[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ]
"GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE.
"GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE.
Note : Mohon b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketukan jari pada dagu di lakukan beberapa kali oleh Salsa. Gadis muda itu terlihat memikirkan sesuatu dengan langkahnya yang terus berjalan menyusuri koridor sekolah.
"Kenapa adegan yang harusnya dialog Lucas malah jadi dialog gue?" Batinnya kemudian.
Dia benar-benar tidak tahu kenapa kemarin membiarkan mulutnya berkata jika Alga adalah kekasihnya.
Sejak langkahnya memasuki area sekolah. Salsa mendengar berbagai bisikan dari murid-murid di sekolah soal hubungannya dengan Alga. Bagaimana tidak heboh? Seorang pembully kini berpancaran dengan target bullynya sendiri. Pasti begitu pandangan orang terhadap dirinya.
Langkah Salsa terhenti ketika dirinya tertabrak oleh seseorang. Ketika tahu siapa yang ada di hadapan dirinya membuat Salsa memutar bola mata malas dan berusaha untuk melangkah pada sisi yang lain namun sengaja di halangi oleh orang di depannya.
"Mau lo apa sih?" Heran Salsa melihat Ravi yang selalu menghalangi jalannya.
"Lo..."
"Lo, lo apa?!" Kesal Salsa tidak sabar.
"Lo... beneran pacarnya Alga?" Tanyanya dengan hati-hati.
Ravi memandang Salsa dengan wajah yang terlihat sedih dan Ravi juga terlihat mengerucutkan bibirnya. Salsa yang melihat ekspresi Ravi terlihat sedikit geli padahal dia tidak merasa ada yang menggelitiki dirinya.
"L-lo kenapa?" Heran Salsa melihat wajah Ravi.
"Lo jahat!" Rengek Ravi kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Salsa dengan sejuta tanya.
"Kenapa dah tu anak? Freak!" Gumam Salsa lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju ke kelasnya berada.
❁❁❁❁❁
Sekarang kelas sedang ribut, banyak murid yang melakukan aktifitasnya masing-masing. Ada yang bernyanyi bersama, ada yang tidur berjejer di lantai dan ada juga yang pacaran di pojok kelas. Salsa dan Tanisha juga menikmati waktu jam kosong yang sekarang mereka dapatkan.
"EKHEM!"
Deheman Salsa membuat seisi kelas memperhatikan Salsa yang kini satu kakinya naik di atas meja.
"Bila ingin melihat ikan~"
"Jeng jeng~"
Salsa menatap siapa yang bersuara, rupanya itu sang ketua kelas yang sudah memegang sapu seolah-olah itu adalah gitar.
