Setelah menempuh beberapa jam, kini Frank yang ditemani Griff dan beberapa pengawal telah sampai mendarat di negara tujuan. George awalnya ingin ikut namun, ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggal. Frank sebenarnya tak
masalah pergi bersama pengawal saja tapi Griff memaksa ingin ikut juga.Kini mereka sudah berada di mobil yang akan membawa mereka menuju kediaman seseorang. Mereka sudah bertemu dengan Tian, Tian memberi informasi bahwa Rylee tidak ada di rumah. Bukankah itu hal bagus untuk memberikan kejutan pada Rylee?
"Apakah masih jauh, Tian?" tanya Griff.
"Tidak, Tuan. Sekitar 10 menit lagi sudah sampai." jawab Tian menoleh sebentar ke belakang, karena Tian yang memegang kemudi diikuti dua mobil pengawal di belakang mereka.
Satu hal yang Griff perhatikan selama perjalanan, lokasi mansion Rylee cukup masuk ke dalam hutan yang dipenuhi pepohonan di sepanjang jalan. Griff sudah tidak aneh dengan kata-kata "Mansion ditengah hutan." atau semacamnya. Griff tahu Rylee belajar pada Frank yang membangun kediaman yang jauh dari pusat kota. Tentunya ada tujuan dari semua itu.
Di depan sana Frank sudah mulai melihat gerbang yang menjulang tinggi, sudah ia pastikan itu mansion milik Rylee. Frank pun membuka suaranya, "Tian, kau yakin Rylee belum pulang 'kan?"
"Iya, Tuan."
"Berhentilah sedikit jauh dari gerbang."
Tian menurut, "Baik, Tuan."
Frank tahu keamanan yang Rylee pasang tidak main-main, makanya ia tidak mau sampai ketahuan. Mobil mewah mereka pun berhenti diantara pepohonan yang mampu menutupi mobil mereka. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari para pengawas Rylee yang tengah berjaga.
Frank keluar mobil diikuti oleh Griff dan para pengawal termasuk Tian yang sudah siap. Mereka berpikir, para pengawal Rylee tidak mengetahui Frank dan Griff adalah keluarga Rylee. Bisa saja hal yang tidak baik akan terjadi. Satu-satunya pengawal yang mengenal Frank dan Griff hanya Bass, mereka harus menemukan Bass.
Mereka pun mulai berjalan, Tian dan Griff jalan bersama di depan dibelakang ada Frank dan pengawal yang mengawal di belakang.
Griff yang sedaritadi sudah merasa tak enak. Instingnya yang tajam ia merasa ada sesuatu mengintai mereka sedari tadi. Tetapi yang Griff lihat disekitar hanya gelap ia tidak bisa melihat apa-apa, ia tidak membawa kacamata khususnya yang bisa melihat apapun di dalam kegelapan. Ia tak menyangka pengamanan Rylee akan seketat ini.
"Siagalah, Tian." Tian yang mendengar itu pun mengangguk tegas. Bekerja lama dnegan keluarga Walter sudah membuat Tian mengerti jika perintah itu dikeluarkan.
Krek.
Griff yang mendengar suara patahan ranting langsung mengeluarkan senjatanya dari kantong. Begitu juga dengan Tian dan pengawal yang bergerak mengelilingi Frank, melindungi tuan mereka. Griff mengangkat tangannya tanda untuk tidak bergerak dan diam diposisi. Tian yang melihat Griff melangkah untuk memeriksa ia pun mengambil posisi mengikuti Griff melindungi dari belakang.
Namun belum jauh melangkah, tiba-tiba cahaya terang mengelilingi mereka. Lalu terdengar suara orang-orang berlari dan tak lama banyak ornag berbaju hitam mengelilingi dengan senjata yang mengacung ke arah mereka.
"Siapa kalian?" suara itu berasal dari gerombolan orang yang mengacungkan senjata. Lalu, tak lama orang yang menjaga mansion Rylee itu muncul. Namun ornag itu terkejut kala melihat ke arah siapa mereka menodongkan pistol.
"T-tuan?"
..
"Terkejut, huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
little ace
Teen Fictionace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik, keponakan, sepupu yang begitu menggemaskan. hingga waktu itu semua mengetahui fakta besar ini, apa...