twenty three

29.2K 2.4K 52
                                    

Dinginnya malam berubah menjadi hangat karena sinr matahari yang mulai menyinari bumi dengan cahayanya, suara burung-burung mulai bersuara seolah menandakan waktunya untuk manusia bergerak melakukan aktivitas sehari-hari.

Namun beda dengan satu manusia yang kini masih berbaring di atas kasurnya dengan selimut menutupi tubuhnya. Sepertinya hari ini manusia satu ini akan absen dari sekolah.

Hingga suara pintu kamar yang terbuka menampilkan seorang wanita yang sudah rapi di awal hari ini. Jane berkacak pinggang ketika melihat Noah yang ternyata masih tertidur padahal ini sudah mendekati jam masuk sekolah.

"Astaga, anak ini belum bangun juga!" gerutu Jane.

Jane menyibak selimut yang dipakai Noah hingga menampilkan tubuh Noah yang sedang meringkuk tertidur dengan senyuman terukir dibibirnya. Jane sedikit mengernyit bingung, mimpi apa anaknya itu? batin Jane bertanya.

"Noahhh! Bangun!!"

Seketika Noah yang sedang bermimpi mengasuh anak bersama Jennie Blackpink pun harus terbangun mendengar teriakan Jane yang sangat mengelegar hingga ia harus kembali pada kehidupan yang sebenarnya. Noah meringis dan membuka matanya, ia menatap malas pada Jane yang kini sednag melototinya.

"Aduh, mami. Pagi-pagi udah teriak aja!" keluh Noah sembari meraih selimut yang ditarik oleh Jane dan kembali membungkus dirinya hingga sebatas leher, Noah pun mengubah posisinya membelakangi Jane.

Jane yang melihat itu pun makin geram, "Ck! Anak ini!"

Noah merasakan udara dingin dari oendingin ruangan menerpa kulitnya, rupanya Jane kembali menarik selimut Noah dan melemparnya ke sembarang arah. "Ini udah jam tujuh, bentar lagi masuk sekolah!"

"Hari ini Noah nggak ke sekolah!" Noah menjawab dan kembali memejamkan matanya. Perkataan Noah membuat Jane mendelik tak setuju! "Loh kenapa? Mami aduin papi ya kamu bolos sekolah!"

Maminya ini sungguh sosok mami yang sangat luar biasa. Padahal kemarin Jane melihat apa yang terjadi pada dirinya bahkan Jane sempat menyalakan api ditengah-tengah kejadian kemarin, tetapi masih bertanya kenapa?

"Badan Noah remuk semua ini, mi!"

Jane terkekeh pelan melihat Noah yang mengeluh, sebenarnya ia juga kasian sih melihat Noah yang dihukum. Tetapi juga itu salahnya Noah sendiri, ia malah kembali membuat dirinya sendiri dihukum dengan tingkahnya.

"Angkat kakimu!"

"Tangan menyilang,"

"Pegang telinga." Noah menurut.

"Pertahankan posisi tiga jam!" perintah mutlak dari Frank membuat Noah melotot tak terima!

"Opa–

"Empat jam!"

"Mana bisa–

"Lima jam! Protes, opa tambah lagi!" kali ini Noah menutup mulutnya rapat.

Disinilah Noah berakhir, di sebuah taman. Ia dihukum oleh tuan besar yang kini masih menatap dirinya tajam. ditambah Frank tidak sendiri, ia bersama serigala lainnya yang kini tengah menontonnya dihukum.

Noah sudah merasa pegal pada kakinya, ia bahkan seperti tidka bisa merasakan kakinya saking terlalu lamanya diangkat sedangkan yang menonton hanya menikmati wajah Noah yang sangat terlihat tersiksa. Suruh siapa ia melakukan hal diluar nalar itu? Ini adalah hukuman dari perbuatannya sendiri. Anak ini memang tidak ada jeranya setelah banyak melalui hukuman dari para abangnya.

"Noah, kakimu!" Rylee memukul pelan kaki Noah dengan tongkat ketika kaki Noah hendak menyentuh permukaan tanah.

"Dad! Udah ya, pegal nih kaki Noah!"

little aceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang