Jet milik Frank baru saja mendarat di bandara dan kini mereka tengah bersiap untuk turun dari jet.
"Ace? Ayo, sayang. Opa dan daddy sudah menunggu diluar."
Di kamar, Alice sedang berusaha membujuk Ace yang tidak mau turun. Bocah itu baru saja bangun dari tidurnya dan sempat menangis lagi tetapi untungnya tidak lama, Ace masih sedih mengingat Jun yang ia tinggal. Ace berpikir, Jun juga pasti sedih tidak ada yang mengajaknya bermain. Tapi, we never know. Mungkin saja kini Jun tengah tidur dengan nyenyak tanpa ada Ace yang selalu menganggu jam tidurnya.
Ace menatap Alice dengan kedua tangan yang terbuka, kode kalau Ace ingin di gendong. Alice pun tanpa ba bi bu langsung membawa Ace ke dalam gendongannya. Ace yang lesu tak bertenaga hanya bisa bersandar pada pundak Alice.
"Ace kenapa, sayang?"
Rylee bertanya kala melihat Ace di dalam gendongan Alice, ia pun segera mengambil alih. Untung saja kali ini Ace tidak menolak dirinya, malah ia semakin nyaman memeluk leher Rylee menenggelamkan wajahnya disana.
"Jun." Satu kata keluar dari bibir Alice membuat Rylee mengangguk mengerti. Rylee pun mengusap kepala Ace.
"Sabar ya, sweetheart. Nanti uncle Bass bakal jemput Jun."
Ace yang mendengar ucapan Rylee pun mengangkat kepalanya dan menatap daddynya dengan senyuman manis hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
"Benarkah, dad?"
"Tentu!"
"YASHHH!! Terima kasih, daddy!" Ace mengecup pipi Rylee dan memeluk leher Rylee.
Barulah mereka menyusul Frank yang sudah berada diluar menunggu keluarga kecil itu turun. Frank dapat melihat wajah Ace yang kembali ceria setelah semalaman menangis, ternyata Rylee pandai membujuk Ace. Ia harus banyak belajar bagaimana menghadapi mood Ace yang berubah-ubah. Dan bagaimana cara agar Ace selalu menempel padanya, well itu rencana jahat Frank untuk memonopoli Ace.
Namun, satu hal yang Frank lupakan. Saat pulang nanti, sudah dipastikan banyak yang akan berlomba-lomba mendapatkan perhatian Ace.
..
Satu jam sebelum kejutan gagal dimulai..
"Kenapa Frank nggak angkat sih?"
Erangan frustasi itu berasal dari Amber yang mondar-mandir karena Frank tidak mengabarinya dan juga tidak mengangkat telepon darinya. Ia harus tahu Frank sudah ada dimana, seharusnya mereka sudah sampai dari tadi tetapi sudah dua jam lebih mereka menunggu tak ada tanda-tanda kedatangan.
Semua sudah siap menyambut kedatangan Rylee, bahkan Griff dan George yang memiliki jadwal padat pun rela membatalkan jadwalnya untuk ikut acara sambutan yang Amber buat.
"Dad nggak bisa dihubungi, mom."
George menimpali, "Aku juga sudah coba, no answer."
Perasaan khawatir mulai muncul membuat Amber tak bisa berpikir positif. Apakah terjadi sesuatu dengan mereka?
..
"HAHAHA! Daddy dorong lagi! Hahahaha!"
Rylee dengan pelan mendorong ayunan yang di tumpangi Ace. Bocah itu terlihat sangat kegirangan kala menaiki mainan yang tak pernah ia coba sebelumnya, ternyata ini sangat menyenangkan berayun dengan hembusan angin menerpa wajahnya membuat Ace sangat bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
little ace
Fiksi Remajaace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik, keponakan, sepupu yang begitu menggemaskan. hingga waktu itu semua mengetahui fakta besar ini, apa...