emily hanya menggeleng.
"Baby, udah ya. Jun mungkin lelah." Amber berjongkok mengusap jejak air mata Ace.
Alice mengusap puncak kepala Ace, "Iya, sayang. Biarkan Jun istirahat dulu."
"Itukan bukan capek, itu emang udah mau mati."
"HUAAAAAAAAAA!"
Noah memang cari mati ya.
"Ada apa ini?"
Double kill, semoga selamat Noah.
..
"D-dua r-ratus.."
Bruk!
Noah menjatuhkan dirinya ke lantai, nafasnya terengah-engah ditambah keringat membasahi seluruh tubuhnya. Ia sudah tak sanggup untuk berdiri bahkan melanjutkan. Noah merutuki mulutnya yang asal berbicara jadinya kan ia harus menanggung akibatnya seperti ini.
Dihadapan Noah sudah berdiri tiga pasang kaki yang sedaritadi memperhatikan Noah menjalani hukumannya. Mereka tidak merasa kasihan sama sekali melihat Noah yang sudah sekarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
little ace
Teen Fictionace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik, keponakan, sepupu yang begitu menggemaskan. hingga waktu itu semua mengetahui fakta besar ini, apa...