Bel sudah menunjukkan waktu pulang, para murid memperhatikan Salsa yang basah diseluruh tubuhnya. Gadis itu terus berjalan menyusuri koridor tanpa peduli tatapan orang-orang kepadanya hingga langkahnya terhenti karena ada seseorang yang menggengam tangannya.
"Salsa," panggil Alga lembut.
Gadis itu menatap Alga dengan tidak minat, dia hanya ingin sendiri sekarang. Namun, Alga tidak beralih dari tempat ia berdiri. Lelaki itu menutupi tubuh Salsa yang basah dengan jaket miliknya.
"Yuk pulang," ajak Alga.
"Alga duluan aja. Salsa mau sendiri dulu," ucap Salsa dengan melepaskan genggaman tangan Alga.
"Tapi Sal-"
"Please," Salsa memohon dengan sangat, terlihat jelas dari raut wajahnya.
Tanpa menunggu Alga yang terdiam menatapnya, Salsa langsung berjalan menjauh meninggalkan sang suami yang bingung dan khawatir. Alga mendengar kabar jika Salsa dipanggil keruang BK dan ingin langsung menyusul tapi Oliver menyakinkan jika adiknya bukanlah anak kecil dan bisa mengurus masalahnya sendiri.
Tidak tahu arahnya akan ke mana, Salsa hanya mengikuti jalur yang ada di depannya. Salsa mengendarai motornya tanpa arah hingga sebuah taman yang terlihat sepi karena hari semakin sore menjadi pilihan Salsa untuk berhenti.
Satu hisapan pada rokok yang tadi ia beli mengeluarkan asap dari celah mulutnya. Sudah lama sekali Salsa tidak merasakan sebuah rokok yang menemani dirinya dikala moodnya benar-benar tidak bagus.
Terakhir Salsa merasakan setiap hisapan rokok ini mungkin semasa dirinya berada di tengah-tengah pertengkaran orang tuanya yang ingin berpisah.
"Gini banget ya hidup?" Gumamnya melihat langit yang nampak semakin menggelap.
Salsa merasa tidak tenang, dirinya yang sudah berusaha untuk menjauh dari Lucas agar tidak mati di tangan Alga dan membiarkan Aviva bersama Lucas agar bahagia bersama. Lalu? Kenapa dia tetap merasa ada saja hal yang membuatnya terus masuk dalam lingkaran itu.
Awalnya Salsa hanya diam tanpa melawan karena dia pikir menghindar akan lebih baik, tapi nyatanya melawan dan tidak nyatanya sama saja. Aviva bahkan yang sudah tidak mendapat gangguan darinya ternyata terus mencari cara untuk berusaha membuat Salsa tetap terlihat jahat.
"Kenapa lo begini Aviva?" Tanya Salsa dengan dentuman hebat di kepala.
Dirinya pusing karena alur yang begitu melenceng, Salsa yang sebenarnya berusaha terlihat baik-baik saja sekarang memiliki perasaan takut karena alurnya.
"Hai, mau tisu?"
Tawaran dari seseorang menyadarkan Salsa dari lamunannya sejak tadi. Salsa diam memperhatikan sampai akhirnya dia menerima tisu tersebut.
"Boleh duduk?"
Salsa yang enggan untuk bersuara hanya diam dan itu membuat lelaki tersebut merasa jika Salsa mengiyakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SALSA (LENGKAP✓)
Adventure[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE. Note : Mohon b...