eight

49.8K 2.8K 32
                                    

Dengan perlahan Ace membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Ace meringis kala merasakan kepalanya yang sakit seperti ribuan jarum menusuk. Hingga tak sadar ia pun mengeluarkan air matanya diiringi oleh isakan.

"Hiks.. s-sakit."

Suara isakan Ace semakin membesar membuat Rylee yang di tertidur di kasur kecil bersama Alice pun terbangun dan dengan cepat beranjak menghampiri Ace yang menangis memegangi kepalanya.

"Baby, kenapa? Ada yang sakit, sayang?" Rylee berdiri di sisi ranjang Ace dan menyingkirkan tangan gembul Ace yang mulai mencengkram rambutnya.

Ace menatap Rylee dengan tatapan menyayat hati, "Sakit, d-dad. h-hiks.. kepala Ace s-sakit.."

Rylee pun berhati-hati menaiki kasur rawat Ace dan membawa Ace ke pangkuannya sambil mengusap lembut kepala Ace. Rylee meraih sebuah gelas lengkap dengan sedotannya.

"Minum dulu ya, baby." Rylee menyodorkan pipet itu dan meminumkannya pada Ace.

"Nah, sekarang tidur lagi ya. Daddy akan menemani Ace."

Namun, Ace kembali mengeluarkan tangisannya kali ini lebih keras hingga membangunkan Alice yang tertidur sangat pulas. Alice yang mendnegar tangisan Ace pun langsung beranjak dari kasur dan menghampiri Rylee yang sednag menimang Ace bermaksud menenangkan buah hatinya itu.

"Hiks.. mommy?" Ace memanggil Alice karena Ace melihat Alice yang ada dibelakang Rylee.

Rylee yang menyadari itu pun membalikkan badannya.

"Iya, ini mommy." Alice mengusap kening Ace yang basah akibat keringat dengan tissue yang ia ambil.

"Huaaa... Mommy! A-ace ingin mommy, hikss.." jeritan tangisan Ace makin keras dan ditambah badan Ace yang tak mau diam dengan tangan terbuka dan tertutup seolah ingin menjangkau Alice.

Rylee yang berusaha menahan badan Ace pun sedikit kewalahan karena Ace bergerak tak beraturan. "Sayang, sebentar."

Rylee memberikan Ace pada Alice. Ace pun langsung nemplok pada Alice, Ace menyandarkan pipi gembulnya di bahu Alice dan sedikit demi sedikit tangisannya pun mulai mereda. Ace masih terjaga namun matanya sudah merem melek ingin tertidur lagi.

"M-mom?" ucap Ace dnegan lirih.

"Iya, sayang. Tidur lagi ya?" Alice mengusap kepala.

"M-mom, Ace ingin halimaunya."

Rupanya jiwa Ace masih ada di Zoo.

..

Suara deru mobil terdengar memasuki halaman mansion. Lalu keluarlah seorang pria dewasa yang masih tampak gagah meski umurnya sudah tidak muda lagi. Griff melepaskan kacamata hitamnya dan dilihatlah Emily, istrinya yang sedang tersenyum sambil merentangkan tangannya.

Griff dengan cepat melangkah dan masuk ke dalam pelukan Emily, "I miss you, babe."

"Hmm." Emily menggumam dan mendusel pada dada Griff. Lalu melepaskan pelukannya. Ia menatap ke belakang Griff, lalu ia heran kenapa hanya Griff yang pulang?

"Yang lain mana, mas?" tanya Emily.

Griff mengerti yang Emily maksud, sepertinya Emily sudha mengetahui hal ini dari Amber. Griff tidak memberitahu secara detail tentang kepergiannya bersama Frank, tapi syukurlah jika Emily sudah tahu akan hal ini.

"Ace sakit, jadi mereka belum bisa pulang."

Emily yang mendengar itu pun gelisah, "Apa, mas? Sakit? Sakit apa? Kenapa bisa sakit? Apakah parah?"

little aceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang